Latihan ala neraka kris memang berat, senior itu tampak jelas sangat tegas, apalagi dengan mata elangnya yang sungguh menusuk kami berlari 30kali mengelilingi lapangan oh jangan lupa push up 30 kali, serta warm up, nafas ku hampir habis keringat mengucur deras dari bajuku, oh maaf bukan bajuku tapi baju pinjaman dari baekhyun yang ia pinjam dari kris.
Uh aku tak tahu bahwa akan diterima jadi tak membawa baju untuk latihan, ingin nya meminjam milik chanyeol tapi pelototan tajam mata baekhyun yang ku dapat, atau milik zelo anak kelas 1 tapi dia hanya membawa satu dan amat sangat terpaksa meminjam milik kapten, baekhyun yang bicara padanya, aku tak berani .
Grup A yang berisi senior melawan Grup B yang junior, oh liat walaupun mereka junior tapi gerakan dan shoot nya sangat hebat. Ya tapi tetap saja para senior terlihat lebih pintar dalam penguasaan bola dan defense. Dan aku hanya melihat dibangku cadangan dengan baekhyun dan satu lagi lelaki berwajah kotak bermata sipit tapi tampan."Namanya chen, dia sedang cedera dia point guard, sapa dia panda" ucap baekhyun padaku,
Kulirik dia yang sibuk menonton pertandingan, matanya tak lepas dari pergerakan bola juga terkadang dia berteriak saat bola tak masuk, lutut kakinya di perban sepertinya itu yang cedera, sadar diperhatikan dia menengok dan tersenyum sangat ramah.
"Oh hai aku chen, kau anak baru itu kan?"
Aku mengganguk menyambut uluran tangan nya."Aku zitao" ucapku sedikit gugup. Dan oh mata nya juga sadar sepertinya melihat ku gugup.
"Ahaha , tak usah takut aku tak sebengis kris, menurut mu mana yang akan menang?" tanyanya padaku.
Aku berpikir sejenak, pengalaman para senior lebih banyak, dan juga para junior sepertinya lemah dalam defense, jika mereka kuat dalam defense dan penembak three poin mereka lebih banyak."Aku tak tahu, sepertinya para senior"
"Tepat sekali, tapi bagiku para junior juga bisa menang asalkan mereka berusaha melihat titik lemah para senior, lihat lah para senior tidak mempunyai penembak jitu three point , sedang para junior punya dua penembak"
Uhh aku hanya mengangguk setuju,
"Mau ku ajari sedikit teknik drible?" tawarnya dan baekhyun yang mengiyakan bukan aku, tak tega melihat kakinya yang cedera tapi dia mengatakan sedikit lagi sembuh .
Wyfhzt
Aku berjalan pulang ke arah gerbang bersama baekhyun, dia tersenyum sangat puas sepertinya dan ia melupakanku.
Tapi langkah kakinya kemudian berhenti membuat kaget, dia manatapku sejenak lalu menghembus nafas."Zitao kau mengenal luhan?"
Luhan oh senior yang tinggal di flat diatasku itu, yang tadi menabrakku dan mentraktir makan yang membuat para gadis berteriak karena tingkahnya, uh tapi kenapa ia bertanya tentang luhan, uh sepertinya berita disekolahn ini cepat sekali menyebar.
"Aku baru mengenal nya tadi pagi, dia menjatuhkan bekalku dan sebagai gantinya mentraktir makan" ucapku jujur .
Sorot mata baekhyun terlihat berbeda, agak sedikit redup dan entahlah aku tak bisa membaca pikiran orang lain.
"Jangan terlalu dekat dengannya okay"
Aku bingung kenapa baekhyun mengatakan hal itu padaku, memang apa yang salah dengan luhan atau apakah dia punya fans fanatik arau dia punya masalah dengan baekhyun .
"Memang dia siapa?"Baekhyun terasa berat mengatakannya saat aku bertanya,
"Dia model, seluruh sekolah tahu dan fans nya dimana mana, aku tak mau kau atau reputasimu tercemar jika suatu hari fans nya mencelakaimu"

YOU ARE READING
Another Boy
Fanfiction(Give me support if you want to next) Ini hanya cerita ku seputar sekolah, teman, cinta, rasa sakit, keluarga dan hal hal yang biasa, tak terlalu penting. Tapi aku ingin membaginya dengan kalian. Hzt .