10. Regret

17.3K 53 2
                                    

Matahari pagi menerobos paksa dari kerai jendela.Masih dengan setia hadir memberikan cahayanya untuk menerangi sekaligus menghangatkan seisi bumi. Tanpa pamrih,tanpa dipinta.Semakin menjangkau luas.
Tak lupa sinarnya pun menyentuh seseorang diatas ranjang yang masih terbungkus selimut tebal berwarna biru bermotif dedaunan.Bagian atas dada bidangnya terekpose jelas.Berotot dan menakjubkan.

Ia mengusap-usap dahinya dengan lembut dan sesekali memijat pelan pelipisnya.
Seluruh tulang badan nya bergemuruh puas,malam ini ia mendapatkan tidur yang cukup baik dan pulas.Ada seuntai kebahagiaan di wajahnya.
Ia pun tersadar apa yang terjadi semalam.Dengan cepat ia mencoba merabakan tangan nya kesebelah kanan.
Tak ada siapapun,kosong dan dingin.
Fabian membuka mata nya dengan paksa,ia mencari gadis yang semalam tidur bersamanya.Gadis yang menghangatkan tubuhnya.
Gadis yang telah membangkitkan birahi nya dibawah sana.
Yang telah memberikan nya kepuasan semalam.
Gadis yang dengan tanpa sadar menarik dirinya untuk melakukan hal yang tak seharusnya terjadi namun itu tetap terjadi.

Tapi kemana dia? Dirinya tak terlihat berbaring disampingnya.
Sejak kapan gadis itu bangun dan beranjak dari ranjang meninggalkan dirinya sendirian.
Mata nya yang masih terlihat mengantuk lalu nyalang memperhatikan kamar yang ternyata bukanlah kamar pribadinya.
Pernak-pernik ruangan yang sedikit feminim menyatakan bahwa itu kamar milik Narine.

Fabian menarik nafas nya frustasi. Seharus nya semalam tak terjadi,seharusnya ia mampu mengendalikan diri nya.
Bagaimana jika Narine marah pada nya. Bagaimana dengan kondisi Narine setelah kejadian semalam.
Fabian mengacak kasar rambutnya yang kecoklatan.
Dihempaskan nya selimut yang menutupi tubuh nya,ia beranjak turun dari ranjang dan memungut handuk di punggung kursi dekat meja kerja Narine.

Ia melilitkan handuk itu dipinggangnya dan membiarkan bagian atas tubuhnya terbuka.
Fabian berjalan ke arah kamar mandi dan tak ada seorangpun disana.
Lalu ia keluar dan mencari kemana ia seharusnya menemukan Narine di pagi hari.
Fabian berjalan menuruni anak tangga dan beralih ke dapur.
Ia tak melihat sosok yang dicarinya hanya saja meja makan sudah tersedia rapi seluruh menu sarapan paginya tengah menanti tuannya.
Fabian tersenyum ,gadis itu sudah bangun dan menyiapkan sarapannya.

Tapi kemana Narine saat ini, Fabian terus berjalan menyusuri ruangan hingga tiba di kolam renang belakang rumahnya.
Disitulah ia melihat Narine sedang duduk termenung dengan wajah yang tak terbaca.Memandang kosong ke dasar air yang jernih itu.

Hati Fabian perih teriris menyaksikan pemandangan di pagi hari seperti itu setelah mendapatkan kebahagiaan yang ia rasakan. Mungkinkah Narine bersedih akan kejadian semalam?
Kenapa ia murung demikian?
Rasanya tulang persendian lemas dan tak bisa bergerak lagi.Lumpuh dan membutuhkan banyak energi.

Fabian hanya berdiri kaku ditempat seperti batu,memperhatikan Narine dengan tatapan pilu.
Ia benar-benar telah merampas hal berharga milik Narine.Ia lah penyebab semuanya.
Seharusnya ia tetap berada pada batasannya.

Dilihatnya Narine beranjak dari tempatnya ia berjalan ke arah Fabian.Matanya kosong dan berhasil melewati Fabian begitu saja.Tanpa menoleh dan tak sepatah kata pun keluar dari mulutnya.Ia membisu seribu bahasa.

Hati Fabian semakin perih melihat nya ia tak kuasa lagi ingin memeluk gadis itu.
Fabian menarik tangan Narine yang masih berdiri beberapa centimeter dari belakangnya.

Narine jatuh kepelukan Fabian masih dengan tatapan kosong.
Fabian berusaha memeluknya dengan erat.Menyandarkan kepala Narine dengan lembut pada dada bidang miliknya.
Dengan tangan kanan memeluk erat pinggang gadis itu sementara tangan kirinya membelai halus rambut Narine.
Kini mereka bisa merasakan detak jantung yang berlarian diantara keduanya.

"Maafkan aku Ivona,seharusnya itu tak terjadi.Tapi sungguh percayalah aku melakukannya karena aku menyukaimu."
Bisik Fabian.

Narine masih tak bergeming,ia hanya mengeluarkan beberapa tetes air mata yang akhirnya membasahi dada bidang milik Fabian.

Struggle In The Dark ( Novel Dewasa 21+ )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang