"Tidurlah dikamarmu besok aku akan mengurus surat perceraian kita" lanjut shinhye.
"Shin.. apa yang kau katakan? Kau bercanda kan?" Tanya yonghwa tak percaya apa yang dikatakan shinhye. Tapi shinhye hanya melihat yonghwa dengan wajah serius tanpa berniat menanggapi ucapan yonghwa.
Shinhye tiba-tiba pergi begitu saja tapi langkahnya terhenti saat yonghwa terduduk dibawahnya sambil menahan kaki shinhye.
"Shin jebal.. jangan lakukan itu"
"Kau tenang saja yong, aku akan mengajukan ke pengadilan dan berkata pada hakim seolah-olah aku yang salah karena tidak bisa melayanimu dengan benar, jadi kau tak perlu khawatir jika nanti orangtuamu akan memarahimu dan mengetahui perselingkuhanmu itu"
"Shin.. biarkan mereka tahu, tapi jangan pernah ceraikan aku" yonghwa kembali terisak.
"Tidak bisa yong.. aku sudah lelah" shinhye melepaskan kakinya dari cengkraman tangan yonghwa dan berlalu menuju dapur.
****
Tak seperti biasanya yonghwa sudah bangun dari tidurnya. Jam masih menunjukkan pukul 05.00 tapi yonghwa sudah rapi dengan kemejanya. Tapi matanya masih tampak sembab dan bengkak.
Yonghwa menuju garasi dan mengambil mobilnya. Menuju kantor? Tidak.. jelas bukan.. tak mungkin yonghwa kekantor sepagi ini.
Yonghwa memarkirkan mobilnya didepan sebuah rumah mewah yang masih tertutup rapat, setelah membunyikan bel tak lama kemudian Na ahjussi berlari dan membukakan gerbang.
"Tuan muda? Kenapa pagi-pagi kesini?" Tanya Na ahjussi.
"Eommoni sudah bangun ahjussi?" Bukannya menjawab yonghwa malah mengajukan pertanyaan.
"Ah.. mungkin sebentar lagi Ny. Park bangun" yonghwa hanya mengangguk. Dia kembali ke mobilnya dan memasukkan mobilnya ke halaman rumah keluarga park.
Yonghwa masuk rumah besar itu dan duduk di sofa ruang keluarga menunggu mertuanya bangun.
"Yonghwa? Kenapa pagi-pagi sekali kau sudah disini?" Tanya Ny. Park saat tahu sudah ada menantunya dirumahnya dengan keadaan yang mungkin bisa dikatakan tak baik-baik saja.
"Yong.. kau kenapa? Dimana istrimu eoh?" Tanya Ny. Park dengan cemas saat melihat mata bengkak dan sembab yonghwa.
Dengan cepat yonghwa berdiri dan bersujud di telapak kaki Ny. Park.
"Eommoni.. mianhae.. jongmal mianhaeyo.."
"Wae yong.. kau kenapa?" Ny. Park tambah bingung saat yonghwa menangis dengan kencang.
"Ceritakan pada eommoni eoh?" Ny. Park mengangkat tubuh yonghwa dan mengajaknya duduk kembali ke sofa.
Yonghwa menceritakan semua masalahnya mulai dari perselingkuhannya dengan eunhye sampai saat kemarin saat shinhye memintanya bercerai.
"Eommoni.. mianhae.. saya tak ingin bercerai dengan shinhye, sa.. saya mencintainya.. saya berjanji tidak akan membuatnya menangis lagi, saya mohon eommoni.. cegah shinhye sebelum dia mengajukan surat perceraian" yonghwa kembali menangis dan terduduk dibawah sambil menggenggam tangan Ny. Park erat. Sebenarnya Ny. Park juga sempat kecewa dengan yonghwa. Tapi setelah melihat dari sorot mata yonghwa, Ny. Park yakin jika yonghwa bersungguh-sungguh untuk bisa merajut kembali bahtera pernikahannya.
"Arra yong.. emmoni akan bantu kau, tapi eommoni minta jaga shinhye"
"Saya berjanji eommoni.. saya akan membahagiakan shinhye" Ny. Park tersenyum dan mengusap Puncak kepala yonghwa.
Ny. Park mengambil ponselnya dan menghubungi shinhye.
"Shin.. kau sudah bangun?"
"...."
"Arra.. kau tak kesini eoh? Kau tak merindukan eomma? Kesini lah"
"..."
"Ani eomma maunya sekarang, kau sudah lama tak kesini, biar eomma yang bilang ke oppamu kalau kau tak kan ke kantor"
"..."
"Gwenchana.. eomma tidak sakit, begitu pula appamu, kesinilah cepat"
Ny. Park tersenyum saat mendengar jawaban shinhye dan segera mengakhiri pembicaraanya dengan shinhye.
"Kau tenang saja yong, aku akan berbicara dengan shinhye"
"Haruskah saya pergi ke kamar shin?" Tanya yonghwa.
"Ani, kau disini saja"
Sekitar satu jam kemudian shinhye sudah sampai dirumahnya dan berjalan menuju dapur untuk mencari eommanya yang jelas sedang memasak. Shinhye mengerutkan keningnya saat ada tubuh seorang namja yang membelakanginya. Seperti yonghwa, tapi kenapa yonghwa pagi-pagi sudah disini dan ikut memasak dengan eommanya.
"Ah.. aku menangis saat mengiris bawang merah ini eommoni"
"Aigoo.. berhentilah, biar Na ahjumma yang melanjutkan, nanti matamu perih"
"Mianhae Na ahjumma aku harus merepotkanmu"
"Tuan muda tak perlu berkata begitu, ini sudah pekerjaan saya"
"Tapi tetap saja, ahjumma sudah tua"
"Gwenchanayo tuan muda" Na ahjumma tersenyum simpul begitu pula dengan Ny. Park saat mengetahui kelembutan yonghwa yang baru diketahui saat ini.
Sedangkan shinhye menitikkan sedikit air matanya, tapi dengan cepat dia sekap.
"O.. shinhye.. kau sudah datang? Kemarilah bantu eomma memasak, lihatlah yonghwa bahkan sudah menangis karena mengiris bawang merah"
tanpa menjawab perkataan eommanya, shinhye sudah berkutak dengan semua bahan-bahan dapur tersebut. Yonghwa sedikit tersenyum melihat istrinya yang sedang memasak. Baru kali ini melihat sang istri memasak begitu mendebarkan jantungnya.
Setelah selesai sarapan bersama, Tn. Park berangkat ke kantor sedangkan Ny. Park mengajak shinhye ke ruang keluarga, sedangkan yonghwa meminta izin untuk tidur dikamar istrinya karena semalaman dia memikirkan cara ini sampai dia tak tidur.
"Shin.. kau mau bercerai dengan yonghwa eoh? Wae?" Shinhye hanya menunduk.
"Shin.. appa dan eomma juga dijodohkan, bulan-bulan awal bahkan kita tak pernah berbicara satu sama lain, tapi setelah kami bicara berdua akhirnya kami sepakat untuk belajar saling mencintai" tambah Ny. Park.
"Tapi eomma, ceritanya tak sesepele itu" shinhye bingung bagaimana mau menjelaskan. Dia tak mau yonghwa dinilai buruk dihadapan eommanya, bagaimanapun shinhye masih yeoja berhati lembut.
"Wae?"
"Aku menyerah eomma, yonghwa tak bahagia bersamaku" shinhye kembali menunduk. Ny. Park tersenyum tipis saat shinhye tak berterus terang jika ini semua karena kesalahan yonghwa.
sedangkan disebuah kamar yonghwa meneteskan airmatanya, ia tak menyangka walaupun shinhye sangat marah padanya shinhye masih tetap tak mau menjelekkan dirinya dihadapan orang lain.
'Aku benar-benar bodoh jika melepaskan wanita sebaik dirinya' ucap yonghwa dalam hati sambil masih terisak. Ya.. sebenarnya yonghwa tak masuk kamar shinhye, dia masuk kamar tamu dekat ruang keluarga karena ingin mendengar percakapan seorang eomma dan anak wanitanya ini.
"Yonghwa sudah menceritakan semuanya pada eomma, bahkan hubungannya dengam eunhye" Ny. Park berkata kembali yang membuat shinhye mendongakkan kepalanya dengan terkejut dan mata melebar.
"Dia sudah berani jujur pada eomma shin.. dia juga yang meminta eomma agar kau tak menceraikannya. Eomma yakin jika yonghwa akan memperbaiki semuanya, eomma bisa melihat ketulusan di mata yonghwa" jelas Ny. Park panjang lebar.
"Kau seorang istri.. jangan pernah berbuat kasar pada suamimu apapun yang dilakukan suamimu, kau bukan yeoja jahat shin.. eomma yang melahirkanmu, eomma tahu semuanya tentangmu, bahkan kau menutupi perselingkuhan yonghwa didepan eomma" Shinhye meneteskan airmata mendengar ucapan Ny. Park
"Tapi eomma.." shinhye masih berusaha membantah.
"Cobalah dulu untuk kali ini.. jika memang yonghwa tak berubah kau bisa menceraikannya.. beri dia kesempatan untuk kali ini" perlahan shinhye mengangguk mematuhi ucapan eommanya.
"Gomawo ne kau mau memaafkan yonghwa" Ny. Park memeluk putrinya haru.Alhamdulillah bisa cepet.. do'ain aja besok bisa update lagi.. hhhaa..
makasih buat komen2 readers.. berkat komenan readers sekalian aku ada semangat buat ngelanjutin nih ff.. makasih juga yang udah nunggu ff ini.. ya.. walaupun cuma ditulis oleh author abal-abal kaya saya.. hhee
O.. iya.. cuma mo infoin.. setelah nih ff aku dah ada ff baru.. tp nunggu nih ff selesai sama yg on going itu selesai baru aku update.. untuk ff CYLM ini mungkin kurang 2/3 part an lah..
Trz buat ff yg masih dalam konsep mungkin ada 3 part dan aku dah selesaiin 2 part..
Akhir kata.. makasih buat readers sekalian..
KAMU SEDANG MEMBACA
Can You Love Me?
عاطفيةSebuah perjodohan menjadi sebuah tradisi di keluarga park, namun apa jadinya jika suamimu adalah kekasih kakak iparmu???