Dia brengsek

599 64 30
                                    

Baju ini terlalu kecil untuk ukuran tubuhku, sepertinya Baekhyun salah mengukur untuk seragam basket ku.

"Baekhyun, mengapa bajunya terasa ketat?"

"Ah itu aku sengaja"

"Untuk pengalih perhatian hahahaha" dasar manager licik berotak cerdik memang nya pemain mu ini seorang yang pamer akan tubuh huh, jika begitu pilih saja chen yang tampan atau Vernon blasteran anak kelas satu yang mirip leonardo d'caprio dari pada aku yang suruh pamer .

Dia terkekeh geli bagai penyihir yang ada di negri dongeng film Disney yang sering ku tonton waktu kecil, ayolah film disney itu kadang ceritanya unik-unik walau rata-raya berisi seorang putri cantik yang menunggu pangeran yang sayangnya dikehidupan nyata itu tak ada.

Sadar tidak sadar tangan besarnya mengusak surai ku sebelum kapten masuk ke lapangan untuk tanding di babak penyelesihan summer ballbasket senior high school. Baekhyun menyeringai ke arahku seolah aku adalah mangsa empuk yang siap di makan nya.

"Mukamu merona seperti gadis"

"Aku bukan gadis yang merona "

"Kau Zitao, kau"

"Yaks terserah, oh lihat chanyeol sedang tebar pesona"

Ia mengalihkan perhatian pada Chanyeol yang sedang dilapangan tapi kemudian menjitakku keras . Sedikit berurusan dengan Chanyeol maka pasti dapat getahnya, ya dan tersangkanya tak lain dan tak bukan Byun baekhyun penggemar no 1 Chanyeol.

"Baeki ya sudah bertanya pada Chanyeol ?"

"Tentang?"
Oh dia mungkin lupa padahal dirinya sendiri yang mengusulkan.

"Tentang 'itu' "

"Itu ....?"

Mencubit pinggangnya membuat mengaduh dan mencubit balik pinggangku, dasar baekhyun 'kurang tinggi' .

"Oh oh iya aku ingat, aku sudah tahu tapi sayangnya aku tak mau memberi tahu"
Mendelikkan mata aku tak mengerti apa maksud dari baekhyun, lalu mengapa ia tak memberi tahu ku jika memang ada sesuatu dibalik ini.

"Perhatikan saja pertandingan, lupakan saja kelakuan Kris dia memang begitu"

"Aku tak mengerti?"

"Saranku sih, jangan terpikat olehnya itu saja okay panda "

Kata kata pertanyaan menyeruak di kepala ya tapi Baekhyun sedang serius memperhatikan pertandingan, lawan mereka memang kuat sih, dilihat dari strategi defense yang tak bisa diserobot, jelas team butuh penyerang dari luar. Point 46 - 54 oh sialnya kami yang memimpin lucu terkadang ketika pertandingan sudah dibabak kedua kami bangkit mulai melawan, defense mereka bukan apa-apa bagi iblis rupawan macam Kris yang punya segudang kelicikan dan strategi. Aku sempat merinding ketika tatapan matanya memandang ke sisi lapangan dimana aku duduk kikuk dan memperhatikan tiap gerakan dan tiap sapuan tangan pada rambut basah oleh keringat, bolehkah aku mengumpat sekarang seperti Baekhyun yang selalu melakukanya ketika Chanyeol terlihat begitu menjijikan dengan keringat tapi bagi Baekhyun begitu sexy , ya dan ku akui jantungku berdebar apalagi ketika seringai dari bibirnya ketika si no 4 dari lawan tak berhasil merebut bola . Menghela nafas saat peluit untuk break berpura-pura sibuk dengan Baekhyun rasanya percuma karna lihat dia sedang sibuk memberi minum jerapah krsayanganya, Zelo mengambil handuk di sisiku hendak duduk tapi entah apa yang terjadi saat menengok bukan Zelo melainkan Kapten. Oh Yesus jantungku.

Another BoyWhere stories live. Discover now