Chapter 7

34 9 0
                                    

Chanyeol's Pov

Aku berjalan mendekati ruangan yang dilarang oleh hyung. Ku buka pintu itu perlahan-lahan supaya tidak terdengar suara.

Pintu terbuka dan nampak ruangan yang kotor dan gelap. Banyak sarang laba-laba di setiap sudut dinding.

Aku memasuki ruangan itu dan menutup pintunya. Kutekan saklar lampu, lalu lampu menyala sedikit redup.

Aku tidak tahu kenapa hyung melarangku masuk ke sini. Tidak ada apa-apa di ruangan ini kecuali barang-barang bekas dan tidak terpakai milik hyung. Bahkan barang yang ada di sini sudah berumur 3 tahunan, tepat di saat aku memasuki sekolah menengah pertama dan hyung pergi ke Amerika.

Tidak ada yang aneh di sini. Aku berjalan mendekat ke rak buku dan komik milik hyung, dia mengoleksi puluhan komik.
Aku mengambil salah satu komik yang menarik perhatianku. Sampulnya sudah berdebu dan kotor. Mungkin jika aku tertarik dengan komik ini, aku akan membawa dan membacanya.

Lagipula hyung sedang berada di Amerika dia tidak akan tahu kalau aku mengambil komiknya. Apa salahnya aku meminjam komiknya. Hyung juga tidak sesuai dengan umurnya jika masih membaca komik seperti ini.

Aku mengambil 3 komik secara acak. Hanya sampul yang menurutku lumayan bersih ku ambil.

"Chanyeol! Makaronimu sudah matang!"

Aku mendengar suara eomma yang berasal dari dapur. Dengan sigap aku membereskan 3 komik yang berada di tanganku dan mengambil salah satu yang menarik perhatianku tadi.

"Iya! Aku akan turun!"

Aku bergegas keluar dari ruangan atau bisa disebut gudang itu. Tanpa sengaja aku menyenggol kotak biru yang sebelumnya berada di sebelah komik.

Aku segera membereskan isi kotak biru itu. Isinya hanya beberapa lembar foto dan gantungan kunci.

Hyung selalu diberi gantungan kunci oleh para gadis semenjak hyung menyukai gantungan kunci yang berasal dari Daegu pemberian nenek.

Foto terakhir masih ada di lantai, aku mengambil dan melihat foto seorang gadis yang berumur sekitar 14 tahunan.

Aku tahu hyung sangat populer di sekolahnya. Tapi aku tidak tahu jika ia menyukai perempuan. Bukannya hyung gay, tapi dia tidak pernah cerita padaku kalau ia menyukai seorang perempuan.
Tapi tunggu, gadis itu tidak asing bagiku. Aku seperti pernah melihatnya. Ah, mungkin saja itu teman hyung saat di sekolah menengah atas yang pernah ia kenalkan padaku.

Suara teriakan eomma kembali terdengar. Aku segera membereskan kotak itu dan mengembalikannya kembali seperti semula.

Aku keluar dari ruangan tersebut dan membawa komik yang ku pilih tadi. Tepat saat aku ingin membuka pintu kamar, eomma berada di depan pintu kamar hyung seperti ingin membuka pintu kamar ini.

"Kau di sini rupanya. Apa yang kau lakukan di kamar hyung mu? Kau tidak masuk ruangannya kan?"

"Tidak. Aku hanya meminjam komik milik hyung." Kataku sambil menunjukkan komik di tanganku.

"Kalau begitu, ayo turun."

Aku dan eomma turun menuju ruang makan. Aku melihat appa yang sudah kelaparan duduk di kursi meja makan.

"Kau ini, aku sudah lapar sejak di pesawat. Kau menunda makan siangku, Chanyeol."

Aku hanya menanggapi perkataan dari appa dengan tertawa kikuk. Sudah 7 bulan aku tidak bertemu mereka, entah kenapa aku menjadi canggung berada di dekat mereka.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 04, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Memories [Chanyeol]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang