Ada hati yang rapuh, ditengah sikap yang dingin.
Ada kesedihan yang dalam, dalam tawa panjang.MALAM yang buruk.
Berkali-kali Lara menghela nafas, menghilangkan rasa sesak di dadanya yang dia rasa akan membunuhnya sebentar lagi. Tak pernah sekalipun terlintas dipikirannya dipeluk oleh Shawn, suaminya. Namun malam ini, tiba saja semua itu terjadi. Membuatnya merasa bingung, dan tak mampu melakukan apapun.Hanya diam. Dia bahkan tak tahu harus berbuat apa, harus berkata apa. Ini tak terduga, dan membingungkan. Hingga setengah jam yang lalu, Shawn menyuruhnya pergi, dan pulang dengan taksi. Lara baru kembali tersadar dan tidak kebingungan lagi.
Dia menjadi Shawn yang biasa.
Kejam, dan tak punya perasaan.
Khususnya kepada Lara.Lara menghela nafas memandang jam tangannya menunjukan pukul tengah dua belas malam. Kemudian mengalihkan pandangannya kembali keluar taksi. Memandang jalanan yang basah karena hujan mulai turun.
Pertama kalinya, Lara tidak tertarik kepada hujan.
***
SHAWN memijit pelipisnya dengan lelah kemudian menghela nafas. Matanya masih memandang lurus layar laptop dihapannya yang sedang menampilkan sederet nominal yang panjang.
Data pengeluaran sekaligus pemasukan perusahaannya bulan ini. Diliriknya jam dinding yang menunjukan pukul satu.
Pukul satu pagi,
Terlalu pagi untuk memulai pekerjaannya. Harusnya, dia masih tidur nyenyak saat ini. Istirahat yang cukup sebelum memulai maraton pekerjaannya ketika matahari terbit.Tapi hari ini berbeda...
Shawn menghela nafas panjang, kemudian menyandarkan punggungnya pada kursi kerjanya.Dia sudah mencoba untuk tidur..
Tapi tidak bisa. Setiap dia memejamkan matanya, selalu saja ada yang mengganjal dipikirannya.
Banyak pertanyaan yang menuntut jawaban dari dirinya.Lara, apa dia baik-baik saja?
Lara, apa dia sudah sampai?
Lara, apa dia sudah tidur?
Lara, apa dia...
Lara... Lara... Dan Lara...Cukup.
Shawn rasa cukup untuk hari ini.
Tidak lagi Lara, tidak lagi memikirkannya.Shawn berdiri dari kursinya, kemudian mengambil ponsel yang ia letakkan di sebelahnya.
Mencari kontak, dan menghubunginya.Shawn menghela nafas lelah ketika panggilan ketiganya masih belum diangkat. Dihubunginya lagi nomor tersebut. Beruntung kepada sang penerima, pada dering panggilan kedua mengangkat panggilan Shawn.
Karena kalau tidak, Shawn mungkin akan memberikan sumpah serapah dengan sepenuh hati kepadanya.
"Hallo, ada apa Shawn, menelpon pagi begini? Apa kau tidak punya jam disana?" Sambut penerima panggilan dengan suara frustasi, karena Shawn sudah mengganggu tidurnya.
Shawn mengerutkan dahinya tidak suka. Jika saja ucapan pria diseberang telepon tidak benar, mungkin Shawn sudah mendatangi rumahnya saat ini juga, kemudian memberi pelajaran kepadanya, sampai membuatnya tidak akan bicara hingga beberapa hari.
Tapi, yang pria itu katakan memang benar. Dan Shawn hanya diam, kemudian berkata "A, pesankan aku ruangan di G-Starz. Dan tunggu aku disana."
"Kau membangunkanku hanya untuk menyuruhku melakukan hal yang kau bisa lakukan sendiri, Shawn?" Axel merengut disana. Mata sipitnya membengkak karena dibangunkan paksa, di jam tidurnya. Dibangunkan hanya untuk mendengar perintah dari sepupunya yang menyebalkan.
"Aku kesana sekarang,"
Shawn mematikan panggilan. Kemudian mengambil kunci mobilnya, dan pergi.Pertama kalinya,
Pekerjaan tidak berhasil mengalihkan perhatiannya.***
'Kok pendek? Kok update? kan belum sebulan hiatusnya.'
•) Jawaban yang pertama, ini pendek karena aku cuma mau tunjukin gaya penulisan baru. coba pakai yang seperti ini. Ini example nya. Kalian suka? Suka yang pake begini? Atau pov Shawn, atau pov Lara? (Komen please)
•) jawaban untuk pertanyaan kedua, updatenya cepat karena hiatusnya udah selesai. Aku udaa putusin lanjut aj, gk enak juga gantungin kalian yg udah mau baca cerita ini. Lagiankan kemarin satu bulan itu paling lama. Berartikan bisa aja kurang dari itu 😂😂😁
Dan satu lagi, aku kasi sedikit perubahan di part 20. Gk terlalu berpengaruh sih. Kalian baca ini langsung juga gk papa.Btw, 1.5k votes + 200 komentar = lanjut *lahh kebanyakan
Dah ah, capek dinda ngetiknya.
See you next chapt,
💖Dinn_😜😜😜😊😊
KAMU SEDANG MEMBACA
When Miss Ugly Married Mr. Perfect (SUDAH TERBIT) ✔
Romance#Cerita sudah diterbitkan, dan sudah tersedia di seluruh Gramedia, di seluruh Indonesia. Follow me on instagram : @diindayana_ -------------- Ini tentang seorang gadis biasa yang terpaksa menggantikan posisi adiknya, di hari pernikahannya. Menggant...