Yah. Inilah kita. Kebingungan dengan pelaku asli dari kita ini.
Meski sudah mendapatkan tersangka yang meyakinkan.
"Eh, memang sapa tersangkae?"Tanya JC pada Allicya di kelas sambil merapikan baju seragamnya
".....Gio sebenernya sih. Tapi, aku ga yakin"Jawab Allicya sambil menyetel panjang dasi nya
"HEH?! BAHAHAHAHAHAHAHAHAHA GAMUNGKIN WOI BAHAHAHAHAHAHA"Tawa JC tapi kemudian terputus karena melihat guru pada pelajaran pertama pada hari Selasa, Bahasa Indonesia, bernama Bu Tutik yang...judesh dan tuek(tua) jadi dipanggil Tutek, alias Tutik Tuek :v(asli lo ini, serius), melangkah masuk dengan tatapan super nya yang dapat mendiamkan 6 Triliun juta orang di seluruh du-//plak gak gak 40 anak dikelas lah :v ngape sampe ke seluruh dunia segala :v
Kemudian, doa pun dimulai~
#
Bahasa Indonesia pun berlalu~ Dan sekarang waktunya pelajaran Seni Budaya~ Menyanyi lalala~//yeyek
Hari ini ada test menyanyi dan mereka diselamatkan karena boleh membawa teks sambil ke depan. Allicya karena nervous yang berlebihan, dia meremas-remas celana seragam kotak-kotaknya itu.
(NB: Mereka itu ceritanya beli seragam yang harusnya dipesan secara khusus tapi masih ada sisa disekolah, jadi gak usah buat lagi khusus :v)
"Lic,...Rasa nervousmu semakin parah. Apa kamu nggak sakit perut atau pusing?"Tanya Jo C yang merupakan sebangkunya
"P-perutku s-sakit...Kayaknya semenjak jadi cowok, rasa nervousku semakin menjadi-jadi.."Jawab Allicya sambil meringkuk di kursinya, meringis.
"Oi lu gapapa Lic? Gausa ke UKS? Mau suruh JC nganter?"Tanya Sean bertubi-tubi
"Gak deh yan, makasi aku gapapa"Jawab Allicya sambil tersenyum MEKSO(maksa)
" Lu ga baik sama sekali Lic, sono ke UKS hu-"Perkataan Sean dan Jo C terpotong oleh guru Seni Budaya, Bu Maria.
"Nomer 3, Allicya tolong maju."Ucap Bu Maria dingin, yang malah membuat Allicya semakin bergidik ngeri
"I-iya bu..."Jawab Allicya sambil menopang tubuhnya untuk berdiri, seraya membawa teks lagunya ke depan.
Sean dan Jo C melihat Allicya berjalan seperti jombi, dan mereka semakin takut kalau-kalau sakit perutnya tambah parah.
Ohya, aku belum nyeritain soal seragam hari Selasa di chapter sebelumnya ya? Nah, sebenernya yang hari Selasa di chapter sebelumnya itu mereka sudah beli baju yang dipesen khusus ituuu~
Nah singkat cerita, Allicya sudah berhasil nyanyi dan kembali ke tempat duduknya.
"Yaapa Lic? Perutmu gimana?"Tanya Sean khawatir
"Wes ilang kok yan, tumben ker(care) mbe lawan jenis"Jawab Allicya dengan muka sok-sokan yang kepengin ditampar rasanya
"Oh gitu ya Lic oh gituuuuu"Sahut Jo C sambil mesam-mesem
"Iyaa gitu bukan gin-"Perkataan Allicya terpotong ketika ia meletakkan tangannya dimeja, mengenai tangan Sean yang jarinya berwarna sedikit kebiruan
"AUWWW LIC SAKIT JANGAN DIPUKUL"Teriak Bisik(maksudnya bisik-bisik tapi teriak)Sean sambil memegangi tangannya
"Ciyeee~ Hayo ya Allicya moduuusss"Timpal Jo C sambil membuat wajah yang rasanya kepengin antara dikepruk(dipukul dikepala)buku atau di jiwiti pipinya
"Yang modus lo sapa, orang gatau tangane disana kok, lagian lo yan, aku ga mukul tanganmu, aku cuma naruh tanganku dimeja"Jawab Allicya
"Naruh? Terus kok tadi pas kena kok suakit pol ya?"Tanya Sean sambil memijat tangannya pelan sambil mengaduh-aduh
KAMU SEDANG MEMBACA
What If
AcakTentang seorang murid SMP, yang pada saat bangun tidur tiba-tiba menyadari ada perubahan pada tubuhnya. Ia pun pergi ke sekolah seperti biasa... Hanya untuk dikejutkan karena dia tidak sendirian! Enam teman seangkatannya juga mengalami perubahan se...