S

1.4K 227 47
                                    

Author POV

Semua mata yang ada diruangan keluarga, fokus menatap dua insan didepan mereka.

"Jadi?" Ucap Ibu Tippa, Ibu Joy dengan senyum yang sumringah.

"Sebenarnya kita udah bertunangan. Saya pingin meminta ijin untuk meminang Joy menjadi istri, mohon restunya." Chanyeol membungkukan badannya.

Sedangkan Joy hanya tersenyum meringis.

"JOY AKAN SEGERA MENIKAH. WOHO!" Eyang berteriak ria bersama semua yang berkumpul diruangan.

"Tentu aja kita semua disini sangat merestui." Ibu Joy memberikan senyum terbaiknya.

"Itu impian Eyang diulang tahun yang ke 70nya ini."

"Betul sekali, se-enggaknya sebelum meninggal Eyang pingin ngelihat Joy berdiri diatas pelaminan dengan gaun pernikahan bersama calon suami yang tampan. Dan ajaibnya doa Eyang terkabul hari ini juga."

Sepupu Joy, Sana. Mengacungkan tangan.

"Joy bisa cerita sedikit waktu Chanyeol ngelamar kamu? Kayaknya bakal menarik buat diceritain lagi."

Joy memasang wajah tegang, jujur saja dia tak menduga pertanyaan konyol sana akan keluar. Joy bertukar tatap dengan Chanyeol, dari mimik wajahnya, Chanyeol seolah mengijinkan Joy untuk berbicara lebih dulu, mengarang cerita itukan hobi Joy.-katanya-

Tapi kali ini, Joy begitu mentok untuk bergerilya dengan cerita karangan.

"A-ah waktu itu aku cape banget, karena pekerjaan kantor yang numpuk, tapi pas aku masuk apartement dilantai ada banyak ee- potongan bunga mawar merah bertaburan dilantai... trus aku ngelihat Chanyeol bersandar disofa dengan lilin..."

Chanyeol menutup matanya kesal. Cerita aneh macam apa itu?!

"Jadi saya ngehampirin dia." Potong Chanyeol. "Dan berlutut dihadapan dia, dengan sebuah kotak-"

"A-ahh iya kotak gambar pulkadot yang berisi surat2 puitis buatan Chanyeol." lanjut Joy lagi

"Sebenarnya kotak itu berwarna merah dengan cincin didalamnya." Chanyeol mengintimidasi tatapan Joy, seolah dia bisa mendengar Chanyeol tengah mengomel sekarang.

"Ahh iya haha kenapa aku jadi lupa begini, Chanyeol langsung ngelamar aku sambil meneteskan airmata seperti anak kecil, dia kelewat terharu hari itu."

"Nggak. Aku gak menangis."

"Kamu nangis."

"Nggak, sayang."

Semua yang mendengar debat antara Chanyeol dan Joy hanya melongo, alur ceritanya begitu sulit dimengerti... dan aneh.

"Intinya Chanyeol langsung menyematkan cincin itu ditangan aku. SELESAI." Joy bernapas lega.

"Aaahh~ kalian romantis banget." Ucap Eyang.

"Kalau begitu sekarang saatnya kalian..."

"Cium."

"Cium!"

"Cium."

Semua diruangan bersorak agar Chanyeol dan Joy berciuman sebagai awal resmi diterima dikeluarga Joy.

Chanyeol dan Joy saling bertatapan.

"Ya, uhm." Ucap Chanyeol.

"Cuma ciuman biasa." Bisik Joy.

Chanyeol mengangguk.

Cup.

Ciuman kilat.

Amat kilat sampai semua orang tidak menyadari itu.

「 PROPOSAL 」 ↝revisi↜Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang