Seorang namja cantik bangkit dari tempat tidurnya, ia memutuskan untuk segera mandi dan bersiap. Setelah membuka jendela kamarnya, menyiapkan buku-buku yang akan ia bawa ke sekolah, namja itu memutuskan untuk turun kelantai 1.
Yoon jeonghan, seorang putra dari pemilik perusahaan architecture serta construktor terbesar di korea. Banyak orang mengenalnya karena appanya yang masuk kedalam 5 besar orang terkaya di korea, tapi sebagian lagi mengenalnya sebagai kekasih dari calon pewaris utama perusahaan SVT Group choi seungcheol.
Suasana di mansion besar itu begitu sepi dan dingin, seperti semua kebahagiaan yang ada disana menghilang. Jeonghan menyadari itu, semenjak ummanya meninggal 5 tahun yang lalu rumah mereka terasa begitu berbeda. Tidak ada lagi tawa serta kehangatan, semua orang dirumah itu selalu menyibukkan diri mereka diluar rumah dan bersikap seolah-olah rumah itu hanya tempat untuk mereka tidur.
"Pagi Mingyu ya" sapanya pada sang adik yang berbeda 1 tahun darinya.
"Pagi hyung..." balas namja berwajah tampan itu singkat.
"Pagi sayang..." kali ini appanya yang datang sambil mengecup kepala kedua putranya itu.
"Pagi appa" balas mereka singkat secara bersamaan.
Sedingin itulah mereka, tidak ada lagi gurauan di meja makan atau canda mereka selama dirumah. Ucapan selamat pagi pun hanya seperti sebuah rutinitas tanpa ada makna didalamnya.
"Hyung, aku ikut denganmu dan seungcheol hyung ya" ucap mingyu.
"Bukankah memang selalu seperti itu mingyu ya? Kenapa kau harus bertanya lagi?"
"Siapa tahu kalian hanya ingin menikmati waktu kalian berdua? Aku hanya tidak ingin mengganggu" ucap mingyu.
"Sudahlah Gyu, jangan mengganggu hyungmu di pagi hari seperti ini. Appa akan berangkat dulu, belajar yang baik. Appa menyayangi kalian berdua"
"Ne appa"
Jeonghan menghela nafasnya cukup keras dan mingyu mendengarnya dengan sangat jelas. Ia mengenal Jeonghan dengan sangat baik, mereka saling memahami satu sama lain. Jeonghan begitu dekat dengan sang umma sedangkan mingyu sendiri lebih dekat dengan sang appa, ketika umma mereka meninggal Jeonghanlah yang paling terpuruk.
Jeonghan mengurung dirinya didalam kamar selama hampir 2 minggu, ia menolak makan dan melakukan apapun. Hanya Ia serta Seungcheol yang mampu membujuknya, sedangkan appanya terpuruk karena harus kehilangan istri yang begitu ia cintai.
Ummanya meninggal ketika mereka berempat berencana pergi berlibur ke sebuah rumah peristirahatan yang dibangun khusus oleh sang appa, mingyu duduk disamping appanya sedangkan Jeonghan duduk dibelakang bersama sang umma. Mingyu masih mengingat jelas hal itu, mobil mereka sedang berhenti dilampu merah namun dari arah sebaliknya ada sebuah truk berukuran cukup besar meluncur dengan sangat cepat serta tak terkendali.
Dalam sekejap, truk itu mengarah kearah mereka dan menyerempet sisi kanan mobil mereka. Ia masih sadar ketika mobil mereka dalam keadaan terbalik dan semua orang mengelilingi mobil mereka, orang-orang itu berusaha membalikkan mobil dan berhasil. Dengan kesadaran yang mulai menghilang Mingyu melihat ke arah sang appa yang tidak sadarkan diri, samar ia mendengar suara Jeonghan yang terisak.
Ia melepas sabuk pengamannya dengan cepat dan keluar dari mobil, disana ia melihat bahwa ada beberapa mobil juga yang menjadi korban truk tersebut tapi ia kemudian tersadar dan melihat kearah pintu belakang mobil di sisi kanan. Pintu itu sudah tidak berbentuk, bahkan kacanya saja sudah pecah. Mingyu berusaha membuka pintu itu namun tidak bisa, ia melihat ummanya yang sudah bersimbah darah dan tak sadarkan diri.
"Umma..!!! Umma!!! Umma bangun!! Umma buka matamu, umma!!" Teriaknya dengan keras namun tidak ada satupun respon dari sosok yang sangat ia sayangi itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
New Family???
FanfictionHanya tentang kehidupan seorang Yoon Jeong Han ketika seseorang memasuki keluarganya. Orang yang akan menggantikan posisi ummanya serta seorang saudara yang perlahan-lahan mengambil semua miliknya....