Cinta Dikejar Janji

408 18 0
                                    

Complited
2 Agustus 2015 - 28 Oktober 2015

Ni story kedua aku yang gesrek n agak dewasa, awalnya mau bikin yang romantis, tapi malah jadi komedi 😂*maafkan

Sinopsis:
Apa yang akan kamu lakukan jika kamu disuruh orang tua mu untuk menikahi adik angkatmu hanya karena mereka akan liburan selama tiga bulan di luar negeri???
Benar benar konyol dan tak masuk akal.

Aliandra Winata---

Bagaimana aku bisa menolak permintaan orang tua yang sudah membesarkanku dengan cinta, merawatku dengan kasih sayang dan menganggapku seperti anak kandungnya sendiri.
Tapi bagaimana dengan kekasihku?

Prilly Winata---

~ cinta Dikejar Janji ~

Prolog

"Apa?!" Ali terbelalak kaget saat kedua orang tuanya menyuruhnya menikah dengan Prilly, adik angkatnya sendiri. Ali meletakkan kasar sendok dan garpu sehingga menimbulkan bunyi yang cukup keras. Saat ini meraka sedang makan malam.

Prilly adalah anak sahabat orang tua Ali. Kedua orang tua Prilly meninggal karena kecelakaan di KM 90 Tol Cipularang saat mereka akan berlibur ke Bandung dari Jakarta menuju rumah Ali dua belas tahun yang lalu. Saat itu Prilly berusia tujuh tahun. Sejak saat itu Prilly tinggal bersama keluarga Winata. Mereka mengangkat Prilly sebagai anak. Nama Prilly Anggara berubah menjadi Prilly Winata.

"Tapi kenapa ma, pa, Ali harus nikah sama Prilly? Dia adik Ali," Ali masih protes. Ali menatap Prilly yang sedang makan. Prilly mengangkat bahunya tak mengerti.

"Karena mama dan papa mau liburan ke Afrika," Mama dan papa Ali saling menatap mesra. Mereka saling menggenggam tangan. Mama dan papa Ali sering sekali liburan, setahun bisa tiga sampai empat kali mereka pergi ke luar negeri belum lagi setiap bulannya mereka liburan di dalam negeri. Dan Prilly sering menemani mereka jika libur kuliah.

"Jangan berbuat mesum disini kali, ga liat pa masih ada anak-anak kalian yang menonton live acara kalian. Inget umur bentar lagi mau lima puluh," Ali mengganggu keromantisan orang tua mereka. Prilly terkekeh geli melihat keluarganya.

"Ali sayang, anak laki-laki mama yang paling mama sayang. Kamu harus ngerti nak, kali ini kami akan berlibur panjang dua sampai tiga bulan."

"Terus apa hubungannya ma pernikahan ini?"

"Ali!" bentak papanya. "Kalau orang tua bicara itu didengarkan jangan protes sebelum selesai. Tidak sopan," Ali dan Prilly terperangah karena papanya yang dikenal sangat baik dan humoris membentak Ali untuk pertama kalinya. Ali menundukan kepalanya.

"Ish... papa," mama Ali mencubit pinggang suaminya. "Liat tu Ali jadi takut kayaknya mau nangis karna papa bentak," mamanya tertawa begitu juga dengan papanya.

"Papa kan bercanda Li."

"Ga lucu pap," Ali mendengus kesal. Prilly tertawa melihat Ali yang memanyunkan bibirnya.

"Pokoknya kalian harus menikah."

"Ali ga mau mam."

"Ali denger mama nak, kami tidak tau apa yang akan terjadi dengan kalian selama kami pergi, kalian sudah dewasa. Kami tidak mau terjadi hal-hal yang tidak kami inginkan, makanya kami memutuskan untuk menikahkan kalian."

Ali menatap bergantian kedua orang tuanya, Ali sungguh tak mengerti dengan jalan pikiran mereka. Masa dirinya dan Prilly akan melakukan hal-hal yang tidak diinginkan. Sungguh diluar logika.

"Tapi Prilly adik Ali mam."

"Ingat kalian itu tidak sedarah jadi apa pun bisa terjadi," ucap mamanya tegas.

"Kalian ngga percaya kami?"

"Kami percaya sama Prilly, tapi kalau sama kamu?" Mama menatap Ali curiga. "Mama ngga percaya. Kamu itu kan mesum suka meluk-meluk dan nyium Prilly."

"Mam, itu karna Ali sayang Prilly. Dia adik Ali mam."

"Mama ngga yakin kalau kamu ngga tergoda sama Prilly. Prilly cantik banget Li, mulus, badannya sexy, putih, pasti otak kamu mesum kalau liat Prilly. Prilly juga pasti tertarik ma kamu yang ganteng, perut six pack, mata tajam dan alis tebal. Iya kan sayang?" Mama Ali menatap anaknya bergantian.

Ali geram pada mamanya. Ali menatap Prilly yang sedang menatapnya. Mata mereka bertemu. Mereka saling menatap tak percaya kalau mamanya punya pikiran seperti itu.

"Mam, pap, udah berapa lama kalian kenal Ali?"

"Dua puluh lima tahun. Wah... Anak kita sudah tua ya pap," orangtua Ali terkekeh begitu juga dengan Prilly yang dari tadi tidak berbicara sepatah kata pun.

Ali semakin kesal. "Yang tua tu kalian."

Orang tua Ali semakin terbahak. Mereka senang sekali menggoda Ali.

Ali mengacak rambutnya frustasi. "Pokoknya Ali ga mau nikah titik," Ali bangkit. Dia menentang pernikahnnya dengan Prilly. Ali akui Prilly sangat cantik dan sexy, tapi untuk menjadikan dia sebagai istrinya tak pernah terbayang dalam otaknya. Dia menyayangi Prilly seperti adik kandungnya sendiri. Sampai kapan pun Ali akan seperti itu.

~ Cinta Dikejar Janji ~

My WorksWhere stories live. Discover now