Chapter 3

72 18 0
                                    

Sama seperti Chanyeol, Hyorin juga kaget bahwa selain mereka bertetangga dia juga satu kelas dengan Hyorin.

Bagaimana bisa ia tidak menyadari bahwa namja tersebut juga memakai seragam yang sama dengannya. Sepertinya Hyorin lupa, Chanyeol-nama namja itu-terlihat memakai sweater tadi pagi. Oleh karena itu ia tidak melihat Chanyeol memakai seragam yang sama dengan nya.

Plukk

Sebuah kertas mendarat di kepala Hyorin yang sedang melamun menghadap jendela kelas. Hyorin tahu kalau di dalam kertas itu pasti ada tulisan untuknya. Hyorin membuka itu dan tebakannya benar bahwa ada kalimat tertulis di sana.

'Ya! Kapan kau akan menjadi pintar jika melamun seperti itu eoh?!
Hei! Aku tak menyangka kita satu sekolah bahkan sekelas!^^'

Hyorin hanya membaca tanpa melihat siapa yang mengirim dia sudah tahu yang mengirim pasti si anak yang kakinya terkilir itu.

Plukk

Satu gumpalan kertas kembali mengenai kepala Hyorin. Hyorin kembali membuka gumpalan kertas itu.

'Sudah ku bilang jangan melamun. Ahh! Aku belum tahu letak kantin, jadi mari kita istirahat bersama nanti, Oke!'

Hyorin hanya menghela napas. Sungguh ini menyebalkan. Bukankah dia terkilir? Kenapa masih nekat masuk sekolah? Ahh iya! Ini hari pertama anak itu masuk sekolah.

***

"Ayolahh.. antar aku ke kantin! Aku akan mentraktirmu!"

Mantraktir? Huh, bahkan Hyorin bisa mentraktir satu sekolahan di Mouse Rabbit!

Chanyeol memang menyebalkan. Kenapa dia tidak pergi bersama orang lain? Bahkan para gadis di sekolahnya ini mengantri supaya dapat mengantar hingga menemani Chanyeol ke kantin.

Gumaman dari Hyorin membuat mata Chanyeol membinar. Sebenarnya Hyorin tidak ingin mengantar Chanyeol hanya saja banyak pasang mata memperhatikannya dan itu membuatnya risih.

"Oke! Kajja!"

Chanyeol menarik tangan Hyorin tapi dengan cepat Hyorin menepis dan berjalan mendahului Chanyeol.

"Ya! Kenapa kau malah meninggalkanku?!"

Para murid sepanjang koridor merasa terkejut dengan adegan Chanyeol yang mengejar Hyorin. Oh, ayolah! Siapa tak heran melihat gadis misterius dan pendiam sedang di kejar oleh murid baru yang baru 1 hari berada di sekolah itu.


👣👣👣

Hujan deras mengguyur kota Seoul sejak 1 jam yang lalu. Di sebuah halte banyak orang yang berhenti dari aktivitas sementara untuk menghindari tetesan air hujan dan menunggu hujan reda. Tak terkecuali Hyorin, ia berdiri di pinggir halte seraya merentangkan tangannya.

Hyorin tersenyum kecil dikala air hujan menetes di telapak tangannya. Hyorin menyukai hujan karena hujan menjadi saksi moment bahagianya bersama ibu kandungnya

Potongan memori muncul di pikiran Hyorin lagi. Ia merindukan ibunya. Sudah lama mereka tidak bertemu.

Mungkin saja peristiwa tahun lalu di tempat yang sama juga menjadi terakhir kali dirinya dan ibunya bahagia.


"Eomma!"

"Waeyo?" (Kenapa?)

The Memories [Chanyeol]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang