7

52 4 0
                                    

Famella's pov

Aku sudah siap lebih awal pagi ini. Biasanya aku sering terlambat dan akhirnya mendapat hukuman dari Ma'am Dennia lalu aku di ejek oleh artis. Nasib emang. Tapi, hari ini aku berusaha lebih awal.

Aku memakai sepatuku, kemudian menggandeng tasku dan berlari menuju mobil. Dan, tak ada Aunt Frezka disana. Oke,sip. Kulihat jam tanganku, masih jam 06.25, aku kepagian. Astaga! Bagaimana bisa! Aku berlari menuju ruang dapur. Dan akhirnya aku lihat ada Aunt Frezka. Aku menghela napas.

"Aunt! Aunt dari mana? Aku cariin di garasi gaada!"

"Loh? Famell?! Jelas-jelas Aunt yang nungguin kamu sampai 15 menit belum ketemu-ketemu!"

"Lah?! Kok Aunt jadi nyalahin aku sih? Aku kan dah siapdari tadi, dah siap sarapan. Aunt yang ga nongol-nongol!"

Berdebatan hari ini, sampai pada 5 menit saja, dan berakhir ketika aku berkata...

"Ayo Aunt! Sudah jam 06.30!"

Aunt Frezka menghela napas, dia mengganguk lalu berjalan keluar. Aku mengikutinya. Kami masuk kedalam mobil dan mulai berangkat. Tak ada topik pembicaraan, hanya lagu Onedirection saja yang berputar. Aku diam menikmati lagu Olivia.

"Aunt heran..."

Aku menoleh kearah Aunt yang bergumam.

"Hem?"

"Tumbenan kau siap duluan daripada Aunt, Fam,"

Aku tersenyum kecil, "Aunt iri yaaa! Asiik!"

Aunt memasang wajah jijik, "idih! Tidak! Aunt hanya heran saja. Seorang Putri Terlambat alias Queen Late, bisa juga cepat siap dari pada Queen Faster,"

Aku memutarkan kedua bola mataku geram, "Aunt kira aku selambat itu!"

"Its true right? Am I wrong or Am I right Fam?" Goda Aunt.

Aku memilih diam, malas berdebat dengan wanita ini. Frezka Zefrinna Quittara adalah namanya, tak pernah lama dalam segala hal, baik, pengertian, dan pintar juga yah.. cantik. Tinggi Aunt ku ini mencapai 178 cm, yah.. Uncle Denny hanya 173, dan yah.. beda nya sedikit jauh, yaitu 5 cm, lumayan banyak sih. Keduanya emang tinggi, tinggiku hanya 156 cm. Pendek ya.

"Fam? Sudah sampai, turun sana."

Aku tersadar, lalu perpamitan pada Aunt Frezka lalu keluar mobil dan berjalan menuju kelas. Sudah banyak orang dilingkungan sekolah. Aku tersenyum tipis, aku hari ini ber kesempatan sedikit untuk ke kantin. Aku kemudian membeli kentang lalu duduk sendirian di pojok selama kira-kira 5 menit, masih ada setengah jam lagi sebelum masuk.

Mataku tiba-tiba agak sedikit risih, risih bukan karna ada tahi mata,  bukan! Tapi aku merasa diperhatikan seseorang. Aku melihat kesana-kemari, tak ada menatapku, tapi, ada di pojok sebelah kanan, dia berdiri bersender menatapku, dia bersama teman-temannya. Tapi dia hanya menatapku dengan tatapan... astaga! Tatapan mematikan! Gantengnya YaTuhan!!!! ANAK SIAPA DIA?! SIAPA EMAK PAPAKNYA?! KOK BISA SEGANTENG INI?! *natapnya kayak digambar ya we*.

Aku mengalihkan tatapan karna malu. Aku aslinya blush, tapi aku tetap menunduk, menatap kentangku. Aku melirik sedikit kearah cowok itu, dia masih menatapku. Aku tak mau geer juga sih. Takutnya dia melamun bukan melihatku.

Asli, aku sama sekali tak kenal cowok itu, kayaknya abang kelas atau mungkin anak kelas XI-D? Anak kelas XI-D banyak yang ganteng. Ah, bisa aja abang kelas. Abang itu kok ga pake baju seragam sekolah aih=_=.

Aku menghela napas, lalu beranjak pergi. Napas ku seketika memburu, kulirik sedikit abang itu mengejarku dan lebih parahnya...

"Hei!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 28, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

And Then I Meet You {N.H}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang