ROMEO
Aku menghempaskan tubuhku di bangku taman belakang rumahku. Setelah melihat kejadian tadi, aku pergi ke tempat ini, untuk sedikit menjernihkan pikiranku dan mengontrol emosiku yang entah mengapa tiba-tiba saja merasa begitu kesal dan marah, saat melihat Alex mencium Rey.
"Arghhh sial! Kenapa aku merasa kesal sekali!"
"Sepertinya aku cemburu, tapi masalahnya kenapa aku bisa cemburu?!"
Aku menghela napasku mencoba mengontrol emosi yang semakin menjadi. "Semua ini membuatku bingung," gumamku.
"Kenapa? Cemburu huh?"
Pertanyaan itu membuatku menoleh, aku melihat Bang Rega mengambil posisi di sebelahku. Aku tak memedulikannya, aku kembali mengalihkan tatapanku kedepan.
"Kenapa adikku yang satu ini begitu bodoh ya?" Ucapnya sambil mengacak-acak rambutku.
"Argh! Diamlah Bang!" Kesalku.
"Uuu…sepertinya singa jantan ini lagi PMS, galak sekali."
"Abang ngapain sih di sini!"
"Hanya ingin menghiburmu," ujarnya.
"Menghiburku?"
"Bukankah kamu sedang patah hati?" ucapnya sambil mengacak rambutku.
"Siap yang lagi patah hati!" Aku menyingkirkan tangannya dari atas kepalaku.
"Kamu, memangnya siapa lagi? Sudah jelas terlihat di keningmu ini, ada tertulis 'aku cemburu dan aku sedang patah hati sekarang, jadi dilarang mengganggu!' Tuh…." Ujarnya sambil menunjuk keningku dengan jari telunjuknya. Sekali lagi aku menyingkirkan tangannya dari kepalaku.
Bang Rega selalu saja seperti itu, kapan sih dia bisa serius. Dasar menyebalkan!
"Rom, dengerin Abang ya. Kamu itu bisa tidak sih, baca perasaanmu sendiri?"
"Maksud Abang apa?" Aku mengerutkan keningku pertanda bingung.
"Kamu itu persis seperti Mommy, kurang peka dalam membaca perasaanmu sendiri. Sekarang Abang mau tanya, kamu itu cinta tidak sama pacarmu itu, siap namanya...Po--Polly???"
"Lolly namanya!"
"Ahh iya Dolly."
"Lolly, Bang! Astaga, sejak kapan Bang Ega jadi bodoh seperti ini dalam menghafal nama seseorang?!" Ketusku, karena ia berlaga bodoh.
"Sejak kamu pacaran sama Molly-Molly itu, mungkin."
Ohh astaga, sepertinya aku semakin gila karena Abangku yang satu ini. "Terserah apa katamu!"
"Haha...begitu saja marah, ayo jawab pertanyaanku."
"Pertanyaan yang mana?" ujarku acuh.
"Hmm, sekarang kamu yang pura-pura pikun. Aku tanya, apa kamu mencintai Zolly-mu itu?"
Dia benar-benar membuatku kesal!
"Kalau aku tidak cinta, mana mungkin aku pacaran sama dia!"
"Yakin sampai saat ini masih mencintainya?"
Aku mengerutkan keningku. "Yakin!"
"Kok aku merasa tidak yakin...."
"Kenapa?"
"Karena aku merasa hatimu mulai berpaling, ahh…tidak, bukan berpaling, tapi lebih tepatnya menyadari siapa yang benar-benar kamu cintai."
"Ucapan Bang Ega berbelit-belit, aku bingung!"
"Bodoh! IQ-mu itu jongkok ya!"
Aku hanya bisa mencibir ucapannya, karena jika aku menanggapinya pasti akan panjang urusannya. Biarlah ia mau berkata apa, aku tak peduli. Saat ini suasana hatiku sedang tidak baik, aku tidak mau berdebat dengan Abangku yang satu ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Hurts
General FictionSejak kecil Renata adalah gadis yang hidup penuh dengan perasaan cinta di hatinya, ia sangat mencintai orang-orang disekelilingnya, meski tak pernah ada seorang pun yang mencintainya termasuk-Natalia-ibu kandungnya sendiri. Renata selalu merasa bahw...