Part 1 ~ Awal Bertemu

1.1K 22 4
                                    

Sebelum memulai ceritaku, perkenalkan namaku Chissa rawidya. Aku bukanlah sosok perempuan yang sempurna, aku hanyalah perempuan yang selalu menyusahkan orang lain, karena aku cacat. Bahkan disekolah tidak ada satu orang pun yang mau berteman denganku, terkecuali dia. Ya Dia laki-laki yang berwajah tampan dan merupakan seorang siswa yang sangat cerdas. Entah takdir atau apa kami dipertemukan dan aku merasa mencintainya, namun karena keterbatasan yang aku miliki,aku merelakan cintaku tenggelam dalam berjalannya waktu,biarlah takdir yang nantinya menentukan akhir kisahku ini.

 Entah takdir atau apa kami dipertemukan dan aku merasa mencintainya, namun karena keterbatasan yang aku miliki,aku merelakan cintaku tenggelam dalam berjalannya waktu,biarlah takdir yang nantinya menentukan akhir kisahku ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

****

"Chissaaaa bangun"
Tidak ada suara lembut yang ku dengar melainkan suara teriakan lah yang selalu ku dengar dari ibu setiap paginya. Oh ya mengenai keluargaku ibu bukanlah ibu kandung ku melainkan ibu tiri,ya papahku menikah lagi setelah kepergian mama. Kepergian mamapun disebabkan oleh ku, mama meninggal karena mobil yang ku kendarai jatuh ke jurang, aku menyesal sungguh sangat menyesal. Andai saja waktu itu aku tidak bersikeras untuk belajar menyetir, mama pasti tidak akan pergi dariku. Mama pasti tetap disini!Di sampingku dan papahku juga pasti tidak akan membenci ku.

"Iya Bu, tunggu sebentar"
"Dih dasar perempuan cacat, lama banget! Lihat tuh pah dia bisa bikin aku telat"
Dialah laras, adik tiriku. Dia selalu bisa mengambil hati di depan papah, bahkan papahku yang sekarang bukanlah papah yang dulu untukku. Dia seperti orang lain, dia hanya menyayangi laras dan ibu, sedangkan aku? Menatapku saja papah tidak mau.

"Cepat habiskan sarapanmu sayang, biar nanti papah yang antar dan kamu chissa biar diantar sopir"
"Baiklah pah"
Hariku rasanya begitu kelam sekarang, warna yang dulu ku punya di hidupku sekarang telah hilang. Kenapa Tuhan tidak mengambil nyawaku saja sekalian? Kenapa hanya mama? Tanpa mama aku seperti kehilangan arah dan tujuan dihidupku.

Keluarga yang bahagia, teman-teman yang pengertian kini berubah, semuanya hancur begitu saja setelah kecelakaan itu! Semua orang membenci ku, bahkan diriku sendiripun membenciku!

Sesampainya di sekolah, aku menjalankan kursi rodaku menuju taman belakang. Di sepanjang jalan orang-orang yang melihat menertawakan diriku. Sebab itulah aku memang lebih suka menyendiri sekarang, aku hanya duduk dan membaca novel romantis untuk berlindung dari kisah hidupku yang menyedihkan.

"Lagi sendirian ya?"
Seorang laki-laki mendekat kearah ku, wajahnya yang terpantul sinar matahari terlihat begitu indah, kulit yang putih, hidung yang mancung. Kata sempurna lah yang dapat melukiskan tentang dia.

"Iya""Irit sekali bicaramu, oh ya kenalkan namaku Orlando

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Iya"
"Irit sekali bicaramu, oh ya kenalkan namaku Orlando. Kamu bisa memanggilku lando, aku murid pindahan dari Francis. Ibuku keturunan Jawa, sedangkan ayahku keturunan Francis. Aku masih jomblo dan novel apa yang sedang kamu baca?"
Baru pertama kali kenalan saja laki-laki ini sudah begitu cerewet, bagaimana jika sudah kenal? Mengenai tentang nama, dia mempunyai nama yang indah.

"Eh satu lagi namamu siapa?"
"Namaku Widya"
"Loh kok cuman nama sih? Kamu kelas berapa? Kenapa disini sendirian? Kamu hobinya apa?oh kamu lagi baca novel betapa aku mencintaimu, gimana ceritanya? Kapan-kapan kita ke toko buku bareng gimana?"
Karena merasa bosan dan canggung dengannya, aku segera menjalankan kursi roda untuk menjauhinya. Di kejauhan aku masih mendengar suaranya meneriakkan namaku, biarlah dia mengetahui ku sebagai Widya, aku hanya tidak ingin terlalu dekat dengan seseorang. Aku takut merasa terluka lagi untuk kesekian kalinya, biarlah masalah keluarga dan teman yang menghancurkan hidupku, aku tidak ingin di tambah dengan urusan asmara.

Tidak terasa jam pulang sekolah telah berbunyi, Pak subur sopir ku barusan mengirimkan sebuah pesan katanya ban mobil yang dikendarainya bocor, jadi aku diminta menunggu terlebih dahulu

Suasana sekolah sangatlah sepi, hanya ada beberapa anak saja yang masih ada. Itupun mereka bersiap untuk pulang, daripada terkunci sendirian di sekolah jadi aku putuskan ke halte terdekat saja, namun aku bertemu lagi dengan laki-laki itu, siapa lagi kalau bukan lando,dia memaksa untuk mengantarku pulang

"Ayolah wid ikut sama aku aja,gak bakalan ada deh bus yang lewat jam segini"
Malas mendengar rengekannya, akhirnya aku memutuskan untuk ikut dan mengirimkan pesan pada sopirku bahwa aku pulang diantar oleh teman

Disepanjang jalan yang kami lalui aku hanya berdiam sambil menatap kearah luar, tetapi berbeda dengan lando, dia selalu bertanya hal-hal yang tidak penting

"Wid lo cantik banget sih, udah punya pacar belum? Kalo belum gue mau kok jadi penjaga hati lo"
Dia mengucapkan kata-kata itu dengan mudahnya, bahkan dia tertawa. Saat dia tertawa wajahnya terlihat manis.

Aku hanya tersenyum menanggapinya, mungkin dia salah satu playboy di sekolahku, bisa saja nanti dia akan bosan sendiri denganku, diriku yang cacat ini.

"Manis banget senyum lo, kayak lolipop deh. Oh ya wid kita makan dulu ya,aku lapar"
"Maaf do,aku harus segera pulang. Nanti ibu bisa marah denganku"
Aku merasa bersalah kepada lando, aku bisa saja menemaninya makan. Hanya saja aku takut dia akan menjadi bahan lelucon karena bersama gadis cacat sepertiku. Toh lagipula aku tidak sepenuhnya berbohong, ibu memang akan marah jika aku tidak menyiapkan makan malam.

Setelah menempuh perjalanan yang tidak telalu lama, akhirnya aku sampai di depan rumah mewah milik orangtuaku.

"Makasih ya do, aku duluan"
Tanpa menunggunya menjalankan mobil, aku langsung masuk ke dalam rumah.

Tuhan apa rencanamu? Kenapa kau mempertemukanku dengan sosok lando, ku mohon jangan kau berikan perasaan suka terhadapnya, aku hanya perempuan cacat yang tidak akan pantas bersanding dengannya. Ku mohon tuhan kabulkanlah permintaanku itu.

Maaf Aku Mencintaimu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang