Hingar Misteri Kelam
Ketika kami memasuki sebuah kotak gelap dan penuh misteri. Kami memperlihatkan sisi lain kami, sisi kelam yang kami tutupi dengan canda biasanya.
Sebuah kumpulan karya minim kata yang akan membawamu terjebak sekaligus terkejut d...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Gelindingan roda-roda terdengar riuh memekakkan gendang telinga. Suara derap langkah kaki semakin menambah usikan keheningan di antara lorong-lorong putih dengan dinding yang tampak retak pada salah salah satu sudutnya.
Dengan jas putih penuh bercak darah, lelaki itu berlari sambil mendorong sebuah bed menuju kamar yang berada di belakang ruang jenazah. Disertai keringat dingin yang turut membasahi lekuk leher serta dahinya, segera dia membuka selimut putih yang membungkus tubuh seorang wanita muda.
"Biarkan aku pergi, Mas. Aku sudah tidak sanggup lagi untuk bertahan," rintih wanita itu.
Namun, lelaki itu tidak menghiraukan semua jeritan tangisnya saat dia mencoba sekali lagi menyuntikan cairan dextrose* 5% yang dicampur dengan ringer lactat* secara terus menerus.
Lengan wanita itu berubah menjadi lebih besar dari bentuk semula, serta luka bekas suntikan di daerah pergelangan tangan sudah tidak terhitung lagi berapa banyak jumlahnya.
Rintihan tangis wanita itu kemudian berubah menjadi helaan napas pendek dan tidak berirama. Lelaki itu kemudian mengambil defibrilator* yang sudah disiapkan sebelum memasuki ruangan. Akan tetapi, kulit wanita itu semakin putih memucat dan desiran darah sudah tidak tampak lagi. Dengan gerakan terburu buru, lelaki itu memeriksa pembuluh darah yang berada di sekitar leher namun tetap saja dia tidak menemukan denyutan nadi di sana.
Dengan sisa tenaga yang ada, lelaki itu membopong tubuh yang sudah dia balut dengan selimut putih. Dia membawanya ke taman belakang yang sudah tidak terpakai lagi. Ditemani guyuran air hujan, lelaki itu menggali tanah yang akan dia ubah menjadi tempat tidur terakhir sang terkasih.
Tepat terdengar dentingan waktu sebanyak dua belas kali, lelaki itu menyanyat sendiri lengannya dan mengeluarkan rembesan darah dari sana yang akan dijadikan pena untuk menuliskan pesan di atas sebuah kayu rotan.
Tunggu aku sebentar, sayang. Aku tidak akan membiarkanmu dan anak kita sendirian di dalam sana.
Lelaki itu menancapkan kayu rotan yang telah dilukisnya dengan kasar. Kemudian dengan tertatih dia menggali tanah lain yang tidak begitu jauh dari tempat sebelumnya.
Cinta suci telah menautkan selam-selam kasih yang sudah tak mampu terbendung lagi. Serpihan kesendirian juga telah melengkapi rengkuhan kaku dari rindu yang tidak pernah terobati.
***
(*) Defibrilator adalah alat untuk memberikan kejut listrik pada jantung dengan energi eksternal antara 50 sampai 400 Joule. source : Setianto, Budi dr. Sp. PD(K) Sp. JP(K) FIHA. 2009. Pocket ECG. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC, page 41-42.
(*) Dextrose adalah cairan hipertonik yang diberikan pada pasien dalam keadaan emergensi hipoglikemik.
(*) Ringer lactat adalah cairan campuran natrium klorida, kalsium klorida dan natrium laktat yang digunakan untuk indikasi pada pasien dehidrasi berat.