2

879 68 2
                                    

"Rosie-ya!" teriak Junhoe pada gadis yang berjalan sekitar 5 meter di depannya.

"Oh, June-ya. Ada apa?"

"Kemarin kau kemana saja? Kau bahkan tak menghubungiku." Junhoe langsung memasang wajah kesal.

"Ah, kemarin aku ada urusan. Apa Hanbin dan Chanwoo tidak memberitahumu?" jawab Rose.

"Tapi kenapa kau tidak memberitahuku secara langsung? Aku jadi khawatir." jelas Junhoe.

"Kau tak perlu khawatir, June-ya. Aku baik-baik saja. Kamu punya pekerjaan sendiri, aku juga. Pikirkanlah dirimu sendiri dulu." Rose tersenyum pada Junhoe. Senyuman itu, senyuman yang sangat di sukai Junhoe selama ini.

"Tapi lain kali kalau kau memang ada urusan, langsung bilang ke aku, oke?"

"Tentu, June-ya. Aku mau bertemu Hyun Suk-nim. Aku pergi dulu, ya!" Rose hendak melangkah pergi, tapi tangannya ditahan oleh Junhoe.

"Tunggu!" Rose lalu berhenti dan berbalik lagi pada Junhoe.

"Apa hari ini kau punya waktu? Aku ingin mampir ke rumahmu."

"Tentu saja, datanglah nanti."

"Baguslah. Kalau begitu, kau boleh pergi sekarang." Junhoe lalu mencium kening Rose. Junhoe lalu tersenyum melihat wajah Rose yang memerah.

"Ayolah. Aku nggak mau kamu dimarahi karena aku. Sana." perintah Junhoe.

"E..o..oke." kata Rose terbata-bata, malu. Junhoe masih berdiri disitu, melihat Rose dari belakang hingga bayangannya hilang ditelan tembok. Sekilas Junhoe tersenyum, entah apa yang dipikirkannya.

---

Ting Tong

"Tunggu sebentar!" teriak Rose sambil turun dari tangga. Ia meletakkan handphonenya di atas meja depan tv. Ia lalu berlari membuka pintu.

"Kamu rupanya." duga Rose.

"Kan aku sudah bilang tadi. Boleh aku masuk sekarang?"

"Tentu, masuklah." Junhoe lalu masuk ke dalam. Rose menutup pintu lalu berjalan menuju ke dapur.

"Kamu mau minum apa?" tanya Rose sambil berjalan.

"Entahlah. Apa saja." jawab Junhoe sambil duduk di sofa depan tv.

Perhatiannya teralih pada sebuah handphone. Handphone Rose. Sebuah notifikasi masuk. Junhoe mencoba untuk melihatnya.

Jaewon: Rosie-ya, kau ada waktu besok kan? Ayo makan denganku.

Jaewon?

Junhoe lalu menoleh pada Rose yang datang sambil membawa dua gelas coklat hangat. Ia lalu memyodorkan salah satunya ke Junhoe.

"Jadi, sekarang kita ngapain?" tanya Rose sambil duduk di sebelah Junhoe.

"Bagaimana kalau kita menonton film? Aku ingin menonton Titanic denganmu." kata Junhoe sambil menunjukkan sebuah kaset.

"Aku sudah sering menontonnya June-ya."

"Ayolah, sekali lagi. Kali ini denganku. Oke?" pinta Junhoe.

"Baiklah. Akan aku putar."

Rose lalu menyalakan tv dan memutar kaset tadi. Ia lalu duduk di sebelah Junhoe, bersandar pada bahunya sambil meminum coklatnya tadi. Junhoe membalasnya dengan merangkul Rose.

Tiba pada saat pemain pria pada film Titanic itu membeku. Sang wanita mulai melepasnya tenggelam dalam lautan.

"June-ya." buka Rose.

"Ada apa?" jawab Junhoe.

"Apa kau yakin, kau tidak akan pernah meninggalkanku.." kata Rose terputus.

"..walau aku sudah tak ada?"

"Rosie-ya, apa yang kau bicarakan? Aku akan ada selalu untukmu. Aku tidak akan meninggalkanmu." Junhoe lalu menatap mata Rose dalam.

Junhoe mendekatkan wajahnya pada Rose. Semakin dekat, hingga bibir mereka saling menyatu.

Sebentar, lalu Junhoe melepaskan ciuman itu.

"Tapi kau juga janji untuk selalu ada, oke?" Junhoe lalu memeluk Rose.

Rose hanya diam dalam pelukan Junhoe.

Maafkan aku, tapi waktunya akan segera tiba. Aku yakin, kamu akan mengubah pikiranmu sebentar lagi.

RoseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang