7

3.3K 421 45
                                    

Preview

Seungcheol, Jeonghan dan Jisoo terdiam, mencerna apa yang barusan dikatakan oleh nyonya Yoom tersebut. Jeonghan langsung melihat ke arah Seungcheol yang kini memang sedang menjadi dirinya. Baru saja Seungcheol ingin menjawab tapi sebuah suara mendahuluinya.

"Ya aku mau dijodohkan oleh Jeonghan. Aku harap kau juga mau juga dijodohkan dengan ku Jeonghan-ah."

***

Seungcheol dan Jeonghan saling memandang, 'Kenapa Jisoo mengatakan seperti itu?'

Brak

"Aku tidak mau! Maksudku aku tidak mau Jeonghan di jodohkan denganmu!" jawab Jeonghan dengan lantang.

"Apa maksudmu berkata seperti itu Seungcheol-ssi?" tanya Ibu Jeonghan

"Aku akan menjelaskan pada bibi Yoon dan juga bibi Hong kalau aku dan Seung-maksudku Jeonghan. Kami sudah berpacaran." lanjut Jeonghan

"Jeonghan, ikut dengan ku!" Jeonghan menarik tangan Seungcheol keluar ruangan.

.

.

.

"Kau kenapa tidak mau menerimanya?" tanya Seungcheol yang masih keheranan dengan kata-kata Jeonghan.

"Aku aku hanya ingin menyelamatkan mu. Dan seandainya jiwa kita kembali lagi, aku juga tidak mau dijodohkan dengan Jisoo."

"Jadi kau ingin nya dengan siapa? Apa dengan ku?" goda Seungcheol yang kini wajahnya ia dekatkan dengan wajah milik Jeonghan.

"Ja-jauhkan wajahmu bodoh! Aku tidak mau denganmu. Aku mau nya dengan-"

"Wonwoo. Pasti dia." raut wajah Seungcheol langsung berubah, ia mulai menjauhkan wajahnya.

"K-kau kenapa?"

"Aku tidak apa-apa. Bagaimana kalau kita kabur saja?"

"Kabur? Maksudmu kita kawin lari?"

pletak

Seungcheol berhasil mendaratkan pukulan di kepala Jeonghan.

"Yah kenapa memukulku? Inikan kepalamu bodoh."

"Tapi kau merasakan sakitnya kan bukan aku. Maksudku tadi bukan kawin lari, tapi kita pergi aaja dari tempat ini Otak mu memang perlu diperbaiki. Atau jangan-jangan kau memang benar ingin kawin dengan ku?"

"Yah aku tidak mau. Kalau begitu ayo kita pergi, aku juga sudah muak dan bosan dengan tempat ini." Jeonghan langsung pergi mendahului Seungcheol yang masih tersenyum melihat tingkahnya. 'Enak juga menggoda mu.'

.

.

.

Kini Seungcheol dan Jeonghan tengah berada dalam bus yang kala itu sedang padat. Beberapa orang ada yang berdiri termasuk juga dengan Seungcheol dan Jeonghan.

"Apa kau lelah?"

"Tidak juga."

"Jika ada kursi yang kosong, kau duduk sajalah Jeonghan-ah."

Tiba-tiba bus yang mereka tumpangi mengerem mendadak karena salah satu penumpanh di dalamnya meminta ingin turun. Otomatis, Jeonghan limbung ke depan hampir terjatuh, namun Seungcheol segera memegangnya.

"Kau duduklah. Disana ada kursi kosong." Seungcheol menggerakan kepalanya menuju kursi kosong yang berada dekat dengan mereka berdiri.

"Tidak perlu. Kau saja yang duduk. Aku tidak merasa lelah."

Soul ExchangedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang