salah

18 0 1
                                    

Begitu samar kunikmati, antara bahagia dan luka.
Antara benar dan salah,
Semua terlihat seolah baik-bai saja.
Mata itu seperti hendak mengadili.
Seperti hendak menenggelamkan hati yang sebenarnya masih meragu, ntahlah keputusan apa yang baik dari kerumitan.
Banyak tanda tanya bercucuran diantara keringat,
Banyak kata yang belum semua terungkap dari rasa ketakutan,
Banyak kebohongan.
Sandiwara yang sewajarnya sangat terasa,
Namun diam dan menikmatinya adalah hal yang cukup baik dibanding berontak.
Hati masi berusaha menahan luka yang sebenarnya menjadi-jadi.
Titik pengharapan terjawab dengan ijin tuhan.
Saat itu adalah keajaiban dari rentetan kisah-kisah tanpa keinginan,
Haraf yang sesungguhnya bukan dari sebuah perencanaan.
Bunyi telpon menjerit-jerit di jam 8 pagi.
Panggilan masuk muncul dari 8 dijit angka yang belum teridentifikasi penggunanya.
" assalamualaikum...!" aku masi sempat menguap lantaran jam seperti itu di hari libur adalah hal yang jarang terjadi selain masi tidur.
"walaikim salam, yasin..!" suara wanita menyambut salamku.
"naon..?"
"kamu ada kegiatan gak besok?"
"ini siapa?"
Aku bergeming lantaran tak tau dari mana asal muasal suara itu.
"astagfiruwwloh,.. Ini ka RANI.!" suaranya sedikit melantang.
Aku sedikit terkejut dengan nama yang iya sebutkan.
"iya ka..kenapa ka,maaf. Baru bangun!" kali ini dengan sangat gugup berhamburan keluar kata-kata yang ntahlah nyambung atau tidak.
"besok kamu ada acara?"
Tanyanya kembali.
"free ka, proyek-kah?" balik aku bertanya.
"iya.. Mau nggak?"
"hari apa?"
"1 minggu ini"
Aku dian sesaat, sembari meraba dalam hati ada apa saja kegiatan 1 minggu esok.
Kemudian kusimpulkan secepat mungkin.
"ok, ngapain ka?" aku sudah menyepakati untuk memilih 1 minggu itu kembali lagi ke jakarta.
"data entri!"
"ok, siap..!"
Hening terjadi sesaat..
"kamu ada temen yang mau ikutan juga nggak?"
Kembali iya melanjutkan inpestigasinya.
"siapa yah..?"
Kupandang sesaat langit-langit yang sebenarnya tidak terlalu bagus untuk dipandang.
" ayo dong 1 orang aja deh?"
Pintanya kembali.
"anak sekolah gapapah? Yang baru lulus" sontak terjawab dengan sangat rapih kalimat itu.
"anak sekolah yah?"
"iya ka!"
"nanti kk coba tanya dulu yah, dibolehin nggak. Nanti kk kabarin lagi."
"oce!"
"kamu jangan lupa yah besok!" sambungnya kemudian menutup telpon setelah kujawab.
"ok ka..."
Diam dengan banyak pilihan nama berjejeran, aku tak tau siapa yang nantinya terpilih. Sembari nunggu kabar selanjutnya, kubiarkan sejenak hening melanjut diantara ruhnya hati.

-pulang-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang