4. Day Off

23.9K 61 1
                                    

Dini hari tadi Jakarta diguyur hujan sangat deras disertai petir yang mengkilat dan meraung kencang memenuhi seisi langit. Sehingga PLN tampaknya terpaksa mematikan arus listrik disekitar Jakarta,kini sisa-sisa butiran air hujan yang menempel di dedaunan tampak mengembun membentuk butiran kristal yang bening dan menawan.
Bau khas tanah basah menjadikan aroma halaman rumah lebih semerbak ditambah lagi aroma wanginya bunga-bungaan yang di tanam di area sekitar.
Tampak ada banyak kupu-kupu dan lebah madu yang mulai singgah di pucuk bunga-bunga tanaman.
Gemericik air mancur di kolam dan ikan-ikan hias tampak senang berkejar-kejaran di bawah sana.
Seorang pria tua sedang memotong rumput liar yang tampaknya semakin tumbuh lebat.Diperhatikannya sekali lagi dari balkon kamar yang mengarah ke halaman samping rumah.
Benar John tua sedang membersihkan halaman rumah tuannya.Narine yang masih menggunakan piyama itu langsung berbalik dan masuk kedalam kamarnya lagi.
Hari ini Fabian mengizinkannya libur dan tidak perlu ikut ke kantornya.Mungkin tidak ada pekerjaan khusus untuknya saat ini.Lalu apa yang harus ia lakukan dirumah ini?Apa hanya untuk tiduran dan bermalas-malasan saja didalam kamar?
Dengan malas Narine berjalan memasuki kamar mandi, ini adalah rutinitas yang membosankan tetapi ia tidak ingin membiarkan tubuhnya lengket dan bau karena keringat.
Beberapa menit ia berendam di dalam bathtub memanjakan tubuhnya berada dalam air hangat dan busa sabun cair.
Setelah selesai ia mengambil pakaian yang di gantungnya , sebuah kaos oblong berwarna biru dan celana pendek.Kemudian ia memoles wajah dengan krim siang dan sedikit memoles bibirnya dengan lipstick berwarna pink.
Ia melirik gelas yang masih berdiri tenang di meja riasnya bekas ia minum susu semalam.Diambilnya gelas itu dan dibawanya keluar menuju dapur.
Narine menuruni anak tangga dengan perasaan senang dan langkahnya yang lambat,tidak seperti biasanya yang selalu terlihat dikejar hantu karena takut pada Fabian yang sedang menunggunya.Pagi ini Fabian sudah tidak ada dirumah,ia sudah berangkat pagi tadi sebelum Narine bangun.Mungkin pria itu tidak tidur semalaman sehingga tidak terlambat sedikitpun seperti dirinya saat ini yang bangun sekitar jam tujuh,dimana matahari sudah terlihat jelas dengan sinarnya yang terang.Kalau Fabian tidur tentunya ia tidak akan bangun sepagi ini,pastinya jam segini ia masih tertidur pulas di balik selimut atau duduk di ruang makan menyesao kopinya.
Narine berjalan ke arah dapur dan menuju wastafel untuk mencuci gelas bekasnya.
Perut Narine mulai berbunyi tanpa ia minta.Akhirnya ia memutuskan untuk mencari makanan di meja makan.Apakah John sudah memasak atau belum pikirnya.Dan saat ia jumpai mejanya masih kosong tidak ada nasi ataupun lauk pauk.Hanya ada roti bakar di atas piring dan teh hangat di teko. Apakah John jarang memasak pikir nya lagi.Narine menarik kursi dan duduk diatasnya. Ia mengambil satu cangkir putih berukuran sedang yang tersedia di meja dan menuangkan teh dari teko kedalamnya.Lalu diambilnya sesendok creamer untuk menambahkan rasa teh yang nikmat.Diaduknya teh hangat itu dan warna teh tersebut berubah tampak seperti teh tarik.Tangan kanannya mengambil sepotong roti bakar dan disantapnya perlahan hingga beberapa gigitan dan roti itupun habis.Lalu diseruputnya teh creamer buatannya.
Sambil tetap menikmati teh nya Narine berkutat dengan pikirannya sendiri,kira-kira apa yang harus ia lakukan sekarang dirumah sebesar itu.
Narine mengambil ponsel dari dalam sakunya,ia mencari-cari resep makanan di appstore.
Ia berteriak girang ketika melihat-lihat menu resep, ia berencana untuk memasak terlebih dahulu sebelum mengerjakan yang lainnya.Sepotong roti tidak akan membuatnya kenyang dan kuat seharian.Karbohidrat yang dikandung dalam roti tidak akan memenuhi kebutuhan tubunnya.

Narine berjalan kearah kulkas yang berdiri tidak jauh dari pantry.Dibukanya kulkas besar dua pintu itu. Dicari-cari bahan makanan yang ada.
Ada potongan daging ayam ,udang ,sosis, brokoli , soup dan lainnya.Dikeluarkan semua bahan-bahan yang ia jumpai itu.
Dipotong-potong semua bahan tersebut dan dihaluskan beberapa bumbunya.
Narine membuat brokoli saus tiram ,udang tepung goreng ,bihun,sosis goreng dan soup ayam.
Setelah satu jam ia berkutat di dapur dan semuanya sudah rapi tiba-tiba Fabian muncul dan berdiri didekat meja makan.Ia tampak memperhatikan apa yang sedang dilakukan Narine.
Saat Narine hendak meletakan soup keatas meja ia pun terkejut melihat Fabian disana.

Struggle In The Dark ( Novel Dewasa 21+ )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang