Renge-kun, dia tidak ada di sana ketika istirahat kemarin dan juga hari ini. Apa yang sebenarnya terjadi? Dari mana aku harus mengetahuinya? Aku sungguh kebingungan. Apakah aku harus menanyakannya kepada Isuzu-sensei? Mungkin itu satu-satunya jalan. Sebaiknya aku menanyakannya sebelum bell masuk berbunyi.
Violin-case dan bento, aku simpan di ruangan musik, kemudian aku berlari menuju kantor guru. Tak mempedulikan pertanyaan teman-teman yang melihatku. Sebenarnya apa yang terjadi pada Renge-kun? Tapi... Kenapa aku begitu peduli padanya? Langkahku terhenti oleh pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam benakku. Mengingat Renge-kun adalah orang yang hanya beberapa hari aku kenal. Siapa sebenarnya dia? Sehingga aku begitu simpati padanya? Terus mengkhawatirkannya? Dan sekarang aku rasa aku merindukannya? Siapa dia? Yang membuatku menjadi seperti ini? Kenangan bersamanya muncul. Seakan aku telah mengenal dia lebih lama. Hei! Aku tak boleh terlalu larut! Sebaiknya aku segera bertemu dengan Iusuzu-sensei. Namun ketika aku mengambil langkah, seseorang berdiri di hadapanku. Bukankah dia orang yang kemarin berada di ruang interview?
“Maaf.” Ucapku
“Tak apa.” Ucapnya yang kemudian berjalan melewatiku.
“Tu-tunggu.” Ucapku sambil menghadap ke arahnya.
“Ya?” ucapnya sambil mendekatiku.
“Bolehkah aku bertanya sesuatu?”
“Tentu saja.”
“Apa yang sebenarnya anda lakukan di sini?”
“Oh, aku hanya mengurusi administrasi kepindahan saudaraku.”
“Apakah dia adalah Renge-kun?”
“Ya, Kira, kamu temannya?”
“Ya. Aku teman Renge-kun.”
“Sungguh?” ucapnya yang kemudian mentapku dengan serius dan tersenyum. “Perkenalkan aku Renge Kouji. Senang berkenalan denganmu.”
“Ah, a-aku Kaoru Satsuki. Senang berkenalan denganmu juga.”
“Sepertinya Kaoru adik kelasnya ya?”
“Ya, sekarang aku masih tingkat dua. Maaf, bolehkah aku bertanya tentang Renge-kun?”
“Ya.”
“Sebenarnya dia akan pindah ke mana? Dan sekarang dia ada dimana?”
“Hmm, sepertinya Kaoru khawatir padanya ya? Jika Kaoru ingin tahu, Kaoru bisa ikut aku nanti sore sepulang sekolah. Kebetulan sore nanti aku akan kembali untuk menyelesaikan administrasi dan setelah itu aku akan mengunjungi Kira.”
“Baiklah, terimakasih banyak.”
Setelah itu aku kembali ke kelas karena bell masuk telah berbunyi, tapi tentang Renge-kun, itu memang sedikit membuat pikiranku terganggu. Aku baru sadar kalau aku benar-benar mengkhawatirkannya.
Bell pulang berbunyi, aku segera bergegas menuju gerbang, kemudian menunggu Kouji-san dari ruang administrasi. Semoga saja hari ini aku bertemu dengan Renge-kun. Hanya itu harapku. Setelah memberitahu Onee-chan melalui e-mail, bahwa aku akan pulang telat, tak lama Kouji-san muncul sambil melambaikan tangannya. Sambil tersenyum dia berkata, “Maaf membuat Kaoru menunggu lama. Ayo ikut aku!”.
Selama perjalanan kami tak bicara apa-apa, lagi pula aku bingung harus berkata apa. Yang aku pikirkan sekarang hanyalah ingin bertemu dengan Renge-kun. Semenjak hari itu firasat hatiku merasakan ada hal yang buruk terjadi pada Renge-kun.
Ternyata kami sampai di sebuah rumah sakit, aku benar-benar terkejut. Munginkah Renge-kun sedang dirawat? Kegelisahanku terlihat oleh Kouji-san. Dia menatapku dan tersenyum. Apa maksudnya? Aku tidak mengerti. Aku hanya bisa membalas senyumnya. Aku harap ini tak seburuk yang aku pikirkan. Aku harus yakin kalau Renge-kun baik-baik saja. Aku terus mengikuti Kouji-san yang terus berjalan menuju satu ruangan. Apa dia ada di sana? Di pintu itu tertulis ruang HCU. Lalu Kouji-san membukanya. Ketika dia membuka pintu itu terdengar suara percakapan yang tiba-tiba berhenti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Under Cherry Blossom Tree
Romance"Aku menyukai sakura dan langit malam yang Indah, tapi aku lebih menyukai musim semi yang telah mendatangkannya."