Chapter 3

5.5K 326 8
                                    

Naruto bukan punya saya, tapi isi cerita ini punya saya

FemNaruto x Sasuke

Rate M

Mungkin abal, mungkin GaJe, mungkin juga gak sesuai dengan selera para readers semuanya. Tapi dengan saya terus mencoba untuk memasuki dunia fic standart para readers, saya akan terus mengusahakan yang terbaik.

Di chapter ini saya terinspirasi dari lagunya Avril Lavigne - Give You What You Like

Semoga para readers suka ya...

Lets to story...
.
.

Naruto tersadar dari tidurnya, dan tak sadar jika dari semalam ia hanya tidur beralaskan lantai dan tidak berada di ranjangnya yang empuk dan hangat. ' Kenapa ranjang ini begitu keras dan dingin..?', tanya dalam hati. Narutopun mengerjap ngerjapkan matanya beberapa kali hingga ia sadar jika dia belum beranjak dari tempatnya menangis didepan pintu apartemennya sejak tadi malam. "Pasti aku ketiduran disini", gumamnya.

Naruto lekas bangkit dan bersiap untuk berangkat ke sekolah. "Sial, aku kesiangan lagi!", gerutunya. Setelah bersiap-siap Naruto langsung berangkat, karna waktu telah menunjukkan pukul 6 lewat 45 menit. "Gawat aku bisa kena hukum Anko sensei!".

Jarak antara sekolah dan apartemen naruto tidak begitu jauh, hanya perlu waktu sepuluh menit dengan belari seprti apa yang sedang Naruto lakukan sekarang. Gerbang KHS memang tidak langsung ditutup ketika bel jam pelajaran pertama dimulai. Karna berlakunya hukuman kerja piket membersihkan lapangan olahraga yang sangat luas. Mengingat KHS mempunyai lapangan basket, voli, sepak bola dan juga tenis, bisa dibayangkan luasnya seperti apa.

Naruto pun selamat dari hukuman bersih-bersih itu, tapi Naruto tidak selamat dari murka guru bahasa Inggris nya yang terkenal sadis. "Sial, Kurenai sensei sudah ada dikelas pasti aku kena marah lagi.", Naruto lekas berbalik arah karna sadar ia tak akan di ijinkan masuk oleh senseinya aka Kurenai.

"Sebaiknya aku menunggu sampai jam pelajaran kedua selesai di taman saja", entah bicara pada siapa. Naruto tak begitu memperhatikan jalan karna terlarut akan kejadian hari itu.

Flashback On...

Hari itu adalah hari terburuk yang Naruto alami, kedua orang tuanya bercerai dan tak memperdulikan kehadiran Naruto dikeluarga itu. Ya Naruto anak tunggal dati pasangan Namikaze Minato dan Uzumaki Kushina. Penyebab dari perceraian itu adalah karena Minato berselingkuh dengan sekertarisnya Konan. Ya, Minato adalah pemilik dari perusahaan Rasengan Corp. Sedangkan Kushina adalah seorang workaholic, bukan tanpa alasan Kushina berperilaku seperti itu. Karena Kushina tahu bahwa suaminya aka Minato beselingkuh dibelakangnya.

"Ne Minato, kita akhiri saja pernikahan kita." , Kushina menahan rasa sakit yang selama ini terpendam dalam hatinya. "Apa maksudmu?", jawab ketus Minato. Kushina berusaha keras menahan air mata yang merembes keluar dari sudut matanya yang indah. "Jangan kau pikir aku tak tahu Minato. Kau berselingkuh dengan sekertarismu Konan kan?", tanya Kushina. Minato terbelalak kaget dengan penuturan istrinya. "Apakah aku tak berharga lagi dimatamu Minato?", sambung Kushina lagi.

Minatopun hanya terdiam mendengarkan apa yang diucapkan Kushina. "Lalu apa maumu sekarang Kushina?", tanpa pembelaan yang berarti Minato bertanya. "Kita bercerai saja!", jawab Kushina mantap meakipun air mata tak kuasa lagi untuk ditahan.

Pasangan suami-istri itu tak menyadari, jika putri mereka satu-satunya mendengarkan pembicaraan mereka dari balik pintu. Tak sengaja memang Naruto mendengarnya. Hanya saja itu bagaikan petir di siang bolong yang menyambar diri Naruto. Tanpa air mata Naruto berlari menahan sesak di dada nya menahan luapan emosi yang tak bisa dikatakan. Sedih, marah, kecewa. Ya, Naruto kecewa atas perilaku ayahnya yang selama ini jadi idolanya. Tapi dengan sekejap semua itu hilang. Rasa itu berubah menjadi benci.

Aku, Kamu, SelamanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang