Jam masih menunjukkan pukul lima lebih empat puluh lima pagi ketika ritual tidur Jungkook terganggu karena suara alarm jam nakasnya berdering nyaring. Jungkook mengerang sesaat setelah denyutan di kepalanya yang tak tertahankan akibat gerakan tubuhnya yang tiba-tiba berbalik-dari memeluk sang istri di sisi kanannya-untuk mematikan alarm di sisi kirinya. Dengan gerakan malas, lelaki itu meraba-raba nakas, berusaha mematikan alarm dari jam digital-berupa touch screen-yang bunyinya tidak akan berhenti apabila tidak ada yang menekan tombol dismiss. Setelah mematikan alarm itu, akhirnya Jungkook kembali berbalik untuk memeluk sang istri tercinta dan melanjutkan ritualnya yang terinterupsi.
Begitu lengan bermassa-nya terasa pas memeluk pinggang sang istri, Jungkook mengendusi aroma kamomil lembut yang menguar dari leher jenjang Taehyung. Menghirupnya sebanyak mungkin. Ia suka dengan aroma ini. Terasa nyaman sekaligus memabukkan. Aroma istrinya benar-benar harum, membuat lelaki kelinci itu tanpa sadar tersenyum-girang sendiri. Disusul kecupan-kecupan lembut tak lupa Jungkook berikan. Lelaki sekelam malam itu semakin mengeratkan pelukan sebelum memejamkan mata-berniat untuk tidur kembali.
Oh, ayolah. Jungkook bukan sedang bermalas-malasan saat ini. Hanya saja, dia baru bisa tidur tenang setelah kejadian semalam yang membuat Taehyung pingsan karena ulahnya sendiri. Jungkook baru bisa tidur pukul tiga pagi-yang artinya dia hanya tidur dua jam lebih empat puluh lima menit-setelah meyakinkan dirinya bahwa Taehyung baik-baik saja. Sungguh, dirinya merasa bersalah telah 'lepas kendali' hingga istrinya sendiri menjadi korban amarahnya. Astaga... sebenarnya Taehyung yang seharusnya marah, bukan dirinya.
Hening. Kamar ini begitu hening. Jungkook merasakan kelopak matanya semakin berat dan hampir terlelap, namun kantuknya terusik saat itu juga karena gerakan sang istri yang terasa begitu resah. Istrinya sedikit menggeliat-seperti merasakan ketidak nyamanan-dalam pelukan Jungkook. Jungkook yang merasa ada hal aneh dari Taehyung-mau tidak mau-akhirnya melepaskan pelukannya, kemudian bangun dari posisi berbaring untuk menjadi duduk. Tangan Jungkook terulur, lalu mengguncang perlahan lengan sang istri.
"Taehyung..."
"Ngghh..." Jungkook terbelalak. 'Mimpi basah kah?' Pertanyaan itu terlintas di pikiran Jungkook.
"Tae?" Panggil Jungkook lagi ketika Taehyung akhirnya membalikkan tubuhnya menjadi terlentang, sehingga Jungkook dapat melihat wajah taehyung yang pucat. Pemandangan itu tentu saja membuat Jungkook cemas.
"Yeobo? Merasa sakit?" Tanya Jungkook lagi sambil membantu Taehyung untuk mendudukkan diri, lalu menyandarkan punggung mungilnya pada kepala ranjang.
Gelengan pelan Taehyung berikan, namun Jungkook tahu bahwa itu tidak benar adanya. Jungkook paham betul bahwa Taehyung-nya saat ini nampak begitu kesakitan. Semua itu tampak jelas dari kernyitan aneh di wajah sang istri.
Jungkook menghela nafas. "Tidak-tidak. Kau sedang tidak baik-baik saja." kata Jungkook yang kini menyibak poni Taehyung yang lepek karena keringat dingin yang mengucur sedari tadi. Sungguh, Jungkook tidak suka melihat Taehyungnya dalam keadaan tidak baik.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHEN YOU INSIDE ME
Fanfiction[CH 15 UP] Taehyung tidak habis pikir dengan hobi Jungkook yang sangat-amat menyukai erangan serta desahannya. Suaminya itu sangat gemar membuat dirinya di manapun untuk mendesah, mengerang, serta orgasme berkali-kali, bahkan mampu membuat Taehyung...