❝ Nothing last forever, then can you be my nothing? ❞
+lowercase
➵ 12 Juli 2016
🔚 21 Maret 2017
#9 in short story [16.09.29]
#8 in short story [16.10.10]
#7 in short story [16.10.16]
Mungkin, ini adalah hal yang paling Key maupun Hina nyeselin seumur hidupnya.
Awalnya, Key mau aja diajak pergi sama Saeron karena Key ngehindarin Kangmin. Kangmin itu loh yang temennya Mark, yang katanya mau daftar jadi pacar Key.
Nah, Key ngehindarin Kangmin karena menurut Key mending ditolak duluan daripada nanti Kangmin nya sakit hati. Key gak suka sama Kangmin, dan Key udah sering menampakkan itu secara nyata. Tapi, Kangmin tetep aja ngedeketin Key seolah-olah tolakkan Key itu gak pernah ada. Padahal udah ditolak dari mulai cara halus sampai cara frontal, tetep aja Kangmin cuek.
Dan Hina, dia mau ikut Saeron karena Key ikut. Oke, anggaplah Hina tak berpendirian. Tapi, Hina kan lebih deket sama Key daripada sama Saeron. Jadi, gak salah dong.
Dan mereka nyesel ikut sekarang.
Bayangin aja kalian diajak jalan bareng temen, di iyain deh. Eh, temen yang ngajak kalian jalan ternyata bawa pacar. Dan kalian baru tau, ternyata maksud mereka ngajak kalian itu karena biar gak terlalu canggung atau biar gampang izinnya ke ortu.
Iya, mereka gak canggung. Tapi, lo nya yang canggung sendiri.
Key sama Hina berakhir dengan jalan di belakang Saeron dan Jaemin seolah mereka berdua itu bodyguard yang udah dibayar dengan harga fantastis cuma buat nemenin mereka pacaran.
Perlu di garis bawah ya. SAERON & JAEMIN. JALAN. BERDUA. DAN MEREKA. NGAJAK. KEY.
Ya walau Key udah mencoba ikhlas Jaemin sama Saeron. Tapi tetep aja dong ada sesuatu yang aneh gitu di hati.