Pagi ini Stevani sudah rapi dengan seragam sekolahnya, ia segera menuju ke ruang makan untuk sarapan.
Baru saja dia meraih ganggang pintu kamarnya, setetes darah jatuh ke seragamnya yang berwarna putih. Stevani langsung mengambil tisu di tasnya, dia selalu membawa tisu di dalan tasnya. Mengambil beberapa lembar tisu untuk mengelap hidungnya yang mimisan, Stevani sangat panik. Stevani berlari ke arah kamar mandinya, secepat mungkin ia membersihkan darah yamg keluar dari hidungnya.
Setelah benar-benar yakin bahwa mimisannya sudah berhenti barulah ia membersihkan kemejanya dari noda darah. Setelah selesai dia segera menuju ke ruang makan.
Stevani menyapa satu-persatu anggota keluarganya. Kemudian langsung duduk di samping Nael, mengoleskan selai tasa strauberrydi rotinya.
"Van, kok lama siap-siapnya tadi ?" tanya Anggita pada Stevani
"ehh Anu itu... Hmm tadi Vani bersihin sepatu..." jawabnya gugup
"ohh kirain kenapa, soalnya kan kamu paling cepat"
Stevani hanya tersenyum, lalu melanjutkan sarapannya.
**__**
Seperti biasa, Stevani menghabiskan waktu istirahatnya dirooftop sekolahnya. Cuaca hari ini cukup dingin, matahari bersembunyi dibalik awan hitam. Padahal tadi pagi cuaca sangat cerah, Angin berhembus sangat kencang menerbangkan beberapa helai rambut Stevani. Kalau tahu cuaca seperti ini, dia akan membawa sweaternya.
Rintik hujan mulai turun, semakin lama semakin lebat. Stevani mulai merasa kedinginan, ditambah lagi dengan lengan kemeja dan roknya yang pendek. Stevani berusaha menghangatkan tubuhnya dengan menggosokkan kedua telapak tangannya lalu mengusapkan ke lengannya.
Tanpa Stevani sadari dari tadi ada seseorang yang memperhatikannya, melihat Stevani kedinginan dia berjalan mendekat. Lalu melepaskan jaketnya, menaruhnya diatas pundak Stevani. Stevani tersentak kaget, ia pun membalikkan badannya. Tepat di belakangnya ada Rio.
"ngapain lo ?" kesal Stevani
Rio duduk di samping Stevani, " gue mau minta maaf, soal yang kemarin"
Stevani menaikkan alisnya sebelah. Tanda tak mengerti.
"yang kemaren ngelempar bola basket itu gue, jadi gue mau minta maaf" jelas Rio kepada Stevani
"ya!" jawab Stevani singkat
"ehh lo gak kedinginan apa ?, udaranya dingin gini" ucap Rio
Stevani hanya diam, tak menjawab. Dia berfikir dengan dia tak menjawab pertanyaan Rio, maka Rio akan pergi meninggalkannya. Tapi dugaan Stevani salah, malah Rio semakin gencar untuk membuat Stevani menjawab pertanyaannya. Karena kuping Stevani sudah panas akhirnya dia menjawab pertanyaan Rio
"lo bisu apa ?! gak jawab pertanyaan gue !" ucap Rio kesal karna sedari tadi ucapannya tak direspon oleh Stevani.
"lo bisa diam gak sih ?! lo itu cowok jangan cerewat dong ! Apa perlu gue jahit mulut lo hahh !!"
Sedangkan Rio hanya tersenyum kemenangan karena dirinya berhasil membuat Stevani bicara.
"lo tau dari mana gue disini ?" tanya Stevani
"dari kakak lo lah" Stevani hanya ber-ohh saja.
**__**
Sedari tadi, Nael bingung kemana perginya Stevani. Padahal jam pelajaran sudah mulai sejak setengah jam yang lalu. Biasanya Stevani selalu kembali ke kelas jika waktu istirahat sudah habis. Nael mencoba untuk menelpon Stevani, tapi ternyata Stevani tak menbawa handphonenya. Nael memutuskan untuk izin keluar dengan alasan untuk ke toilet. Setelah berhasil mendapat izin, ia langsung berlari menuju ke rooftop sekolah.
Sesampainya disana, dia melihat Stevani sedang berbicara pada Rio. Nael menghela nafas lega, akhirnya Stevami mau berintraksi dengan sekitar. Ia melangkahkan kakinya untuk mendekat kearah Stevani dan Rio. Ia menepuk pundak Stevani, Stevani pun menoleh dan mendapati ada Nael di belakangnya.
"gue kira lo kenapa ? ehh ternyata lagi berduaan di sini" goda Nael sambil menaik turunkan alisnya
"gue gak beduaan, dianya aja yang datangin gue ke sini" Stevani membela diri
"tapikan tetap aja berduaan namanya... hahahaha"
"terserah !" putus Stevani.
Stevani berdiri, lalu pergi meninggalkan Nael dan Rio disana. Mengembalikan jaket yang berada di pundaknya ke Rio.
"lo tadi ngapain aja berdua sama dia kak ?" Nael bertanya pada Rio, Rio itu seangkatan sama Nicole.
"cuma minta maaf soal kemaren"
"ohh.. ngomong-ngomong lo adalah orang yang pertama berhasil ngomong sama dia sejak 4 tahun ini" jelas Nael
"emangnya dia kenapa 4 tahun yang lalu" tanya Rio penasaran
"lo gak perlu tahu masalah itu" Nael berjalan meninggalkan rooftop sekolah dan kembali ke kelas. Meninggalkan Rio dengan rasa penasarannya.
"kalo lo gak mau ngasih tau, gue yang bakal cari tau sendiri" Rio mengeluarkan smirknya
**********
Selamat malam minggu !
maafkan kalo ada typo
KAMU SEDANG MEMBACA
Dreaming You
Teen FictionStevani Aprilia Admaja, gadis remaja yang baru saja naik ke kelas 10 SMA. Cewek paling dingin seangkatan. Hingga suatu waktu bertemu dengan Rio si rusuh SMA Tunas Bangsa. Hidup Stevani yang tenang terusik oleh sikap rusuh Rio yang selalu mengganggu...