Malam itu gua menghabiskan waktu dengan Rahmah, gua jatuh cinta dengan Rahmah, dan selain kebab Rahmah juga suka sama Eskrim Cornetto, malam itu Rahmah ngajak gua ke Supermarket cuma untuk nyari eskrim Cornetto, gua kabulin permintaan dia, waktu udah nunjukin jam 10 dan saatnya kami untuk pulang, Rahmah memeluk gua di atas motor, dia terlihat sangat lelah.
Sesampainya di rumah gua langsung ngerebahin diri di kamar. Sampai tiba-tiba ada yang mengetuk pintu kamar gua. Gua ngebuka untuk ngecek, ternyata yang mengetuk pintu kamar gua Rahmah.
"Sembunyikan saya." Ucapnya pelan.
Bukan, bukan. Ternyata dia wanita di gudang itu, dia terlihat sangat kusam.
"Ada apa sebenarnya?" Tanya gua.
"Saya mohon sembunyikan saya." Ucapnya sangat membuat gua iba.
"Yaudah kamu disini aja." Kata gua.
Gua mempersilahkan dia masuk, dan gua menyuruh dia bersembunyi di balik tempat tidur gua, badannya bau, tapi wajahnya tetap cantik. Tiba-tiba pak Basuki mengetuk pintu kamar gua.
"Hadi?" Panggilnya.
"Iya om, kenapa?" Tanyanya.
"Rahmah masuk kamar kamu ngga? Dia pura-pura jadi orang gila. Udah malem juga?" Tanya pak Basuki.
Wanita itu mengisyaratkan agar gua diam dan tidak bilang bahwa dia di kamarnya.
"Enggak om, Rahmah ngga kesini. Coba cek di kamarnya."
"Oh yaudah, maaf ya om nganggu."
Terlihat di luar sudah aman, gua memberikan handuk yang gua dapat dari hotel dan gua memberikan dia sebuah kaos dan celana pendek gua untuk dia pakai.
"Mandi sana." Perintah gua.
"Jangan ngintip." Ucapnya sambil tersenyum.
"Ya ya."
Gua melanjutkan rebahan di kasur gua, gua menyalakan playstation dan menghidupkan peredam suara di kamar ini agar suara playstation gua tidak terdengar sampai keluar, tapi bukan suara playstation sebenarnya, suara wanita gudang ini yang sebenarnya gua takuti.
Wanita itu selesai mandi dan langsung membuka kulkas di kamar ini.
"Kalo mau roti ada di lemari, di kulkas cuma ada air putih." Ucap gua sambil asyik memainkan playstation.
"Makasih."
Dia duduk di sebelah gua dan merebahkan kepalanya di pundak gua, dia mengunyah roti itu sangat lahap, gua matikan playstation-nya dan mulai menyalakan tv.
"Aku Sarah." Ucapnya sambil tersenyum.
Gua sebenarnya penasaran, tapi gua ngga mau terlibat terlalu dalam dengan ini semua.
"Kenapa kamu ke kamar aku? Kamu kembaran Rahmah?" Tanya gua.
"Iya aku kembaran Rahmah." Kata dia sambil tersenyum lagi.
"Dah ya gua mau tidur, besok kerja. Kalo lo mau tidur, tidur di sofa itu." Sambil gua menunjuk sofa yang ada di kamar gua.
"Jahat!" Bentaknya.
"Terus lo mau apa?" Tanya gua.
Dia lompat ke kasur gua,wajah gua dekat sekali dengan wajahnya, dia berbicara di depan wajah gua, mulutnya harum, jangan-jangan dia pakai sikat gigi gua.
"Aku mau tidur sama kamu." Katanya.
"Malem ini aja ya?"
"Tolong, aku ngga mau balik ke gudang."
"Terus gua harus ngapain?"
"Sembunyiin aku ya."
Gua melihat wajahnya, dia terlihat sangat tertekan.
"Sarah kan?"
"Iya."
"Besok aku pulang kerja, kamu aku beliin baju, peralatan mandi, makanan, tapi inget satu hal kamu jangan keluar dari kamar ini, apapun keadaanya. Janji?"
"Iya aku janji, makasih ya." Dia mengecup kening gua.
"Night." Ucap gua.
"Nama kamu siapa? Aku belum tau." Tanyanya.
"Hadi." Jawab gua singkat.
Akhirnya dia tertidur di samping gua, dan gua pun akhirnya terlelap menunggu cerita baru hari esok.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dibatasi Dua Kamar
RomanceHadi adalah seorang seorang anak yang hanya tamatan SMA, ia bekerja di perusahaan swasta dan menetap ditempat teman orangtuanya. Awalnya dia memang hanya bertujuan untuk menumpang, tanpa disadari ia jatuh cinta oleh seorang gadis yang hanya muncul...