(03) Memory

1.6K 122 20
                                    

Pagi menyapa para penghuni rumah Frankeinstein. Semua penghuni sedang bersiap untuk melaksanakan kegiatan hari ini.

Di dalam sebuah ruangan, tampak dua sosok manusia kembar yang duduk dengan anggun terlihat sedang berfikir keras menatap setelan seragam SMA YE RAN yang berjejer rapi di hadapan mereka.

Dibelakangnya tampak Frankeinstein yang terlihat sabar menanti keputusan, pakaian yang mana yang digunakan kedua tuannya. Ya, sekarang tidak hanya menjadi pelayan Raizel tetapi pelayan Reynald. Frankeinstein tidak menyangka bahwa kedua tuannya sama-sama pemilih dalam hal Fashion.

"Tuan Reynald, pakaian yang mana yang akan kenakan hari ini?" Tanya Frankeinstein sambil tersenyum.

Reynald masih terdiam, kemudian tatapannya beralih ke Raizel.
"Raizel, pakaian yang mana yang cocok untuk kupakai di hari pertama sekolah?"

"Hhmm" Raizel terlihat berpikir keras, karena sekarang dia tidak hanya memikirkan pakaiannya yang akan dikenakan, tetapi juga pakaian kakaknya.

Tak lama ia menunjuk dua setelan seragam, yang satu untuknya dan satu lagi untuk Reynald.
Frankeinstein yang standbye langsung bergerak dan mengambil setelan yang dimaksud, Kemudian memberikannya kepada Reynald dan Raizel.

Setelahnya Frankeinstein meninggalkan mereka untuk mengganti pakainnya, dan tak lupa sebelum meninggalkan mereka frankeinstein mengingatkan mereka untuk sarapan di ruang makan.
.
.
.
Diruang makan terlihat Tao yang sedang menatap Seira dan Regis menyiapkan sarapan, seolah tidak sabar untuk memakan masakan Seira. Takio sedang meminum kopinya sambil membaca koran, Rael duduk di kursi makan sambil sesekali melirik kearah Seira, dan M21 sedang menikmati secangkir kopinya dengan tenang.

Tak lama Frankenstein bergabung diruang makan. Tao yang melihat Frankeinatein segera menyapa atasannya tersebut.
"Selamat pagi bos"

"Ya, Pagi" Frankeinstein menjawab sapaan sambil tersenyum senang.

Frankeinatein segera menyiapkan makanan untuk kedua tuannya. Ketika menyiapkan makanan dia bersenandung kecil bahagia. semua orang yang melihatnya merasa heran, karena beberapa hari terakhir ini, Frankeinstein menyiapkan sarapan dalam diam dan tak pernah menyenandungkan lagu apapun. 'Oh mungkin saja, hal ini dipicu akan kehadiran kakak Raizel yaitu tuan Reynald' pikir mereka yang membuat mereka kembali ke aktifitasnya masing-masing.

Raizel dan Reynald sudah datang dan langsung duduk dikursi yang disediakan. Dan Frankeinstein segera memberikan cangkir tehnya kepada tuan-tuannya.

"Selamat pagi tuan Raizel dan tuan Reynald" sapa Tao. Raizel dan Reynald mengangguk menjawab sapaan Tao.

"Wah, tuan Reynald akan sekolah juga?" Tanya Tao

"Ya, Raizel yang menyarankan aku untuk sekolah" kata Reynald seraya menyesap tehnya.

"Sekolah pasti bakal heboh, hahaha" Tao terbahak membayangkan kehebohan yang akan terjadi disekolahnya.

"Ck, kau bisa tenang tidak?" Cibir Rael. Tao hanya nyengir mendengar cibiran Rael.

"Aku belum mengetahui namamu anak muda" Reynald menatap Rael.

Mendengar perkataan Reynald, Rael segera berdiri kembali dari duduknya dan membungkuk "saya Rael kertia tuan" kata Rael khas para bangsawan.

Reynald mengangguk dan menatap kearah Regis dan Seira yang sedang menghidanhkan sarapan diatas meja.
"Kalian?" Tanyanya Reynald kepada mereka.

"Maafkan atas tidak keseponan kami, saya Regis lendrege dan ini Seira j loyard" kemudian keduanya membungkuj hormat pada Reynald seperti yang dilakukan Rael. Dan seperti sebelumnya Reynald mengangguk menanggapi.

I'm Sorry brother (Another Story From NOBLESSE)Where stories live. Discover now