Ih ada apa dengan mpus sihhh??!!
Part 12 sama 13 udh diterbitin tp part 11 kenapa blommm
Yaoloh maapkan anak angkat rapmon ini
Keloncat nerbitinnya maaf ya sekali lagihh/you can call me monster~/
"Y/N.."
"Eonni ada apa?"
"Apa aku boleh bertanya sesuatu?"
"Boleh,ada apa?"
"Pagi ini jam sepuluh aku ada interview untuk film baru ku,dan seokjin tidak ada yang mengawasi..",
"Apa aku boleh titipkan seokjin di apartment-mu?""Boleh sekali eonni!"
"Baiklah dalam lima belas menit aku akan sampai,annyeong.."
Aku langsung membereskan apapun yang tergelatak dan berantakan. Chanyeol masih mandi sehingga aku harus membereskan dengan cepat sebelum hani eonni dan anaknya seokjin datang.
/ting tong/
"Annyeong! Ayo eonni masuk!"
"Aku tidak bisa berlama-lama,aku akan terjebak macet.",
"Seokjin janjilah pada eomma-mu untuk tidak membuat Y/N noona repot..""Nde eomma.."
-skip-
"Seokjin duduklah," ,
"Oh iya,kau umurnya berapa? Noona lupa..""Lima tahun noona.."
"Gwiyowo~"
Seokjin memiliki pipi tembam dengan warna merah muda yang sangat lucu. Ia juga punya eye smile yang sangat menggemaskan.
"Aku bosan noona,apa disini ada trampolin?"
Aku seketika bingung, "Mm- kau bosan--?"
"Aku ingin bermain trampolin.."
/aha!/
"Kau ingin main trampolin? Masuklah ke kamar noona disebelah sana,berlompat-lompatlah dikasur semau mu.."
Ia beranjak dari sofa,"Baiklah.."
"Oh iya,apa kau mau susu coklat dan kue?"
Seokjin hanya mengangguk sembari tersenyum singkat. Ia lalu masuk ke kamar sedangkan aku pergi ke dapur membuat susu coklat dan memotong beberapa kue.
"YAA!!"
Suara itu adalah suara chanyeol yang berasal dari kamar. Aku langsung berlari ke dalam kamar.
Aku melihat Chanyeol dengan telapak tangannya yang berdarah. Seokjin berdiri didepan pintu dengan muka cemberut.
Aku memegang pergelangan tangan chanyeol, "Ya ampun tanganmu!"
"Siapa anak ini?!" Tanya chanyeol.
"Ada apa dengan tanganmu?!"
"Ia menggigitnya saat aku menutup mulutnya yang ingin berteriak.."
Aku langsung menghampiri Seokjin.
"Mengapa kau menggigitnya seokjin?"
"Ia menyuruhku turun dari kasur,aku tidak mau dan aku ingin teriak memanggilmu..",
"Tapi ia malah menutup mulutku..",
"Dia orang jahat!"Aku langsung merangkul seokjin, "kau tidak boleh melakukan itu.."
"Memangnya kenapa?"
Aku melepaskan rangkulanku, "dia orang baik,kau tidak boleh seperti itu padanya.."
"Kau tahu darimana ia baik?"
"Dia-- dia temanku,namanya chanyeol hyung.."
Chanyeol membulatkan matanya saat aku melihatnya, "teman?"
"Mm-- seokjin pergilah ke dapur,aku sudah menyiapkan susu coklat dan kue dimeja makan."
"Oke noona.."
Seokjin berlari kecil menuju dapur. Chanyeol menghampiriku sambil memegang pergelangan tangan kanan-nya yang berdarah dan mulai mengering.
"Mengapa kau bilang aku temanmu?"
"Dia tidak akan mengerti kalau kau suamiku.",
"Lagipula ia baru lima tahun..",
"Obatilah luka mu."Aku pergi menuju dapur,melihat seokjin memakan kue dengan lahap.
"Apa kau suka kue nya?"
"Nde.."
Chanyeol datang lalu duduk disebelah seokjin. Seokjin menatap chanyeol dengan datar sambil terus menyantap kue yang masih hangat itu.
"Apa setelah ini kau ingin main?" Tanya chanyeol.
"Kata eomma,setelah makan aku harus duduk dulu..",
"Atau nanti aku akan muntah."Chanyeol menghela nafas sambil menatapi kue yang tersisa satu dipiring, "seokjin,apa hyung bisa memakan kue yang terakhir?"
"Tidak bisa!"
"Eh seokjin,kau tidak boleh membentaknya. Ia lebih tua darimu jadi tidak sopan.." ujarku lembut.
"Mukanya menyebalkan!",
"Aku tidak suka!""Aishh! Anak ini.."
"Noona ayo kita bermain!"
Seokjin beranjak dari kursinya lalu menarik tanganku menuju ruang santai.
Seokjin berlari-lari tanpa henti disekitar ruang santai,beberapa kali ia juga meloncat-loncat diatas sofa.
"Seokjin jangan lari-lari,nanti perutmu sakit!" Ujarku sambil mengejarnya yang tak henti-henti berlari.
Seokjin tiba-tiba berhenti berlari dengan membelakangiku.
/Huagghh/
"Seokjin!!" Teriakku panik.
Seokjin muntah dilantai dan ia hanya bisa terdiam. Chanyeol datang dan melihat lantai yang kotor.
Aku menggendong seokjin, "ayo kita bersihkan!"
Aku membawa seokjin ke kamar mandi,dan membersihkan mulut dan tangannya yang berlumur muntah.
Aku tidak boleh geli,suatu saat pasti aku juga memiliki anak..
Chanyeol membuka pintu kamar mandi dan membantuku membersihkan seokjin.
"Aku tidak mau dibersihkan oleh hyung yang ini!"
/you can call me monster~/
"Oppa angkatlah telponnya,cepat!"
Chanyeol pergi keluar dari kamar mandi. Sesaat kemudian ia kembali.
"Eomma-nya akan menjemputnya,ia sudah di lobby!"
Aku langsung cepat-cepat menggendong seokjin lalu memakaikan sepatunya.
/ting tong/
Seokjin berlari menuju hani, "Eomma!"
"Y/N-ya apa dia merepotkanmu dan chanyeol?"
"Sebenarnya--"
"Tadi-- seokjin sangat diam dan baik sekali,"
"Dia juga-- Mm- dia tidak merepotkan kok.."
Potong chanyeol.Hani lalu menggendong seokjin, "baiklah aku harus pergi,temanku sudah menunggu di lobby.."
-skip-
"Huh.. lelahnya.." ujarku.
"Apa nanti kita akan punya anak seperti itu?"
Aku spontan menengok pada chanyeol, "jangan bicara macam-macam,biarlah tuhan yang memberikan yang terbaik.."
Kami merebah disofa,melap keringat kami dengan tisu. Nafas kami terengah-engah mengurus seokjin yang bahkan tidak sampai sehari penuh pun.
Aku mengendus-endus, "bau apa ini?"
"MUNTAHNYA?!!" Teriak kami bersamaan.
End~
KAMU SEDANG MEMBACA
Imagine With Chanyeol
FanfictionKetika aku menikah dengan member boyband terkenal di Korea Selatan EXO Chanyeol..