Part 27

49 2 1
                                    

Kommbbeek lagi broh.
Emang belakangan ini aku jarang update,dan itu karena sibuk dan belon ada ilham.
Ya,gitulah.
Kadang masih bingung mau lanjutinya apa?

♥♡♥♡♥

"Hey,"panggil Vanilla mendekati Vanory yang sedang duduk di tepi danau.
Sudah lama sekali ia tidak bertemu lagi,tentu saja setelah banyak hal yang ia lakukan bersama Vanilla mereka berpecah dan mencari kehidupan masing-masing.

"Hey"Very hanya menanggapinya.
"By the way,kok bisa disini? Tinggal dimana?"tanya Nilla.

"Bukan disini sih cuma lagi main aja,"

"Oh"sahut Vanilla.
"Vanny gimana kabarnya?"tanya Nilla lagi.

Very hanya diam.

"Jangan bilang lost contac?,"ujarnya.
"Kayaknya sih gitu,"jawab Very.

#####

Keira meletakan suratnya ditepi meja,ia sadar waktunya tidak lama.
Perasaan takut menyembur keluar dari hatinya.

'Bagaimana kalau aku mati?'

Kesehatanya selalu saja menurun,dan belakangan ini sering banyak hal mistis yang memanggilnya.

Seperti gadis bertopi merah yang menarik tanganya,dia meminta Keira menemaninya di rumahnya untuk bermain.

Wanita tua yang mengajaknya minum teh di halaman rumahnya.

Gadis kecil yang menyanyi dikamarnya.

Pria paruh baya yang memintanya pulang.

Dan dress serba putih yang ditinggalkan wanita muda dikamarnya.

Pada awalnya Keira biasa saja,ia bermaksud mengembalikan dress putih itu ke pemiliknya.
Tapi ketika ia membawa dress digenggamanya,dan bertanya pada orang milik siapa ini?

Selalu dijawab.

"Dress? Yang mana?"

"Ini"Keira menunjukan tanganya.
Tapi dress itu menghilang.
Dan muncul dikamarnya,lagi dan lagi.

Selalu begitu,apa tidak mengerikan.
Belum lagi ada wanita yang memberikan kado diulang tahunya.

Setelah dibuka kadonya adalah sebuah rangkaian bunga dengan pita hitam,tanggal yang ditulis dengan darah dan sebuah nisan kayu berukiran cantik.

Dari situ Keira mengerti bahwa dunia akan berakhir begitu tanggalnya datang.

Keira tidak bisa menolak,bahkan tidak ada tangisan yang menyertai pada saat ia sadar.

Dan tersenyum bahwa dunia akan berubah.
Menjadi lebih baik,dan berjalan seperti yang ia mau.

Mungkin pasrah,tawakal atau yang mirip seperti itu,ya kurang lebih.

"Hey,"panggil seseorang yang berada diambang pintu.Keira hanya tersenyum.
"Bagaimana kabarmu?"tanya orang itu lagi.

"Jauh lebih baik dari sebelumnya,"ujar Keira.
Orang itu mengangguk mengerti.
"Hey,kelihatanya kau tidak baik?"tanya orang itu lagi."Aku baik,Ree"ucap Keira.

"Tapi kau terlihat pucat,"kata Resy.
"Hh,memang begitu,bagaimana kabarmu?"tanya Keira balik.
"Oke,kabarku sangat baik.Minggu depan aku dibolehkan pulang,"ujarnya Antusias.

Keira hanya tersenyum kecut.

(PS:Gue sebetulnya bingung mau apa lagi?)

"Oh ya,tadi ada anak yang membawa melati ke kamar mu bukan?"tanya Resy.
Keira hanya mengagguk kecil.
"Ya,ada"jawab Keira.

"Kau benar melihatnya?"tanya Ree lagi.
"Iya,memangnya kenapa? Dia temanmu juga? Atau saudara mu?"Keira bertanya balik.

"Bukan,kau tahu kan aku dapat melihat makhluk astral dan dia itu salah satunya.
Dan apa kau tahu,dia itu Naya."

"Naya, siapa itu?"

"Kau tidak tahu? Dia itu penunggu rumah sakit ini! Dan katanya dia akan meminta salah seorang yang ada disini untuk menemaninya dikamarnya,"jelas Resy

"Kam--"

"Ya,kamar kosong dikoridor delapan itu kamar Naya,"ucap Resy
"Tidak apa jika dia mau mengajaku toh,lagipula aku tak ada teman lagi jika kamu pulang"tutur Keira.

"Jangan sembarangan,"gerutu Resy yang mulai takut dengan sikap Keira.

"Sudahlah,bagiku Naya sangat baik kok"ujar Keira enteng.
"Terserah kau saja,kalau begitu aku mau ke kamar dulu,bye"Resy keluar dari kamar Keira.

****

Udah segini dulu otak gua penuh dengan angka....



Very's LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang