Don't Touch Me Part. 4

556 54 13
                                    

Sekali lagi jangan lupa VOMMENT

"Kau yang harus memukul mereka, SungJae-ah. "
Langkah SungJae Langsung terhenti setelah mendengar suara Seseorang Yang amat sangat ia rindukan. Tapi kali ini SungJae enggan untuk berbalik. Ia takut mengetahui kenyataan jika ia sedang berhalusinasi. Dengan cepat SungJae melangkah lagi menghusir pikiran negatifnya.
"Ja-jangan pergiii. "
Lagi-lagi SungJae berhenti melangkah. Kali ini air matanya langsung terjun begitu saja.
"Joy, kumohon jangan mempermainkanku. "kata SungJae tanpa berbalik
"A-aku ti-tidak mempermainkanmu, SungJae-ah. "

Apa ini benar?

Apa SungJae tak salah dengar lagi?

Apa ini nyata?

Dengan takut-takut SungJae menoleh sambil air mata terus mengalir dari pelupuk matanya.
Saat SungJae benar-benar Sudah berbalik dengan sepenuhnya. Langsung saja matanya membuat dengan sempurna, tak percaya dengan apa yang ia lihat.
"Joy? " kata SungJae langsung menghadapi tubuh Joy dan memeluknya
Sementara Joy langsung terkejut, "SungJae? Apa phobiamu itu sudah berhenti? " tanya Joy
Benar! SungJae punya phobia sentuhan. Tapi kenapa ia bisa melupakannya? Lalu kenapa sekarang ia tak lagi merasakan getaran pada tubuhnya? Apa benar phobia itu sudah hilang?

Dengan cepat SungJae langsung melepaskan pelukannya terhadap Joy.
"SungJae? Apa kau Baik-baik saja?" Tanya Joy
SungJae langsung mengangguk.
Joy langsung tersenyum, "Syukurlah "
"Tunggulah disini, aku akan memanggil Dokter. " kata SungJae
"Tidak usah, aku hanya sebentar. "Kata Joy sambil tersenyum
"Maksudmu? "
"Bukan apa-apa. Lupakan hal itu? Ada yang ingin kukatakan padamu. " kata Joy
"Tidak. Aku dulu, aku ingin minta maaf kepadamu. Karenaku kau jadi seperti ini. "Kata SungJae menunduk
"Tidak apa-apa, Lupakan hal itu. Sekarang dengarkan aku. "Kata Joy SungJae mengangguk
"Semua kejadian ini sama sekali bukan salahmu, ini murni kesalahanku, aku lelah hidup tanpa orangtua. Makanya aku tidak menghindari motor itu, "
"Apa?jadi. .. jadi. "
"Hm betul, jadi berhenti menyalahkan dirimu sendiri. Hiduplah dengan baik. Aku menyukaimu, SungJae." Kata Joy
"Apa?"
"Maaf aku tahu kau tak menyukaimu. tapi... "
"Aku juga menyukaimu. "Potong SungJae.
Sontak Joy langsung terkejut,
"Apa?"
SungJae segera mencium bibir Joy, menempel bibirnya dengan Joy.
Awalnya Joy, terkejut namun ia kemudian menikmati setiap lumatan yang di berikan SungJae kepada bibirnya. Dan tanpa sepengetahuan SungJae, Joy tersenyum dan menutup matanya untuk selamanya.
Setelah Menyadari jika Joy sudah tak membalas ciumannya, SungJae langsung melepaskan tautan bibirnya. Dan mendapati Joy telah tertidur dengan senyuman yang indah untuk selamanya.

SungJae hanya tersenyum getir melihat wajah Joy yang damai,
"Damailah, Joy-ah. "Guman SungJae sambil menutup tubuh Joy dengan kain putih.
***

Kini SungJae tengah berada di tepi laut , pandangannya jauh menyusuri lautan. Semenjak kematian Joy, SungJae memang tak adalagi yang membelanya, tapi ia sudah dapat melawan dan phobianya telah hilang bersamaan hilangnya Joy.

Tiba-tiba air matanya menetes, dengan cepat SungJae menghapusnya lalu tersenyum.
"Aku tidak menangis, Joy-ah. Aku bahagia sekarang walaupun tanpa dirimu di sisiku. "Guman SungJae.

Joy pernah meminta SungJae untuk menemaninya ke danau ini, namun SungJae menolak dengan alasan banyak pekerjaan yang harus dia urus. Dan sekarang SungJae tidak dapat mendengar permintaan gadis itu lagi, dia telah pergi untuk selamanya. Benar-benar selamanya.

"Maaf menolakmu waktu itu. "Guman nya tanpa melepas pandangannya dari laut itu.

Tiba-tiba sebuah surat jatuh dari atas entah dari mana asal surat itu, entah datang dari langit atau orang lain yang tidak sengaja melemparkan surat padanya. Yang jelas surat itu jatuh tepat di depannya, awalnya SungJae ragu mengambilnya namun setelah melihat orang di sekitarnya, tak ada tanda-tanda jika seseorang sedang mencari surat itu.

Dengan perlahan SungJae meraih surat itu dan melihat siapa pengirimnya. Setelah melihat nama yang tertera disana, SungJae langsung terkejut dan menoleh di sekitarnya seakan mencari seseorang.

Lagi-lagi air matanya tak terbendung. Ia menangis lagi setelah melihat nama yang tertera di surat itu.

Joy

Nama yang tertera di sana,

Tangan Joy langsung membuka surat itu dan membacanya

To :Yook Sung Jae

Halo SungJae-ah, bagaimana kabarmu? Biar ku tebak, kau pasti menangis setiap saat,kan? Jangan menangis, tidak baik jika seseorang namja tampan sepertimu menangis.

Aku menyukaimu, SungJae.
Tapi sayangnya kita tidak bisa bersama untuk sekarang ini. Aku harus pergi, Maafkan aku.

Hiduplah dengan bahagia, lupakan aku. Jangan menangis lagi, kau mengerti?

Ada rahasia yang ingin aku katakan kepadamu. aku belum sempat mengatakannya.

Sebenarnya aku yang telah membuatmu mendapatkan penyakit phobia itu, itu gara-gara aku.
Kau stres karena telah membuatku celaka, makanya kau tak mau lagi menyentuh siapapun hingga akhirnya kau terkena phobia itu. Maafkan aku SungJae, seharusnya aku dulu tak memaksamu untuk bermain. Maafkan aku SungJae.
Aku benar-benar minta maaf.

Kau mungkin sudah lupa karena dulu kepalamu sempat terbentur. Mengakibatkan kau kehilangan sebagian memorimu. Dan kebetulan hal yang lupakan itu adalah kejadian itu, Maafkan aku SungJae. Aku selalu berusaha untuk memberitahumu tapi aku selalu gagal. Aku selalu takut kau marah kepadaku dan menjahuiku, Maafkan aku.

Hanya maaf yang bisa ku katakan SungJae.

Aku mencintaimu. SungJae-ah.

Aku pergi untuk kembali.

Bersamaan selesainya surat itu, Air kata SungJae pun jatuh.

"Aku juga Sangat mencintaimu, Joy. Sangat mencintaimu. " Guman Joy sebelum pergi meninggalkan tepi laut itu

'Kau akan ku cintai, Joy. Meski suatu saat nanti aku menemukan penggantimu, tapi tetap kau akan selalu menjadi yang pertama yang ku sayangi. '

End.

Jika kalian mau aku buat ekstra part, jadi komen aja, jika banyak aku akan buat ekstra part.

Salam
Srhy Taec

Don't  Touch Me [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang