Chapter 4
- B U T T E R F L Y -
"Tanya saja mengapa aku memakai kacamata." Tebak Jungkook. Taehyung hanya tersenyum dan menganggukkan kepalanya.
"Jika kau melihat aku tanpa kacamata, kau tidak akan percaya bahwa itu aku." Jawab Jungkook. "Benarkah?" Tanya Taehyung.
"Iya, dan Seulgi menyarankanku menggunakan kacamata ini." Jawab Jungkook. "Seulgi itu siapamu?" Tanya Taehyung lagi, "aku bekerja padanya, saat ibuku meninggal. Beruntung ibu Seulgi baik padaku memberi tempat tinggal layak, dan pekerjaan walaupun aku sebagai pelayan disitu." Jelas Jungkook.
Entah kenapa Jungkook bisa merasa nyaman dengan Taehyung, tiba-tiba saja dia bercerita kepada orang lain tentang privasinya.
"Jadi? Apa kau tidak berniat untuk tinggal sendiri?" Taehyung meminum minumannya, sambil menatap Jungkook. "Tidak, aku tidak mempunyai biaya yang lebih untuk membeli apartemen apalagi rumah. Gaji yang diberi ibunya Seulgi hanya cukup untuk keperluan kuliahku."
Tak terasa mereka berbicara selama 30 menit, tentang Jungkook yang bekerja di rumah Seulgi. Dan tentang Taehyung yang tinggal bersama kakak perempuannya.
. . .
Taehyung datang setelah menjemput Jimin dirumahnya dengan membawa 1 tas ransel, asal kalian tahu saja. Biasanya cowok itu nggak perlu banyak bawa baju.
"Aku pulang." Sapa Taehyung saat sampai dipintu rumah. "Tae itu kau? tolong matikan kompornya ya, putar saja kearah kiri. Noona masih sibuk." Teriak Yoongi dari dalam kamarnya. "Masuk Jim, duduklah. Aku kedapur sebentar." Taehyung mempersilahkan Jimin untuk duduk disofa. Lalu ia berjalan menuju dapur untuk apa yang diperintahkan Yoongi.
"Noona! Jus jeruknya untuk temanku ya?" Tanya Taehyung sedikit berteriak, "Temanmu sudah datang? Ya berikan saja, sekalian cemilannya. Kecuali cheesecake!" Balas Yoongi dengan berteriak.
Taehyung datang dengan beberapa toples kue kering dan segelas jus jeruk.
"Kau bilang noona-mu berangkat pagi." Bisik Jimin saat Taehyung duduk disebelah Jimin. "Oh! Aku bercanda tentang itu." Jawab Taehyung datar, disusul tawanya. "Sialan kau! Bagaimana jika noona-mu menyukaiku?" Jimin tidak segan untuk meminum jus jeruk yang diberikan Taehyung.
"Pd sekali kau Park, yang penting dia noona-ku. Bagaimanapun penampilannya. Awas saja jika kau yang tertarik Park" Jawab Taehyung sedikit menahan gelak tawanya. "Tidak akan mungkin Kim." Balas Jimin.
'Cklek'
Pintu kamar Yoongi terbuka, menampilkan Yoongi dengan balutan kemeja putih tanpa lengan, dan celana jeans hitam yang membalut indah kaki jenjangnya. Kontras dengan kulit putihnya.
"Tae, noona harus ke supermarket. Pesawatnya jadi landing jam 19:32 nanti malam antarkan noona kebandara." Ucap Yoongi sedikit tergesa dengan sepatu Air Jordan J1 nya. "Noona mau Tae anterin ke supermarket?" Tawar Taehyung.
Setelah Yoongi memakai sepatunya, ia menatap Taehyung dan Jimin bergantian. "Tidak usah. Supermarketnya dekat kok. Ini temanmu ya? Halo aku Kim Yoongi, maaf ya membuatmu repot untuk menemani adikku." Yoongi mengulurkan tangannya pada Jimin.
"Park Jimin. Iya tidak apa noona." Balas Jimin sedikit tersenyum, lebih tepatnya banyak. "Oh iya, noona sudah memasakkan kalian. Noona berangkat dulu ya, Tae ajak temanmu makan." Setelahnya Yoongi berjalan keluar.
Jimin melempar Taehyung dengan bantal yang disofa. "Are you kidding me dude?" Taehyung membalas hanya tertawa terbahak. "Sialan kau Kim! Aku tidak peduli, noona-mu sangat cantik!" Puji Jimin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Butterfly
FanfictionCerita dimana kerumitan keluarga Jungkook, dan cerita dimana Taehyung yang penasaran dengan Jungkook. Dan cerita lainnya.