Tubuh setinggi hampir 2 m, rambut panjangnya berantakan. Dia mengangkat tubuh gadis kecil bernomor 38.440. Si gadis berontak menikamkan pisaunya dan hanya dibalas senyum gila meski pisau sudah berkali kali tenggelam di pundaknya.
"Kau monster!!"
"Rasa sakit itu begitu indah. Ajaran yang sangat berharga untuk manusia"
Tubuh kecil si bocah dipukulkan pada batang pohon. Rasa sakit menahan teriakan dan nafasnya. Darah keluar dari bibir dan hidungnya. Sang monster menginjak dada kecilnya dan mematahkan lenganya bagai ranting kering. Teriakan kesakitan terdengar merobek telinga. Dari bola mata si bocah, tergambar tulang lengannya yang pecah merobek daging dan kulitnya.
11492 C (Who Am I) : Tangan Takdir
01:00 AM, 1 jam sebelumnya,
Sadonz Soldier melempar grenade pada sebagian kelas C yang tertidur. Mereka yang tidak waspada, mati ditempat. Mereka yang terluka, dibunuh tanpa belas kasihan. Karena dianggap sudah tidak mampu untuk ikut ujian.
Beberapa anak merayap di antara potongan tubuh teman sekelasnya. Mereka berusaha bertahan hidup dari pembantaian.
Satu anak gadis menjerit melihat tubuhnya berdarah. Kulit bom merobek perutnya, hingga isi tubuhnya keluar. Sadonz Soldier menginjak mulutnya dan melubangi dadanya dengan tembakan.
Mereka yang selamat, dikumpulkan di depan lubang galian. Yang terluka, dan dirasa tidak cukup kuat ikuti ujian, dibunuh langsung.
Malla yang terluka akibat melawan Yuan, tidak luput dari pemeriksaan.
"Kau terluka . ."
"Aku masih bisa membunuh!" sela Malla
Sadonz Soldier mengarahkan senapanya pada Malla. Merasa terancam, Malla terpaksa melawan. Dilemparnya pisau miliknya ke leher Sadonz Soldier. Pisau bersimbol 11.492 C tersebut tenggelam 7cm di batang leher.
Suara teriakan Sadonz Soldier tertahan dilehernya. Tembakan membuta yang dilakukanya membuat anak anak lain berhamburan panik.
Malla melompat dan hinggap di pundaknya. Mengambil pisau sekaligus merobek leher Sadonz Soldier.
Perlawanan Malla membuat anak anak lain tertegun. Hanya Malla seorang yang berani melawan Sadonz Soldier.
Satu tubuh Sadonz Soldier telah Malla tumbangkan. Puluhan Sadonz Soldier lain tidak tinggal diam. Silau sinar lampu menyorot sosok Malla yang tengah berdiri di dekat mayat Sadonz soldier. Para sadonz Soldier lain mengarahkan senjata dan siap menghujani tubuh Malla dengan peluru.
Genggaman erat pisau Malla mulai mulai melemah. Dia sadar, tubuh kecilnya yang terluka, tak cukup kuat untuk melawan puluhan pria dewasa bersenjata.
"Sekarang apa?, apakah ini akhir hidupku??. Tidak!, kalian harus berusaha keras untuk ambil nyawaku" pikir Malla
Tekat Malla untuk bertahan hidup semakin besar. Ditunjukannya genggaman erat pisaunya pada para Sadonz Soldier.
"Siapa kalian yang seenaknya ambil nyawa kami?!. Apakah kalian para malaikat yang turun dari ketinggian?!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
11492 C (Who Am I)
Acción"Dua mesin raksasa menggali lubang di tanah. Lubang kubur untuk kami. Kami sama sama berjuang hidup. Bukan sebagai kawan, tapi lawan. . .yang akan saling bunuh ketika perintah dilantangkan. Bukan untuk pembuktian diri, bukan juga karena emosi, tapi...