2nd Argument

2.3K 260 27
                                    

Jeonghan membanting pintu kamarnya dengan keras dan menguncinya. Seungcheol yang baru saja sampai segera berlari mengejar Jeonghan, meninggalkan Do Yoon di dalam mobil. Ia berhenti tepat didepan kamar Jeonghan, ketika ia akan membuka pintu, pintu itu terkunci dan ia tahu jika Jeonghan benar-benar marah sekarang.

"Sayang. Jeonghan ah, bukakan pintunya. Aku akan menjelaskan semuanya padamu" ucap Seungcheol.

Namun tidak ada jawaban dari kamar sang cheonsa. Seungcheol terus mengetuk pintu itu, tapi hasilnya tetap sama.

"Wae hyung? Kenapa kalian begitu ribut?" Tanya mingyu yang baru saja keluar dari kamarnya.

"Jeonghan marah padaku"

"Percuma jika hyung membujuknya sekarang, lebih baik hyung pulang dan jelaskan padanya besok"

"Baiklah, jaga dia untukku" ucapnya dengan sangat lirih lalu menuruni tangga dengan begitu lesu.

Seharusnya ia tidak mendengarkan ajakan Do Yoon untuk pergi ke Gyeonggyecheon stream, lalu seharusnya ia menghubungi Jeonghan.

Jeonghan berdiri didepan jendela kamarnya, memperhatikan 2 namja yang sedang berhadapan di depan mobil Seungcheol. Ini adalah perasaan yang salah, ia mencurigai kekasihnya sendiri hanya karena mendapati Seungcheol dan Do Yoon hanya pergi berdua ke Gyeonggyecheon stream.

"Hyung, kenapa aku merasa takut seperti ini? Aku takut kau meninggalkanku"

.
.
.

Keesokan paginya seperti biasa Jeonghan selesai bersiap dan akan berangkat ke sekolah bersama mingyu, sedangkan Jaehyun akan pergi ke taman kanak-kanak diantar oleh supir barunya. Ketika ia turun, ia mendapati Seungcheol sudah duduk di ruang makannya.

Selama makan, Jeonghan sadar jika ia sedang di perhatikan oleh Seungcheol tapi karena ia masih kesal dengan kekasihnya itu alhasil ia hanya fokus dengan makannya dan sesekali memperhatikan Jaehyun yang duduk di sampingnya.

Selesai makan, Jeonghan membereskan piringnya dan menaruhnya di wastafel lalu menemui mingyu di ruang tengah. Tapi belum lagi ia sampai, lengannya sudah di tahan oleh Seungcheol.

"Aku akan mengantarmu ke sekolah" ucap Seungcheol ah.

"Tidak usah, aku sudah terbiasa berangkat dengan mingyu" Jeonghan melepaskan tangan Seungcheol dari lengannya tapi Seungcheol tidak membiarkan itu terjadi.

"Ayolah, aku akan mengantarmu"

"Seungcheol ah, kita harus segera ke perusahaan" suara Do Yoon menginterupsi kegiatan Seungcheol yang sedang membujuk kekasih cantiknya itu.

"Baiklah, setelah mengantar Jeonghan kita akan kesana"

"Tapi Seungcheol ah, presdir menyuruh kita untuk pergi sekarang karena ia menunggu kita" ucap Do Yoon.

"Aku mengerti, tapi....." Ucapan Seungcheol terhenti ketika Jeonghan benar-benar melepaskan cengkraman Seungcheol di lengannya.

"Aku bisa berangkat ke sekolah sendiri, jangan memperlakukanku seperti anak kecil. Lagipula tugas kalian jauh lebih penting saat ini" ucap Jeonghan dengan dingin sebelum menarik mingyu untuk segera pergi ke sekolah.

Seungcheol lalu berbalik menatap tajam Do Yoon,"kau menghancurkan semuanya. Jika terjadi sesuatu pada hubungan kami, aku akan benar-benar menghancurkanmu"

Do Yoon menunjukkan senyumannya ketika Seungcheol pergi mengejar Jeonghan,"Tapi sayangnya, aku yang akan menghancurkan kekasihmu itu terlebih dahulu"

Di sekolah, Jeonghan lebih memilih untuk mendengarkan musik dan duduk didalam kelas daripada berkumpul dengan para sahabatnya. Ponselnya sejak tadi juga terus bergetar menandakan telpon dan pesan dari Seungcheol yang tidak berhenti berusaha menghubunginya sejak pagi tadi.

New Family???Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang