Suara nyaring sirine ambulans terdengar sangat nyaring saat membelah jalanan Daegu yang tidak begitu padat. Mobil yang digunakan saat-saat darurat itu mengeluarkan suara yang sangat ditakuti oleh para pengendara juga masyarakat yang dilaluinya. Tak terkecuali dengan beberapa orang yang bersiaga di dalam. Mengantar sesosok manusia yang terkenal tangguh, namun kini terbaring tak berdaya dan sekarat.
Dan Taehyung merupakan salah satu dari beberapa orang yang mengantar tubuh Jungkook untuk segera mendapat penanganan yang lebih baik lagi.
Akan tetapi, yang hanya bisa dilakukannya adalah duduk di pojok, dan menatap nanar pada Jungkook yang seperti sedang meregang nyawa. Taehyung terlalu terkejut dengan apa yang terjadi. Ia sampai tidak dapat berpikir dengan lurus, pikirannya melayang entah kemana. Menyaksikan tubuh sang suami yang ia cintai bersimbah darah merupakan hal pertama kali baginya.
Tapi, kenapa tidak ada gemuruh kesakitan begitu melihat sang suami?
Apakah Taehyung sudah tidak mencintainya lagi?
"Jungkook-ssi, bernafaslah dengan tenang. Bertahanlah!" Suara seorang petugas medis yang sedang berusaha menekan perdarahan Jungkook mengagetkan Taehyung yang melamun. "Jangan kalah dengan peluru!"
Taehyung menatap Jungkook yang bernafas pun terlihat sangat kesulitan. Ia menatap wajah pucat itu dengan seksama. Menyaksikan bagaiamana kedua kelopak mata yang selalu menyembunyikan netra gulita itu bergerak samar dan lambat. Taehyung mengusap dadanya sendiri, terasa sakit menyaksikannya sebegitu menyedihkan.
"Jeon Jungkook, hutangmu padaku masih banyak!" Kali ini gerit penuh kepedihan keluar dari mulut Hoseok yang duduk tepat dekat kepala kawannya. "Jangan mati dulu! Selesaikan masalahmu dengan Taehyung!" Geramnya, namun nada bicara Jung itu sangat menyedihkan. Ia tidak kuasa menyaksikan Jungkook yang selalu angkuh namun sangat ramah pada siapapun harus cepat meninggalkannya. Itu tidak boleh terjadi.
Kedua bola mata Taehyung menyaksikan interaksi kedua kawan itu dalam diam. Hoseok yang menangis, sementara Jungkook yang mendesis lirih karena sakit, belum lagi suara alat medis yang tersambung dengan dada Jungkook dan tim medis yang mati-matian mempertahankan agar suaminya itu tak terlelap: semuanya bergema di telinga Taehyung. Membuat pandangannya kini terasa berkunang dan pening yang menyerang.
Taehyung menggeleng, mencoba mendapatkan kembali fokusnya. Apa yang dilihatnya hanyalah bayangan yang berkunang. Ditambah lagi perutnya terasa mual karena hampir seperempat jam menghirup aroma amis darah. Keringatnya bercucuran di dahi. Taehyung hampir pingsan jika sebuah tepukan di bahunya tak menyadarkannya.
"Taehyung," kemudian satu tarikan penuh mengantarkan Taehyung pada sebuah kukungan lengan yang menghangatkan. "Kau baik?" Tanya Yoongi sembari menenangkan Taehyung yang bergetar dalam peluknya. "Tidak apa-apa, tidak apa-apa." Katanya begitu lembut sembari membiarkan Taehyung menyembunyikan wajah di atas dadanya. "Jungkook akan selamat."
Dan tanpa diduga, Taehyung meloloskan satu isakan. Seperti orang tercekik kedengarannya. Yoongi semakin mengeratkan pelukan, mengusap surai lepek adik kesayangannya itu dengan sabar. Sedari tadi pria Min itu memerhatikan gelagatnya. Yoongi sebelumnya menduga bahwa keterdiaman Taehyung disebabkan karena anak itu bingung dengan keadaan. Mantan kekasih Park Jimin itu seolah telah membaca apa yang Taehyung resahkan dalam hati. Maka dengan berani Yoongi mengambil langkah, memeluk anak yang nampak begitu kecil dan rapuh. Dan benar saja, Taehyung kini menangis sesenggukan. Suaranya bergetar dan penuh dengan nada ketakutan.
"Hyung, aku takut." Suara Taehyung teredam pakaian serba hitam Yoongi, namun Yoongi masih dapat mendengarnya. "A-Aku tidak kuat melihat Jungkook..." Taehyung mengeratkan pelukannya pada Yoongi. Tubuhnya menegang karena rasa takut yang bertubi-tubi. "... melihat Jungkook seperti ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
WHEN YOU INSIDE ME
Fanfiction[CH 15 UP] Taehyung tidak habis pikir dengan hobi Jungkook yang sangat-amat menyukai erangan serta desahannya. Suaminya itu sangat gemar membuat dirinya di manapun untuk mendesah, mengerang, serta orgasme berkali-kali, bahkan mampu membuat Taehyung...