(05) Kirana Han & Karina Han

1.2K 83 11
                                    

Maaf ada sedikit perubahan, entah lenapa saya membuat Reynald menjadi Reyhan. Mianhe, hihihi
Selamat membaca

*
*

Cuplikan sebelumnya

Saat siswi itu membalik, Reynald membeku terpana akan gadis yang berdiri disana.

Sang gadis tersenyum dan membungkukkan badannya.

"Anneyonghaseyoo"

~~~~~~~~~~~~~~

Reynald masih berdiri terpaku melihat gadis itu. Hal ini sontak menimbulkan keheranan bagi siapa saja yang melihat, tak terkecuali gadis itu sendiri.

Frankenstein memecahkan keheningan, dengan berjalan mendekat kearah Reynald dan yang lainnya berdiri.
"Ah Reynald, kebetulan anda disini. Mari saya perkenalkan" Frankeinstein melihat kaearah gadis itu dan memperkenalkannya.
"dia adalah Kirana Han, siswa yang akan menjadi pendampingmu dikelas"
"Dan Kirana, ini adalah siswa baru yang saya maksud, namanya Cadis Etrama di Reynald"

"Hallo" Kirana membungkukkan badannya dan tersenyum menatap Reynald.

Reynald yang tersadar akan yang dilakukan Frankeinstein segera mengangguk.

"Baiklah, mulai besok kau bisa kembali kekelas" kata Frankeinstein pada Kirana. "Mohon bantuannya Kirana"

Kirana menghadap Frankeinstein "siap pak"

Frankeinstein tersenyum melihat respon yang dilakukan Kirana.

"kalau gitu saya permisi dulu pak" Kirana membungkukkan badannya, kemudian menghadap Reynald "mohon kerjasamanya untuk besok Rey" kata Kirana sambil tersenyum.
reynald menatapnya kemudian mengangguk.
"Kalau begitu, sampai jumpa besok. Byee" pamit Kirana.

Kirana meninggalkan ruanga kepala sekolah dengan tatapan penuh arti dari Reynald.

Raizel yang melihat keanehan kakaknya hanya memandanginya penuh tanya.

Merasa dipandangi Reynald mengalihkan pandangannya dari Kirana kepada Raizel.
Raizel masih memandanginya, Renald jadi salah tingkah. Dan tanpa di duga oleh Raizel, pipi Reynald sudah berubah warna menjadi merah.

Raizel tersenyum dan berkata pelan "La Ceriza". Reynald yang mendengar perkataan Raizel segera memalingkan wajahnya yang bersemu merah karena malu.

Sementara yang lain hanya bisa menatap heran kepada dua kakak beradik itu.

***

Dibalkon beranda rumah Frankeinstein, Reynald mengenang pertemuannya dengan gadis yang ditemuinya disekolah, tanpa dia sadari dia tersenyum.

"Kirana Han" ucapnya pelan. Reynald menatap bulan yang sempurna, cahayanya tenang memberikan kehangatan. Angin menyapa membelai wajahnya. Kesegarannya melingkupi hatinya yang menghangat senang.

Selama hidupnya tidak ada seorangpun selain Raizel yang mampu membuatnya tersenyum tanpa alasan.

Beribu tahun dia hidup, tapi baru kali ini dia merasakan gejolak aneh didadanya. Apa ini? Perasaan apa ini?

Matanya terpejam, meresapi ingatan akan mata biru gadis yang ditemuinya. 'Indah' hanya kata itu yang dia punya untuk mendefinisikan mata itu.

Gadis itu menyita pikirannya, padahal sebelumnya ia hanya memikirkan keadaan adiknya yang kian memburuk. Mengingat Raizel, ia harus berterimakasih pada adiknya yang mengenalkan dunia manusia padanya.

Entah iya harus bersyukur sekarang atau tidak. Ia merasa senang tinggal disini, dirumah Frankeinstein, Di bawah atap yang sama dengan adiknya, Cadis Etrama di Raizel. Dan Bertemu dengan orang-orang yang berkeinginan kuat untuk melindungi orang-orang yang dikasihi.

I'm Sorry brother (Another Story From NOBLESSE)Where stories live. Discover now