thirty two ; confused.

4.7K 499 115
                                    

Jungkook menyibak selimut nya dengan cepat, kemudian langsung loncat dari tempat tidur. Hari ini tidak seperti hari-hari biasanya. Kenapa? Karena liburan semester satu telah dimulai. Siapa yang tak senang dengan liburan panjang?

Ia segera berlari menuruni tangga, kemudian menghampiri sang ibu yang tengah asik memasak. "Halo, Bun!" sapanya semangat.

Ibunya terkejut begitu mendapati anaknya yang tengah tersenyum sumringah disampingnya. "Ya Allah, Jungkook! Ngagetin bunda aja sih."

Yang ditegur hanya menampakkan cengiran khasnya, seperti tidak merasa bersalah. "Lagi ngapain, Bun?" Jungkook melirik ibunya yang tengah sibuk memotong beberapa sayuran.

"Ini, bunda mau masak buat keluarganya Yeri. Kan baru pulang dari Jepang tuh. Rencananya, bunda mau ngajak mereka makan bareng. Menurut kamu, gimana?"

Jungkook yang mendengar nama 'Yeri' langsung menyunggingkan senyumnya, dan memasang wajah berbinar. "Serius, Bun? Wah ntar rame dong! Tapi, Yeri ikut nggak?"

Wanita paruh baya itu pun menghentikan aktivitasnya, dan langsung melayangkan tatapan jahil kearah anaknya. "Kamu nanyain Yeri ngapain? Atau jangan-jangan....-"

"NGGAK, BUN! JUNGKOOK NGGAK SUKA!"

"Yang bilang kamu suka tuh juga siapa?"

Skakmat.

Yah kelar idup gua.

Dua detik kemudian, ibunya tertawa pelan. Ia tertawa melihat wajah anaknya yang langsung memerah seperti menahan malu. "Kamu tuh, kalo kayak gitu ya bunda juga udah tau."

Jungkook tertegun pelan. "H-hah? Tau apaan, Bun?"

"Kamu suka kan sama Yeri?" Pertanyaan ibunya sukses membuat Jungkook bungkam seketika. Sebenarnya ia malu untuk mengakui itu. Tapi, ada baiknya juga kalau ia menceritakan semua yang menyangkut perasaannya terhadap gadis itu.

Jungkook menghembuskan nafasnya pelan. "Kalau aku jawab iya, bunda bakal marah, kan? Jungkook tau, bunda kan ga suka kalo Jungkook ngurusin hal gituan."

Ibu Jungkook tersenyum tipis. "Yang bakal marah juga siapa? Toh, wajar anak seumuran kamu suka sama lawan jenis. Asal, kamu tau waktu buat ngurusinnya. Jangan sampe, nilai-nilai kamu jadi turun cuman karena ngurusin pacar, cinta-cintaan, atau hal-hal semacamnya, lah. Kalo kayak gitu, baru bunda marah."

Jungkook hanya terkekeh pelan. "Nggak, Bun. Jungkook juga tau waktu kali. Intinya, bunda nyuruh Jungkook untuk bedain waktu kan? Gampang, Bun. Tenang aja."

Ibunya mengangguk. "Ya udah sana kamu mandi dulu," pintanya. Namun, Jungkook malah memasang wajah malas. "Mager, Bun."

"Kamu tuh, mau ketemu Yeri malah males mandi. Kasian ntar dia ketularan dekil gara-gara deket terus sama kamu."

"Yee, Bun, dia mah emang udah dekil," ujar Jungkook dengan wajah datarnya, yang kemudian langsung mendapat sentilan kecil dari ibunya.

"Kamu, sembarangan aja kalo ngomong! Terus kalo dia dekil, kenapa kamu suka?!"

Jungkook tersenyum, dan menatap ibunya dengan wajah senang.

"Karena cinta nggak butuh alasan, Bun."

× × × ×


jungkook : hai sayang:3

yeri : G

jungkook : langsung dibales

ChatroomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang