"Aaahh..."
Taehyung kesulitan berhenti mendesah nikmat. Jika ditelisik satu-persatu dari ujung kepala sampai ujung kaki, keadannya sangat berantakan. Dimulai dari bagian kepala. Rambut karamelnya sudah terkontaminasi dengan keringat serta air yang menggenang di lantai putih dari marmer di kamar mandi. Bulir-bulir keringat yang mengalir dari pelipisnya, kedua mata lentik sayu yang kadang terbuka dan menutup, wajah yang merona hebat menahan gejolak gairah yang membuncah hebat, dua belah bibirnya yang terbuka lebar tak kalah merahnya, menampilkan bekas gigitan di sana.
"Ngghhh..."
Turun pada leher, desahan itu mengikuti.
Banyak hickeys di sana. Tercetak jelas karena warnanya yang sangat kontras dengan kulit putih Taehyung. Leher jenjangnya itu seakan telah dilukis dengan bentuk lingkaran-lingakaran abstrak dari warna merah hingga keunguan, sarat nilai artistik.
Oh, jangankan hikckeys, tubuh Taehyung saja sudah cukup untuk dibilang artistik. Lebih indah dari segala karya yang ada, dan semua manusia setuju akan hal itu.
"Ah!"
Dari leher turun ke bahu dan tulang selangka. Ada hikeys juga di sana. Tapi tidak sebanyak yang ada di leher si submisif.
Turun lagi ke dada.
Dada ratanya yang kembang-kempis menyembunyikan debaran jantung yang menggila. Dua tonjolan coklat mudanya sudah mengeras, tegang, ereksi. Mengkerut karena hormon sexnya sudah melambung tinggi. Warnanya juga memerah, pasti karena gigitan dan sedotan kuat yang diperlakukan pada putingnya itu.
Turun lagi pada perut.
Perutnya rata dengan pinggang ramping khas wanita pada umumnya. Kulitnya putih dengan hiasan pusar bersih yang menawan. Tak ayal terkadang perut itu terlihat menegang sesekali, lalu melemas lagi. Yah, lagi-lagi itu karena efek dari gairah sex yang membuncah hingga menghantarkan getaran listrik dengan volt kecil yang menggelitik perutnya.
Itulah deskripsi tubuh menggoda Taehyung dari kepala hingga perut. Jika diteruskan ke bawah sudah pasti kondisinya beda lagi.
Di antara kakinya--selangkangannya-- terdapat kepala dengan surai hitam yang sepertinya sedang asik menikmati suguhan yang ada. Kedua tangan orang itu menahan kedua paha Taehyung yang menghimpit kepalanya, lalu melebarkannya selebar mungkin agar tidak menghambat pekerjaannya di pusat gairah Taehyung.
"A-Angghh!"
Lagi-lagi Taehyung mengerang dan mendesah hebat kala merasakan sesuatu yang hangat, basah, dan lunak menggeliat di sekujur sepanjangnya. Mulut Taehyung menganga lebar, menghembuskan nafas dari sana seakan hidungnya sudah tidak mampu lagi digunakan untuk nafasnya yang memburu.
Milik Taehyung yang tegang sudah masuk sempurna ke dalam mulut suaminya. "J-Jung--" Taehyung tersendat, terlebih saat suaminya itu menyedot kuat kejantanannya, melilitkan lidahnya lalu menggosoknya dengan tekanan melenakan di kulit ereksi itu. Sesekali juga lidahnya menggelitik ujung kepala penis Taehyung dengan gerakan lambat.
Wajah Taehyung nampak sengsara, bibirnya digigit kuat. Mulut panas sang suami begitu benar melahap miliknya. "Jangan goda--akh!" Taehyung semakin meracau dengan desahan dan erangan nikmat saat Jungkook masih asik menggodanya dengan menggelitik lubang penisnya. Suaminya itu melakukannya sambil mengerling nakal padanya yang juga menatapnya penuh gairah.
"Aku tidak menggodamu, Tae." Kata Jungkook disela kegiatannya mengemut batang istrinya, seakan itu permen ternikmat di dunia. Gerakan bibir Jungkook saat berbicara membuat Taehyung bergidik seketika karena sensai geli dan enak sekaligus. "Bagaimana jika seperti ini..."
KAMU SEDANG MEMBACA
WHEN YOU INSIDE ME
Fanfiction[CH 15 UP] Taehyung tidak habis pikir dengan hobi Jungkook yang sangat-amat menyukai erangan serta desahannya. Suaminya itu sangat gemar membuat dirinya di manapun untuk mendesah, mengerang, serta orgasme berkali-kali, bahkan mampu membuat Taehyung...