Chapter 21: A Vampire (Annabelle)

773 86 9
                                    

"Here's... Take this..." Kate menyerahkan gelas berisi darah kental yang kemudian Anna teguk dengan perlahan. Ia dapat merasakan sensasi itu, rasa kepuasan saat meminum darah manusia.

"Where's Bella?" Tanya Anna setelah ia menelan tegukan terakhirnya. "She's on her way. With Grim and Tanner." Jawab Kate. "How's your feeling?" Tanya Kate pada Anna. Tentu ia khawatir, hampir 4 jam Anna tidak sadarkan diri, dan bahkan Kate sempat berpikir bahwa darah yang Kim berikan tidak akan menghasilkan apapun untuk kembali menghidupkan Anna.

"Oh God..." Langkah Kim terhenti di depan pintu kamar Anna dan menatapnya dengan tatapan yang sulit dijelaskan. "Kau memiliki matanya." Lanjutnya. "Elijah?" Tanya Kate tidak percaya. "What will I become with it?" Tanya Anna selanjutnya. "You're the only vampire who could kill Elijah." Balas Kim.

"What?? No, that's too risky. Don't you remember that I'm one of The Pierce Family, many centuries ago we were against them, only we who could kill Elijah." Sela Bella yang baru saja datang. "She has his blood, which means she has some of his powers. Only she could kill him. Neither you nor Kate, but Anna." Balas Kim.

"Stop. I'd be willingly kill him, but not now. And I still need your help, Bella. It's not that easy, Kim. Even though I have his blood, doesn't mean it has to be me alone." Sela Anna dengan cepat. Tangan Zayn yang sedari tadi tidak lepas dari tangan Anna kini menggenggamnya semakin erat, menandakan ia tidak ingin terjadi apa-apa pada gadis itu.

Mereka berdua tidak berbicara ataupun saling menanyakan keadaan satu sama lain. Hanya saja mereka berdua tahu, they have a secret that they don't have to tell each other, but they already knew it.

•••

"How's your feeling?" Tanya Zayn.

"Alive." Jawab Anna singkat. "How's yours?" Tanya Anna.

"Dead." Balas Zayn.

"Zayn, I'm so sorry. I didn't mean to put you in dangerous." Ujar Anna. "Ann, it's fine. I feel... Better when I saw you still alive." Ucap Zayn sembari menggenggam tangan Anna erat-erat. Ia menarik tubuh gadis itu kedalam pelukannya. Dingin. Itu yang terjadi saat ini.

"You just haven't realize how dangerous it is. All you need is just back to Australia and keep your friends safe." Bisik Anna. "No, I'm stay with you..." Zayn menarik diri dari Anna dan tangannya beranjak mengelus pipinya yang pucat dan dingin.

"Zayn... Please... Just back and keep them safe." Ujar Anna pelan. "I'm sure you don't want to make your fans feel so sad, do you?" Tanya Anna setelahnya. "Anna..." Anna hanya menggeleng sembari tersenyum dan mengusap pipi Zayn. "Do exactly what I said, Zayn. And then I'll do exactly what you said." Bisiknya sebelum ia mencium bibir Zayn dengan lembut.

Jangan tanyakan padaku kenapa ia melakukan itu, the fact is... She really did. I don't know how, I don't know why. But she really did.

•••

Kesepakatan telah dibuat.

Zayn akan kembali menjalani kegiatan bersama teman-temannya, ditemani oleh Grim yang akan mengawasinya dari jauh-mengingat Zayn masih memiliki problem dengan rasa hausnya karena dia adalah seorang vampire baru.

Sementara Kim akan membantu Bella dan Tanner untuk mengacuhkan perhatian Elijah untuk sementara. Dan pada akhirnya, Kate akan membantu Anna untuk membunuh Elijah.

Terdengar rumit-bahkan hal ini jauh dari ekspektasi kerumitan.

"Aku akan berkunjung saat aku memiliki waktu luang. Untuk saat ini aku harus kembali dan mengikuti ujian akhir." Ujar Anna pada Zayn sebelum ia pergi. Entah kenapa rasanya sangat berat membiarkan Zayn pergi. Anna hanya takut akan keselamatan Zayn-juga Harry dan teman-temannya.

Harry... Apa kabarnya dia? Batin Anna berkecamuk saat ia menyebutkan nama Harry dalam hatinya.

"Ia masih berada di sekitar New York kalau kau merindukannya." Balas Zayn. Tentu Zayn tahu, ia dapat membaca pikirannya sekarang. "Semalam aku menghubungi Liam, Niall, Louis dan Harry untuk memastikan." Lanjutnya. "Mereka tahu aku sudah berada di Australia. Niall sempat menanyakan kabar penculikanku itu benar atau tidak, aku mengatakan itu tidak benar." Sambungnya. Anna kembali memasang raut sedihnya.

Apa yang akan kukatakan pada Harry? 'sekarang aku adalah seorang vampire, jangan dekati aku lagi atau kau akan terluka' ? Batin Anna kembali berkecamuk. She really had no idea about this.

"Baiklah, aku harus pergi sekarang.." Zayn beranjak dari sisi tempat tidur Anna, gadis itu mengekor di belakangnya. "Take care of yourself." Ucap Anna membuat Zayn berbalik kearah Anna.

"Anna... Promise me you'll come back. Dan setelah semuanya berakhir... Tinggallah bersamaku." Ujar Zayn lalu mengecup kening Anna, dan berbalik lagi meninggalkan Anna.

Sepersekian menit kemudian Anna memilih untuk menghilang sejenak dari rumah Benet... Dan mengunjungi Harry di New York.

•••

 I just wanna say thank you SO MUCH buat yang udah mau ngeluangin waktunya buat baca buku ini, but please don't be a silent readers :" seneng sih yang baca banyak banget dan aku juga jadi semangat buat post cerita selanjutnya, tapi please leave your feedback (VOTES or COMMENTS).

I'm working so hard for this story, and now I'm waiting for 20++ VOMMENTS. It only take a second for it.

Behind the EyesWhere stories live. Discover now