"Josh dan Jessica ..." psikiater itu tampak mencatat di buku notesnya. "Mereka adalah korban pertama jika menurut ceritamu. Lalu dimana yang lain? Kenapa hanya ada kalian bertiga di dalam kabin malam itu? Dimana Matt dan Ashley serta Elle dan Jung Soo?"
"Mereka ..." pasien itu mencoba mengingat, "Mereka ..."
***
Ashley mulai kesal ketika salju yang diinjaknya makin tebal. Ia semakin kesulitan menggerakkan sepatu botnya.
"Matt, kita hentikan saja ini. Aku sudah kesulitan berjalan nih." seru Ashley.
"Ayolah, Ash." Matt berada di depannya, memanggilnya, "Sudah lama kita tidak ke sini. Apa kau tidak kangen tempat ini?"
"Tidak jika malam-malam begini." keluh gadis itu.
"Ash!" tiba-tiba terdengar seruan Matt. "Jangan bergerak! Tetap di situ!"
"Apa yang terjadi, Matt?" Apa dia berusaha menakutiku, pikir Ashley.
Tiba-tiba Matt berlari ke arahnya dan mendorongnya ke pohon.
"Awas!!!"
Ashley mengerti mengapa Matt mendorong tubuhnya. Tiba-tiba dari kegelapan hutan di depan mereka, serombongan rusa liar tiba-tiba berlari ke arah mereka. Jika saja Matt tidak mendorongnya, ia pasti sudah terinjak rusa-rusa itu.
Rusa-rusa itu rupanya tak mengincar mereka. Hewan-hewan liar itu terus saja berlari melewati mereka.
"Apa yang terjadi?" Ashley bisa melihat uap napasnya ketika ia berbicara. Napasnya pasti sudah terengah-engah saat ini. "Mereka tampak ketakutan sekali. Apa yang mereka hindari?"
"Entahlah," Matt melepaskan tubuhnya dari Ashley, "Kau baik-baik saja kan?"
Ashley mengangguk.
"Mereka tampaknya berlari dari sesuatu. Tapi aku tak keberatan. Gara-gara mereka aku jadi ada kesempatan memelukmu."pemuda itu tersenyum.
Ashely mendorong tubuh kekasihnya, "Matt, aku serius. Tidak ada beruang kan di sini?"
"Beruang? Omong kosong. Tak pernah ada beruang di sini."
Namun rasa penasaran mendorong mereka berdua untuk mengintip ke arah dari mana rusa-rusa itu berlari. Apakah yang menyebabkan mereka panik hingga hampir melindas mereka seperti itu?
Mata Matt dan Ashley terbelalak.
Ada seekor rusa yang tampak limbung di kejauhan. Ia tampaknya terluka. Ada bayangan seseorang menghampirinya.
"Pemburu ..." bisik Matt perlahan, "Kurasa ada pemburu yang melukai rusa itu."
"Pemburu? Tapi siapa yang berburu malam-malam seperti ini?"
"Entahlah. Tapi hanya ada satu pemburu kan di sini? Victor Milgram, pria misterius dan penyendiri itu."
Rusa itu akhirnya ambruk dan tak bergerak lagi. Mereka melihat pemburu itu menghampiri mayat rusa itu. Namun hal yang tak mereka duga terjadi.
Pemburu itu berjongkok, mengiris daging rusa itu.
Dan melahapnya.
Mereka berdua langsung mual. Mereka tak jelas melihatnya, tubuh rusa dan pemburu itu hanya tampak seperti siluet. Tapi dari gesture-nya, jelas pemburu itu tampak menikmati daging rusa segar yang terhidang di hadapannya.
"Ia ... ia memakan daging rusa itu mentah-mentah?" bisik Ashley jijik.
"Kurasa sebaiknya kita pergi dari sini ..."
KAMU SEDANG MEMBACA
HINGGA FAJAR MENJELANG
Mystery / ThrillerINI ADALAH SEBUAH PERMAINAN - DAN PEMENANGNYA ADALAH YANG BISA BERTAHAN HIDUP ... HINGGA FAJAR MENJELANG Sepuluh sahabat menghabiskan liburan mereka di sebuah resort ski terpencil. Hingga suatu malam kebahagiaan mereka berubah menjadi tragedi ketik...