Kacaunya Yun Ho.

423 35 0
                                    


Sepanjang jalan Jae Joong menghabiskan waktu untuk melamun. Tak jarang ia harus berurusan dengan para pengguna jalan lain karena menjalankan motornya dengan seenaknya. Tidak memberi peringatan ketika berbelok atau menyalip kendaraan dalam keadaan tidak memungkinkan, menjadi alasan kuat ia harus berurusan dengan pengguna jalan lain yang memilih bermain mulut untuk mencacinya.

Alasannya cukup sederhana... Shim Chang Min.

Sejak Chang Min mengatakan Yun Ho memberinya kue tart berbentuk love, Jae Joong menjadi berpikiran negatif. Mungkinkah Chang Min berniat menantangnya untuk berlomba merebut perhatian Yun Ho?

Jelas-jelas Chang Min tahu, sejak pertemuan pertama pun ia sudah tertarik pada Yun Ho. Secara detail dan gamblang bahkan ia sudah memberikan alasan mengapa ia bisa tertarik dengan bos dari toko kue tersebut. Namun mengapa Chang Min seolah menantang dan meremehkannya?

~ckiiit~

Jae Joong menepikan motornya saat penat tidak mampu lagi ditolak. Setelah melepas pelindung kepala berwarna hitam miliknya, Jae Joong mengusap wajahnya berkali-kali dan mencoba mengenyahkan pemikiran buruk yang sempat singgah.

Sejauh ia mengenal Chang Min, sahabatnya itu tidak pernah mengkhianati seorang teman. Walau dari luar terlihat ketus dan dingin, tapi Chang Min adalah pria yang setia, penyayang, jujur dan penuh perhatian. Ia sangat yakin, Chang Min tidak bermaksud memamerkan keunggulan kue tart yang diberikan Yun Ho semalam. Mungkin hanya dirinya saja yang terlalu sensitif dan tidak bisa mengontrol emosi.

Sebaiknya ia meminta maaf pada Chang Min atas pemikiran buruknya tersebut.

.

.

Yun Ho tengah merapikan tempat tidurnya saat Ji Hye masuk ke kamarnya tanpa mengetuk pintu atau meminta izin terlebih dahulu. Tanpa diminta Ji Hye lantas mendudukkan diri di kursi belajar yang letaknya tidak begitu jauh dari tempat Yun Ho berdiri saat ini. Dengan menyilangkan kedua kakinya dan tangan bersedekap di depan dada, gadis itu menatap Yun Ho seperti seorang penyelidik kepolisian yang tengah melakukan interogasi pada tersangka pembunuhan berantai.

"Ada yang salah, Hye-ya?" tanya Yun Ho setelah memastikan penampilannya yang mengenakan kaos o-blong putih dan celana pendek selutut tidak ada masalah.

"Tidak, Oppa."

"Lalu kenapa kau memandangku seperti itu?"

"Hm. Haruskah aku menjawabnya?" Ji Hye tertawa untuk mempermainkan Yun Ho sebelum memberi penjelasan, "Bukankah Shim Chang Min sangat manis, Oppa? Aku menyukainya."

Yun Ho tersentak. "Menyukainya?"

"Tsk! Bukan menyukai sebagai seorang gadis pada seorang pria. Lebih kepada seorang adik pada kakak iparnya. Kau mengerti maksudku, 'kan?"

Tercatat Yun Ho memiliki IQ superior ketika menginjak bangku Senior High School beberapa tahun lalu. Namun untuk menjawab teka-teki dari Ji Hye, ia membutuhkan waktu hampir dua menit untuk berpikir. Ia pun lantas tertawa setelah menemukan jawaban dari teka-teki tersebut.

"Kau tidak dengar waktu dia mengatakan sudah memiliki kekasih?" tanya Yun Ho mencoba membawa Ji Hye pada kejadian tadi pagi saat Chang Min mendatanginya untuk meluruskan kesalahpahaman yang terjadi. "Dia sudah mempunyai kekasih, Hye-ya."

"Apa itu jadi penghalang? Kulihat tatapanmu padanya sedikit berbeda. Seperti orang yang sedang kasmaran saja," balas Ji Hye dengan yakin. "Jika memang suka, mau dia sudah menikah pun tidak akan menjadi masalah, Oppa. Aku mendukung selama kau bahagia. Jujur saja, aku malu pada teman-temanku. Kau terkenal tampan di kalangan teman-temanku dan kau belum memiliki kekasih sejak aku mampu mengingat kenangan masa kecilku? Memalukan."

ONE AND ONLY ONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang