Dilema Part 9 : Kangen Mama

2.4K 137 10
                                    

Bijaklah memilih bacaan, terdapat kata-kata kasar untuk menunjang jalannya cerita!

Setelah siap dengan seragam sekolahnya, Ify langsung bergegas meninggalkan rumahnya. Tanpa menyapa Papa dan yang lainnya. Ify melajukan mobilnya dengan kencang, bukan menuju arah sekolahnya.

Hampir satu jam menempuh perjalanan, akhirnya Ify sampai ditempat ini. Tempat yang sudah sangat lama tidak ia kunjungi. Makam mamanya.

Ify duduk disamping makam mamanya. Ia tak memungkiri bahwa ia gadis yang cengeng, Cuma ia berpura-pura tegar saja selama ini. Ify mengelus nisan mamanya dengan airmata yang mengalir deras.

"Mama" akhirnya satu kata itu lolos dari bibirnya "Ify kangen mama"

"setelah Mama pergi ninggalin Ify dan Kak Alvin, semuanya berubah Ma, Papa..dia sepertinya udah gak sayang lagi sama kita, terutama Ify"

***

"loh Ify mana Shil??" tanya Tika kepo.

"nggak tau, gue sms gak dibales, telpon gak di angkat. Telat kali, kena macet" balas Shilla panjang lebar. Tika malah menggedikkan bahunya acuh.

Untung saja, hari ini sekolah tidak begitu efektif karena guru mengadakan rapat dadakan. Ify harus bersyukur untuk ini, batin Shilla.

Shilla, Rio dan Cakka sudah berada di kantin. Rio menyadari bahwa ada yang kurang sepertinya.

"Ify mana?" ceplos Rio seraya mengaduk minumannya asal. Entah mengapa mood nya berubah.

"gak tau, bolos kali" Shilla memanyunkan bibirnya karena berkali-kali ia menghubungi Ify tapi gadis itu sepertinya tak peduli.

"ada masalah kali ya?" ucap Cakka dengan pandangan bertanya.

"entahlah Cak, Ify tuh tertutup banget orangnya, mana mau dia cerita sama gue. Termasuk soal Kak Iy—" hampir saja Shilla keceplosan tentang kemarahan Ify kemarin.

"termasuk soal???" tanya Rio yang sudah keburu penasaran.

Shilla menggeleng membuat Rio gemas "lo nyembunyiin sesuatu?" selidik Rio, Shilla malah menundukkan kepalanya.

"Shil!" tergur Rio tanda bahwa ia errr sedikit marah mungkin.

"oke..oke gue cerita, kalian masih inget gak waktu gue beliin nasi goreng seafood waktu kalian main basket waktu itu??" Rio dan Cakka mengangguk "nah kan gue ketemu cowok yang ternyata namanya Kak Iyel, terus gak berapa lama dia nganter ponsel Ify yang ketinggalan, Ify marah saat itu dan kemarin gue sama Ify ketemu lagi sama Kak Iyel, entah kenapa sepertinya Ify benci banget sama Kak Iyel dan gue gak tau kenapa!"

Rio terdiam beberapa saat mencoba mencerna maksud ucapan Shilla.

"atau mungkin 'Kak Iyel-Kak Iyel' itu mantannya Ify???" pikir Cakka membuat Shilla sedikit terbatuk.

"gue rasa enggak!" ujar Shilla kesal.

"loh, kenapa lo sewot?? Atau jangan-jangan lo suka sama 'Kak Iyel' itu? Shilla melotot mendengarnya.

"iya kan??" desak Cakka dengan cengiran gilanya.

"a..apaan sih lo" pipi Shilla bersemu merah membuat Cakka tertawa melihatnya. Sedangkan Rio masih sibuk sendiri dengan dunianya.

***

Ify berada di Cafe yang terlihat mulai ramai. Ia duduk di area merokok karena saat ini ia sedang menghisap tembakau mematikan itu. Menurut Ify, rokok itu teman setianya, yang menemaninya disaat ia seperti ini.

Dilema [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang