I'm Your's-4

116 11 0
                                    

Matahari mulai berangsut - angsut naik keatas langit yang biru dan cerah ini. Sinarnya yang terang membuat semua orang seakan ikut bersemangat melihatnya.

Berbeda dengan Carla, perempuan itu sedang mengomel ngomel tak jelas diteras rumahnya. Ia sampai menghentak hentakkan kakinya di atas lantai sangking ia kesalnya dengan seseorang. Dan ya, siapa lagi kalau bukan Nando.

Nando selalu saja membuat Carla naik darah setiap harinya.

Nando selalu saja menguji kesabaran Carla setiap saat.

Seperti halnya sekarang, Nando dengan santainya  membenarkan letak rambutnya didepan cermin kamar nya, dan Carla menunggu dirinya diteras rumah sejak 10 menit yang lalu. Padahal, Nando yang menyuruhnya cepat cepat, karena katanya ia ingin mengerjakan tugas disekolahnya.

Abangnya, bisa dibilang sedikit nyeleneh dari aturan sekolah yang dibuat. Namun, entah mengapa ia selalu saja ditanya dengan kakak kelas atau seangkatannya tentang abangnya itu.

Carla jadi pusing sendiri jadinya kalau sudah ditanya tanya seperti itu.

"Bang Nando! Udah jam setengah 7 lewat nih! Bisa telat kalau begini ceritanya!" Teriak Carla dari teras rumah

Dan Nando mendengar itu hanya terkekeh didalam kamarnya. Ia selalu senang kalau mengerjai adiknya, selalu bahagia ketika melihat wajah jengkel adiknya karena ulah dirinya.

"Iya sabar!" Jawab Nando dari dalam kamar, walau tak yakin Carla akan mendengarnya.

Tak lama, Nando keluar dari kamarnya dan menuruni tangga menuju meja makan dan mengambil satu potong roti dan menghabiskan satu gelas susu. Nando berjalan keluar menuju teras dengan mengunyah roti tawar berisi keju dan susu.

Carla pun langsung menatap Nando yang masih saja santai, apalagi ditambah wajah sok kegantengannya itu sambil mengunyah roti.

Bertambah tingkat kekesalannya Carla terhadap Nando.

"Lama banget sih, Bang! Bisa telat kita"

Nando mencebik sambil mengunyah roti nya itu "Iya-ya , bawel banget sih lo udah kaya mak mak nggak dikasih jatah"

Carla melotot kearah Nando dan langsung berjalan menuju mobil. Baru saja ingin masuk, pintu mobil terkunci. Carla menghembuskan nafasnya kasar lalu menengok kebelakang untuk minta dibukakan oleh Nando.

Nando yang bingung pun hanya menaikkan sebelah alisnya lalu menelan rotinya itu. Carla pun berdecak dan memutar bola matanya malas.

"Bukain, Bang"

Nando manggut manggut lalu berjalan kearah pintu kemudi, ia memencet tombol unlock.

"Bilang dong"

Carla tidak menanggapinya ia hanya menghembuskan nafasnya kasar lalu masuk kedalam mobil dan duduk dengan se-tenang mungkin. Ia harus meredam segala ke-kesalannya kepada Nando. Bisa - bisa kulitnya keriput karena terus menerus marah, dan juga darah tinggi karena selalu saja berteriak tidak jelas.

Dan itu semua karena, Nando.

Nando masuk kedalam mobil lalu menghidupkan mesin mobilnya dan tak lama ia meninggalkan pekarangan rumahnya menuju kesekolahannya.

————————

Carla turun dari mobil dan berjalan tanpa mau menunggu Nando. Nando paham mengapa adiknya itu sangat tidak ingin berjalan beriringan dengan dirinya, karena setelah mereka berjalan beriringan Carla akan dikerubungi dengan teman temannya atau pun adik tingkatnya untuk bertanya tanya tentang dirinya.

I'm Your'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang