Pertemuan yang mengesankan.

973 45 4
                                    

Suara langkah kaki yang menggema di setiap sudut ruangan memaksa sepasang telinga berjaga dengan awas. Waktu menunjukkan pukul sepuluh malam dan semua petugas kebersihan pun dipastikan sudah pulang ke rumah masing-masing. Lalu suara langkah kaki itu milik siapa?

Chang Min semakin mempercepat langkah kakinya menuruni anak tangga yang konon berjumlah tiga puluh buah di siang hari, dan akan menjadi tiga puluh satu buah di malam hari. Dikarenakan hanya dirinya saja admin yang masing lajang, bos dengan semena-mena menyuruhnya lembur dengan alasan tidak ada yang menunggunya pulang di rumah. Padahal anjing yang dinamainya Bi selalu menunggu di depan pintu rumah untuk minta jatah makanan. Jadi alasan Bos sangat tidak masuk akal dan mengada-ada.

Menilik lebih dalam tentang Chang Min, pria itu adalah seorang petugas administratif di perusahaan kecil yang menerima jasa pengantaran susu ke rumah-rumah pelanggan. Jam kerja dimulai pukul sembilan pagi dan pulang tepat jam lima sore. Sudah tiga tahun ia menjadi tenaga administratif yang kerjanya mengarahkan staf lapangan dan menerima sekaligus mengurus setoran dari para pengantar susu yang berjumlah delapan belas orang yang secara keseluruhan adalah ibu rumah tangga.

Sebenarnya penampilan Chang Min tidak seperti petugas administratif kebanyakan yang rapi dan tampak cupu. Wajahnya manis, berambut tegak dengan sedikit poni yang diwarnai pirang, tinggi bak model, berkulit cokelat eksotis, cerdas dengan
IQ 155, dan stylish. Dibanding menjabat sebagai administrator di perusahaan kecil yang tidak ada apa-apanya, lebih baik ia menjadi model di majalah playboy edisi pria metroseksual yang menggugah iman. Sekiranya itu yang dikatakan si Bos saat
melakukan interview dengan Chang Min empat tahun yang lalu.

Sekarang lupakan pujian mengenai Tuan Shim!

Beralih pada ketakutan yang tengah dirasakannya.

Suara langkah kaki itu semakin mendekat. Chang Min pun mempercepat langkah kakinya untuk sampai ke lantai dasar. Satu keinginannya, jangan sampai hantu penunggu perusahaan yang membuntutinya saat ini. Ia bukan tipe pemberani yang akan tidur dengan nyenyak jika bayang-bayang hantu senantiasa mengganggu pikirannya.

Akhirnya perjuangannya membuahkan hasil. Lantai dasar telah ia tapaki, dan kini saatnya ia menuju area parkir yang terletak di belakang gedung. Ia harus lewat pintu belakang agar lebih cepat sampai ke tempat di mana motornya diparkirkan. Semoga ia bisa keluar dengan selamat.

"Yak! Shim Chang Min!" seru sebuah suara yang sangat tidak asing. Chang Min sedikit tegang mendapati siluet hitam saat ia berbalik.

"Jae Hyung?" lirih Chang Min setelah siluet
tersebut semakin jelas dan membentuk sosok yang ia kenali sebagai Jae Joong. "Jae Hyung, kaukah itu?" tanyanya memastikan.

"Memang kau pikir siapa?" sahut Jae Joong
sesampainya di depan Chang Min. Dengan senyum jahil ia menunjuk wajah Chang Min dan berkata, "Kau pasti takut dan mengira aku hantu, ya?"

"Tidak," jawab Chang Min tegas.

"Benarkah? Jika tidak kenapa kau berjalan
dengan cepat dari lantai atas? Kau kira aku tidak tahu, huh? Sejak kau keluar dari ruanganmu, aku sengaja membuntutimu."

Chang Min kehabisan kata-kata. Menyangkal pun dirasa percuma. Jae Joong adalah salah satu staf lapangan yang bekerja di bawah kendalinya. Terkenal paling jahil, suka menindas staf lain terutama staf junior, tampan, berkarisma, dan menjadi pujaan banyak orang. Jika berhadapan dengan kejahilan Jae Joong, Chang Min sudah tidak bisa berkutik. Lebih baik mengalah.

"Kau sengaja menakutiku, Hyung?"

"Yup," jawab Jae Joong dengan bangga.

"Sebenarnya aku tidak berniat begitu. Tapi
melihatmu menutup pintu dengan wajah tegang, tidak ada salahnya sedikit menakutimu. Hehe."

ONE AND ONLY ONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang