Waktu pulang sekolah memang waktu yang Yeri dan Dahyun tunggu-tunggu. Biasanya, setiap sepulang sekolah begini mereka berdua akan pergi makan siang lalu pulang bersama menggunakan bus sekolah.
Seperti hari ini, Yeri berniat mengajak Dahyun untuk makan di sebuah cafe yang baru saja buka di dekat sekolahnya. Yeri bilang, ia akan mentraktir Dahyun hari ini, mengingat ia juga baru saja memenangkan lomba tarik tambang 17-an di komplek rumahnya. Yah, setidaknya seratus ribu yang ia dapat cukup untuk membayar dua porsi makanan untuk mereka berdua.
"Hyun! Ayo! Katanya lo laper," seru Yeri sambil menarik-narik lengan Dahyun.
"Lo jadi traktir ga nih? Kalo engga gue bal-"
"Yaampun, gampang itu mah! Gue baru dapet gocap dari lomba tarik tambang kemaren. Mayan lah, buat makan siang doang mah cukup" cerocosnya panjang lebar.
Dahyun yang awalnya terlihat lesu, langsung memasang wajah berbinar-binar. Dia senang, karena Yeri akan mentraktir nya makan siang. Yah, setidaknya kantongnya tidak terkuras banyak hari ini.
Yeri dan Dahyun berjalan menyusuri koridor sekolah yang perlahan mulai sepi. Hanya ada beberapa murid yang sibuk dengan ekstrakulikuler mereka, dan juga sibuk piket.
"Eh, Yer. Gue kebelet pipis nih," tiba-tiba Dahyun menghentikan langkahnya. "Gue ke toilet dulu ya."
Tidak tega melihat temannya yang sudah diujung tanduk, Yeri pun mengangguk pelan.
"Gue tunggu depan gerbang ya," sahut Yeri yang hanya mendapat gumaman dari Dahyun.
Setelah Dahyun pergi, Yeri kemudian melanjutkan perjalanannya menuju gerbang depan sekolah. Namun entah karena kurang fokus atau apa, tiba-tiba saja kaki Yeri tersandung oleh batu.
"Aw!"
"Woi! Awas!"
Hah
Apa-
Dukk!!!!!
an.
Loh.
Kok. pusing. sih.
Yah, kok.
Kok hitam semuanya?
> chatroom. <
Aroma obat-obatan langsung menusuk penciuman Yeri, begitu dirinya mulai tersadar dari pingsan. Matanya tak berhenti mengerjap, agar penglihatannya kembali normal. Sampai akhirnya ia tersadar, ia sedang terbaring lemah diatas kasur UKS.
Wait.
UKS?
"Oh, lo udah bangun," seru seseorang.
Gadis itu menoleh keasal suara, yang menurutnya merupakan suara pria.
Yeri mendapati seseorang yang tengah terduduk di tepi ranjang sebelah-
Tunggu.
Ini kan-
Jung-
"Ini, minum dulu."
Kook.
Iya. Ini jungkook.
Namun disaat seperti ini Yeri tidak bisa kaget, karena kepalanya juga masih sedikit pusing. Alhasil ia hanya bisa bemgong, sambil menyeruput air putih hangat yang Jungkook berikan.
"Gue...kenapa?" tanya Yeri pelan.
"Tadi lo pingsan," sahutnya. "Kepala lo ga sengaja kena bola basket tadi."
KAMU SEDANG MEMBACA
Chatroom
FanfictionSiapa bilang Yeri nggak bisa modus? + 2016, Anonymons. ( private. )