15 - END

5K 422 78
                                    

"Hai semua namaku Jisoo. Hong Jisoo. Senang bertemu kalian."

Jisoo membungkukukkan badannha memberi salam perkenalan.

"Nah, Jisoo-ssi kau bisa duduk dengan Jeonghan yang ada di bangku belakang."

"Baik sonsaengnim."

"Anak-anak saya ada keperluan sebentar. Kerjakan soal yang ada di buku paket. Setelah itu nanti kita akan bahas bersama. Apa kalian mengerti?"

"Ye sonsaengnim..."

Cho sonsaengnim pun berjalan meninggalkan kelas. Jisoo berjalan melewati Seungcheol dan Doyoon. Langkah Jisoo terhenti ketika tanganya ditahan oleh Seungcheol.

"Kau duduk di sini saja sama Doyoon. Aku yang duduk di belakang."

"Baiklah. Terima kasih Choi Seungcheol."

"Kau berutang cerita padaku."

Seungcheol mengambil tas nya dan langsung berjalan ke arah bangku sebelah Jeonghan yang kosong. Jisoo segera menempati dirinya di kursi sebelah Doyoon.

"Hai Doyoon-ssi."

"H-hai.."

Doyoon menunduk malu. Ia tidak bisa menatap wajah rupawan milik Jisoo. Ketika menatap nya hati nya selalu saja berdegup kencang.

"Ada apa dengan mereka?"
Jeonghan memperhatikan pasangan yand duduk dua bangku darinya itu.

"Mereka saling jatuh cinta." bisik Seungcheol.

"Apa? Bagaimana kau tau?"

"Aku yang memperkenalkan mereka ketika akan mencarimu hilang waktu itu."

"Ah....." Jeonghan menganggukan kepalanya seolah mengerti.

"Jeonghan-ah,"

"Apa?"

"Apa kau masih suka dengan Jungshin hyung?"

"Menurutmu?"

"Ku rasa iya."

Bugh

"Aw! Sakit Jeonghan!" Seungcheol meringis kesakitan karena kepala nya dipukul keras oleh Jeonghan dengan menggunakan buku paket yang sangat tebal.

"Kau bodoh atau apa? Kalau aku menyukai Jungshin hyung, aku tidak akan pernah menerimamu menjadi kekasihku. Aku hanya menyukai dan mencintaimu Choi Seungcheol."

Seungcheok tersenyum puas. Ia berniat mengerjai kekasihnya ini.

"Aku tidak mendengarnya. Apa barusan kau katakan?"

"Ish. Aku mencintaimu bodoh."

"Apa? Aku sungguh tidak mendengarnya. Katakan sekali lagi dengan keras."

Jeonghan menarik nafasnya kasar. Tatapannya tajam ke arah Seungcheol yang saja tersenyum jahil. Sungguh jika ini bukan di sekolah, Jeonghan akan membunuhnya.

"Baiklah. AKU MENCINTAIMU CHOI SEUNGCHEOL!"

Seluruh pasang mata di kelas itu menoleh bersama ke arah Jeonghan. Jeonghan menunduk malu karena telah mengatakannya dengan terlalu keras.

"Iya aku tau. Kau tak perlu mengatakannya terlalu keras seperti itu Jeonghan-ah. Apa kau ingin mereka tau kalau kita sekarang sepasang kekasih?"

"Berisik!" Jeonghan menutupi kedua telinganya. Sungguh Seungcheol benar-benar mengerjainya kali ini.

.

.

Waktu pun berjalan dengan cepat, bel pulang sekolah berbunyi dan seluruh siswa langsung saja keluar kelas. Jeonghan membereskan buku nya dan dimasukkannya ke dalam tas. Seungcheol sudah berdiri dari kursinya. Ia mengedarkan pandangannya ke seluruh kelas.

Soul ExchangedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang