Febuary, 5th
21.33 p.m"Apa susahnya menerimaku?" desis seorang pria pada wanita yang terikat di hadapannya.
"Aku bahkan tidak mengenalmu," jawab wanita itu sambil menggerakkan tubuhnya lemah, mencoba melepaskan diri.
"Tidak perlu bertingkah sok suci, Agatha."
"Namaku Katrina, bukan Agatha!" teriak wanita itu frustasi, sudah sebulan lebih ia disekap oleh pria aneh ini.
"Namamu Agatha," kata pria itu tajam sambil mengeluarkan sebuah pisau.
"Ma-mau apa kau?" Katrina menatap pria itu dengan ketakutan.
Langkah pria itu semakin mendekatinya. Dan dengan sekali gerakan, ia melukai tubuh Katrina.
Sreet ... sreet ...
Berkali-kali terdengar bunyi sayatan yang kemudian menjadi robekan bersahutan dengan teriakan kesakitan Katrina.
"Masih belum mau menerimaku?" tanya pria itu lagi sambil menambah sayatan demi sayatan di dada wanitanya.
"Arggh." Katrina mengerang kesakitan. "Le-lepaskan! Bahkan aku tidak mengenalmu! Kamu pasti salah orang!"
Pria beriris biru itu tersenyum dingin, sayatan demi sayatan ia tambahkan di sekujur tubuh Katrina. Sedangkan Katrina hanya bisa memohon dan menahan sakit.
"Agatha, Agatha, sudah kubilang lepaskan saja keyakinanmu dan terima aku. Masih saja mengelak," kata pria itu sambil mundur beberapa langkah. Matanya berbinar menyaksikan luka sayatan terbuka di mana-mana dengan darah yang tidak sedikit, terlebih wajah Agathanya terlihat lelah dan kesakitan. Sempurna.
"Mohon ampun," kata pria itu tajam.
Katrina menatapnya setajam yang ia bisa. "Bunuh saja aku!"
Pria itu tertawa, menuju sudut ruangan kemudian menaburkan sesuatu di lantai, sesuatu yang berkilau diterpa cahaya minim---pecahan kaca, dan menyiram sekitarnya dengan sesuatu berbau menyengat.
"Ma-mau apa lagi kau?"
"Mohon ampun padaku?" tanya balik pria itu pada Katrina.
"Tidak akan!"
Mendengar ucapan Katrina yang keras kepala malah membuat pria itu menyunggingkan senyum dan menghampiri Katrina. Ia melepas ikatan di tubuh Katrina perlahan, kemudian menyentuh setiap sayatannya pelan sambil memapah tubuh Katrina.
"Apa susahnya mohon ampun padaku, Agatha?" tanyanya sambil menyentuh luka di dada Katrina.
"A-aku Katr-.."
"Agatha, kau mau mohon ampun dan menerimaku?"
Katrina menggeleng. "Lepaskan a-aku. Kau salah orang."
"Baiklah." Pria itu melepaskan Katrina dari papahannya, tepat ke daerah lantai yang sudah ditaburi pecahan kaca.
Katrina meringis merasakan tubuhnya tertusuk puluhan pecahan kaca yang halus. Kerongkongannya tercekat ketika ia melihat pria itu menyulut sebuah korek dan melemparkannya ke arah Katrina.
Seketika api menjalar dan membakar ruangan itu. Sang pria tertawa puas, ia berjalan meninggalkan ruangan yang mulai terbakar habis dengan teriakan Katrina sebagai musik latarnya.
"Selamat hari perayaan Santa Agatha," desis pria itu.
Febuary, 5th 2016
23.41 p.m***
Author : Tamara Sarlita | tatamaraaa

KAMU SEDANG MEMBACA
H I T A M
Mystery / ThrillerHingar Misteri Kelam Ketika kami memasuki sebuah kotak gelap dan penuh misteri. Kami memperlihatkan sisi lain kami, sisi kelam yang kami tutupi dengan canda biasanya. Sebuah kumpulan karya minim kata yang akan membawamu terjebak sekaligus terkejut d...