11. Wejangan Matthew

987 185 2
                                    

Keadaan hening selama kurang lebih 30 menit setelah pesanan mereka habis. Luke dengan ponselnya, dan Jessie dengan pikirannya. Tentu Jessie takut kalau Luke akan menemukan perempuan yang lebih asik dai banding dirinya. Terdengar bodoh, memang. Padahal Jessie kan bukan siapa siapa nya Luke. Aneh ya, merasa kehilangan, padahal tidak pernah memiliki.

"Ayo, Jess. Pulang." Ucap Luke mengulurkan tangannya dan dengan ragu Jessie menerima nya.

Di perjalanan pulang, tidak ada beda nya dengan tadi. Hening tidak ada percakapan, enggan membuat topik pembicaraan.

"Jess? Kok dari tadi lo diem sih? Sakit?"

"Ga kok, gue sehat."

"Kenapa diem deh?"

"Bingung aja mau ngomong apa, lagian lo juga udah ada temen baru buat ngobrol."
Entah mengapa Jessie mengeluarkan kalimat tersebut yang jelas jelas terdengar seperti cemburu. Luke hanya diam dan menambahkan kecepatan laju motornya.

Setelah sudah di depan rumah Jessie, buru buru dia turun dari motor dan melepas helmnya lalu niatannya untuk berlari ke dalam di rusak oleh Luke yang menarik lengannya.

"Jess, maksud nya tadi di jalan apa?" Bukannya menjawab Jessie malah bungkam dan melirik ke ujung sepatunya. "Apa karena... Jane?"

Nama tersebut sukses membuat Jessie mendongak dan menatap mata biru laut milik Luke. "Pfft. Kok Jane sih? Kenal aja enggak." Buru buru Jessie menjawab sambil mengibas ngibaskan telapak tangannya.

5 menit lama nya mereka tatap tatapan tanpa terlontar satu kalimat pun, yang akhirnya Luke mengalah untuk pulang tanpa jawaban. Dan Jessie masih dengan perasaannya yang mengganjal.

"Lama banget tadi di depan. Ngapain? Ciuman?" Tiba tiba saja Matt berdiri di ambang pintu membawa roti di tangan kiri sambil menaik nurunkan alisnya.

"Diem, gue ga mau di ganggu. Gue capek." Dengan cekatan Jessie merebut roti Matt dan berlari menuju kamarnya.

Matt berlari ke arah kamar Jessie dan tanpa permisi ia menjatuhkan dirinya di atas kasur. "Let me guess, lu suka sama Luke tapi dia udah dapet pengganti nya lu? Iya kan?"

"Dih siapa yang suka? Tapi everytime I saw him, my heart beats faster."

Terjadi keheningan sebelum Jessie menyadari sesuatu, "Bentar, kok pengganti gue?"

"Yeu itu suka namanya, tapi emang Luke belom ngasih tau? He has a crush on you, dumbass." Jawab Matt dengan mengambil roti dari tangan Jessie dan menggigitnya. "Oh ya, it was."

Jessie diam, begitu pula Matt. Jessie masih mencerna semua perkataan Matt, sedangkan Matt masih mengunyah roti nya.

Bodohnya seorang Jessie.

Saat Matt berencana pergi meninggalkan kamar Jessie, dia mengucapkan kata yang terus menerus menghantui pikiran Jessie.

"Jujur aja sama Luke. Pasti juga besok jadian."






YA ALLAH CERITA INI SUDAH KU TELANTARKAN BERAPA LAMA MAAFKEUN
BARU ADA PAKET JUGA EHEHEHEH
maaf y pendek:(
dan maafkan low-grammar q wkwk

Kebanjiran  ft. Luke HemmingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang