The Memories [Chanyeol]

Chapter 1

Kringgg

Terdengar suara teriakan dari murid kelas XI-B Korea Internasional High School. Yaps! Benar. Pelajaran sekolah sudah selesai. Berbeda jauh dengan perempuan bernama Park Hyorin.

Dia hanya diam sambil menatap kosong ke arah jendela. Dengan tampang dengan mata kirinya tertutup poni, sehingga hanya terlihat mata kanannya saja. Wajahnya kelihatan bahwa dia adalah orang yang dingin. Sangat dingin.

Tidak hanya itu. Dia juga tidak memiliki teman. Bahkan tak ada yang ingin berbicara padanya. Sekalipun dalam kerja kelompok.

Bisa di bilang dia adalah gadis misterius. Sangat misterius. Orang - orang hanya tahu kalau dia gadis kaya tetapi hanya hidup sendirian. Mengenaskan bukan?

"Huh, akhirnya." Kata yang terucap dari mulut Hyorin setelah melihat semua teman kelasnya sudah pergi.

Ralat bukan teman tapi 'orang' yang ada di kelasnya. Kenapa? Karena dia tidak punya teman, kan.

***

"Cepat berikan uangku!" Terdengar suara teriakan perempuan di lorong sekolah.

Dia berdiri bersama geng nya mengerumuni seorang perempuan yang duduk terkapar di lantai.

Tidak salah lagi siapa yang melakukan hal seperti itu di sekolah kecuali Kim Seyeon

Anak daru kepala sekolah Korea International High School. Sebenarnya dia tidak seberapa, karena hanya anak dari kepala sekolah bukan pemilik sekolah.

"Hiks hiks a-aku belum p-punya hiks uang.." kata gadis itu.

Dia adalah anak dari pembersih kebun di sekolah lain.

Apa yang bisa dia lakukan untuk melawan Seyeon sedangkan ayahnya hanya tukang kebun.

"Bukankah sudah ku bilang, berikan uangku sekarang ini juga!" Teriak Seyeon lagi terhadap anak itu yang bernama Jung Mina.

"Ta-tapi a-ayah ku belum p-punya uang. Hiks lagi pula a-ayah ku berutang dengan a-ayah mu bukan denganmu."

"Hei! Kau hanya memberikan uangmu sebesar 100.000 won saja kepadaku!"

"Tapi aku tidak punya uang, Seyeon-ssi ."

"Huh! Dasar wanita menyebalkan!" Seyeon hampir saja akan menampar gadis di hadapannya. Tapi tangan seseorang telah mencegahnya.

"Aku yang akan membayarnya. Lepaskan dia. Berapa totalnya?" Ucap seorang perempuan dengan dingin.

"H-hyorin?! K-kenapa kau di sini?" Suara Seyeon terdengar takut. Tentu saja dia takut mengingat bahwa Hyorin adalah gadis misterius. Dan juga kaya bahkan ia mampu membeli sekolah ini dengan harga 3× lipat.

"Ini uang nya." Ucap Hyorin seraya mengeluarkan uang lalu diberikan kepada Seyeon.

"Kau pergilah." Dengan sigap gadis yang tersungkur itu langsung melesat pergi.

"Sudah ku bayar bukan? Jadi berhentilah menggangunya." Ucap Hyorin dengan berjalan meninggalkan Seyeon yang diam mematung.

"Huh! Benar-benar." kata Seyeon yang melihat punggung Hyorin mulai menghilang.

"Kenapa kau tidak mengejar atau memarahinya?" Ucap salah seorang teman Seyeon.

"Ya! Apa kau gila?! Dia bisa saja membuat ayahku di pecat ataupun membeli sekolah ini." Sedangkan teman Seyeon hanya mengangguk-ngangguk saja.

Sebenarnya Hyorin bukanlah orang yang suka mempermainkan harta. Hanya saja ia tidak suka melihat orang lain di tindas hanya karena masalah seperti itu.