PROLOG

508 32 38
                                    

- Cinta tidak berubah, tetapi hati manusialah yang mudah goyah ...-

Alkisah manusia yang terjebak dalam samsara. Terseret ke satu kehidupan di belakangnya. Bertemu dengan dirinya yang lain di masa lalu. Mereka berusaha menguak tabir misteri di balik sebuah lukisan dan terseret ke dalamnya. Awal sebuah kisah di mana dua negara, dua masa, dua dimensi waktu bersatu. Samsara yang menautkan cinta.

Sebuah sinar melewati jendela kayu yang rapuh. Gadis dengan mata tajam yang menusuk memoles bibirnya. Pernikahan akan dilangsungkan. Deru mesin-mesin pembunuh melengking.
"Bahkan jika harus menghancurkan dunia akan ku lakukan untuk mendapatkanmu, antara kau dan tanah air ini tentu saja kau yang ku pilih," tegasnya. Matanya menyala penuh keyakinan. Kimononya berkilauan.

Sedangkan di sebuah desa kecil di Gangbuk , ratusan gadis diangkut dalam truk-truk tentara Jepang. Beberapa masih belia, umurnya masih belasan. Tangisan pilu pun pecah.

"Aku mau pulang," berontak seorang gadis kecil berkepang satu itu.

"Diam!" teriak tentara Jepang berwajah gahar. "Yang melawan bunuh saja!" teriaknya tegas. "Bunuh! Buang mayatnya dari atas truk! Hingga gadis lain tak berani berontak lagi !" tegasnya lagi.

Semua gadis kecil berhanbok itu beringsut ngeri. Todongan senapan laras panjang berada di atas kepala mereka semua. Tatapan nakal para tentara Jepang sangat menjijikkan. Tanpa banyak kata, gadis yang berontak tadi dilemparkan ke hutan bambu diikuti beberapa tentara. Teriakan memilukan terdengar. Tangisan nanar. Sedangkan gadis yang lain hanya beringsut ngeri. Mereka menutup mata dan telinga tak berdaya.

Hening. Gadis tersebut tergeletak di antara semak belukar dalam balutan luka yang menganga. Sungguh mengerikan hidup di zaman ini. Gadis-gadis inilah yang disebut Jugun Ianfu. Pelacurnya Jepang. Gadis-gadis yang dipaksa melayani nafsu bejat para tentara Jepang. Entah dijual, diculik, atau ditawari pekerjaan palsu.

"Mengapa mengorbankan banyak gadis untuk kebahagiaan sendiri, Masako? Ini tidak benar. Maafkan aku. aku akan melepaskanmu pergi," raut wajahnya mengeras lalu ia menarik pelatuk pistolnya. Siluetnya mendekat. Sedangkan putri Kekaisaran Jepang itu tetap berhias di depan kaca dengan penuh keyakinan kalau pernikahan ini akan tetap terjadi.

Hiroshima, Jepang 1 Agustus 1945

**************************************************************************************

Gadis di bawah pohon ek menggengam bunga liar kecoklatan. Hanbok indah membalut dirinya. Matanya teduh tertimpa sinar mentari. Dayang-dayang berbaris rapi menunggunya di depan taman.

"Cinta tidak mudah, pernikahan pun begitu, tapi aku tidak akan mempersulitnya," senyumnya yang dipaksakan.

"Semoga kau mendapatkan orang lain, yong-ah,"lanjut putri Doek Hye.

Sejak tragedi kudeta Jepang di Gangbuk yang gagal, perjodohan Putri Doek Hye dengan bangsawan dari Jepang sudah ditetapkan. Walaupun sebenarnya ia sendiri memiliki kekasih seorang bangsawan di negerinya.

"Jangan bertingakah konyol! Pernikahan ini tidak nyata! Kenapa harus mengorbankan diri sendiri demi banyak orang? Pikirkanlah kebahagiaanmu juga!" teriak Jang Han.

"Aku akan melawan Jepang keparat itu! Berhentilah bertingkah seperti ini Doek-ah," tegas Jang Han lagi.

"Bagaimana mungkin? Pernikahan ini demi rakyat, tentu saja harus ku lakukan! Kalau tidak gadis-gadis tak berdosa lain akan dikorbankan. Jumlah mereka puluhan ribu dengan ini setidaknya aku mengurangi jumlah tersebut," jawab Doek Hye sembari meremas bunga di tangannya  sebisa mungkin senyum terlukis di wajahnya.

"Cinta pada pandangan pertama memang tidak mudah, Jang-ah. Ku mohon lepaskan aku dari cinta ini," tegasnya. Doek Hye bergegas pergi. Para dayang mengekorinya. Sebenarnya ia juga tersakiti dengan keputusan ini.

"Mata sendu mu di antara deru perang. Sungguh memilukan. Putri Doek Hye," ujar Jang Han pada dirinya sendiri.

"Bukankah pengorbanan seperti ini berlebihan? Mengapa harus kau?"rintih Jang Han kemudian. Ia menatap langit sengit.

Gangbuk (Seoul), Korsel 1 Agustus 1945

-Andai  takdir tak mempertemukan kita, akankah cinta berubah ?-

Back in LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang