3

41 5 0
                                    

Author's pov*

Famella berjalan keluar kelas, dengan cemberut dia berjalan ke perpustakaan. Diperjalanan dia menggerutu dalam hati. Famella memang begitu. Tak ada yang bisa menenangkan dia kecuali Hansel, tapi kali ini Hansel sama sekali tidak mengejarnya.

Apa-apaan Hansel? Tumben tumbenan dia begitu. Dia tumben juga kenal dengan anak sebelah, biasanya juga cuek sama siapapun. Apa-apaan dia! Igh! Ini menyebalkan! Aku difitnah! Ini tidak benar! Aku tak pernah pacaran sama siapapun! Oh astagaaaa!! Ini tida--

BRUUG!

Astaga, apalagi ini? Ini menyakitkan. Kepalaku sakit!

Famella tertubruk orang didepannya. Famella sendiri yang bodoh tidak melihat jalan, dia menatap kakinya sambil menggerutu pelan.

"Lain kali hati-hati ya," suara pelan itu sukses membuat Famell mendongak. Dilihatnya ada cowok dengan rambut curly, ganteng, tinggi banget, pokoknya perf banget! Famell sampai melongo melihatnya, "are you okay?"

Lamunan Famell buyar, "ah, ya, im fine, are you hurts?" Tanya Famell, dia berusaha berdiri, sambil memegang kepalanya yang sakit.

"Im so so, i think your not fine, mau ku antarkan ke UKS?" Tawarnya.

Astaga!

Pertanda apaan ini?!

Famell ditawari ke UKS bersama cowok ganteng, mood-nya seketika hilang.

"Ah, tak perlu. Kepalaku hanya sedikit sakit, its okay, your dont worry me," bohong Famell.

"Baiklah, apa yang kau lakukan di jam pelajaran? Toilet? Toilet bukan diarah sini kan? Jangan bilang kau mendapat hukuman lagi," dia menekan kan kata lagi.

Apa maksudmu? Apa jangan-jangan-- HAH! Dia pernah melihatku dihukum?! Astaga! Ini terburuk.

"Ah? Hahah, ti-tidak, aku tidak mendapat hukuman, pelajaran sedang kosong. Jadi aku ingin ke perpus menenangkan diriku," jelasku.

"Oh? Begitu rupanya. Mau bareng?"

Mata Famell seketika melotot, "ha? Apa? Eum... jika kau tak repot sih,"

Mereka berdua berjalan beriringan, merasa canggung sendiri, "hei, namamu siapa. Dari tadi kita tak berkenalan," kata cowok itu.

"Namaku Famell," singkat Famell.

"Hanya itu namamu?"

"Tentu saja tidak, namaku Geny Famella Afrizka, panggil aku Famell,"

"Kau dari kelas mana?"

"XI-B, sekarang, giliran kau Mr. Curly,"

"Baiklah, Ms. Thin,"

"Aku tak kurus, bodoh!"

Cowok itu tertawa lepas, menggema lorong yang sepi, "namaku Harry,"

"Kau mengikut ku Curly,"

"Namaku memang Harry,"

"Oh astaga, nama panjangmu,"

"Oh, bilang dong,"

"Its not funny Curly,"

"Who say its funny Thin?"

"Enough, jelaskan saja."

"Namaku Harry Edward Styles, kau bisa memanggilku Harry atau si ganteng Styles. Aku dari kelas XI-D,"

XI-D? Nama itu seperti tidak asing di telinga Famell.

And Then I Meet You {N.H}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang