Part 3

1.9K 170 45
                                    

Berhadapan dengan Chanyeol?

Itulah yang Jiyeon alami sekarang. Niat untuk makan ramen bersama sahabatnya itu tiba-tiba hilang entah kemana. Mendadak cacing-cacing diperutnya menjadi diam tidak lagi minta diisi oleh makanan.

Chanyeol menjauhkan tangannya dari saklar lampu yang ia nyalakan dan beralih menatap Jiyeon.

Siapapun tolong aku!
Mohon Jiyeon dari dalam hati.

"Kau?!"

"Yaampun sunbae! Tolong maafkan aku! Aku tidak tahu, sungguh! Aku benar-benar tidak ada niat untuk memegang pahamu" Jiyeon berkali-kali membungkukkan tubuhnya sambil mengucapkan kata maaf.

"Hey!"

Baru saja Chanyeol memanggilnya. Tiba-tiba saja Jiyeon berlari lagi meninggalkan Chanyeol seorang diri.

"Pokoknya maafkan aku ya!" Ucap Jiyeon sambil tetap berlari secepat kilat meninggalkan ruang makan asrama.

Chanyeol menatapi kepergian Jiyeon. Sebenarnya ia terlihat kesal karena ada yang memegang pahanya secara tiba-tiba, namun setelah melihat wajah polos Jiyeon yang mendadak pucat, ia urungkan kekesalannya itu.

"Lagi-lagi dia melarikan diri" Gumam Chanyeol.

Krek

Baru dua langkah Chanyeol berjalan, ia merasakan telah menginjak sesuatu.

"Kartu pelajar?" Gumam Chanyeol lalu mengambil kartu pelajar itu.

Park Jiyeon? Jadi namanya Park Jiyeon?
Batin Chanyeol.

Chanyeol tersenyum simpul(?) lalu memasukan kartu pelajar milik Jiyeon ke dalam kantong jaketnya.

❀ ❀ ❀

Jiyeon berlari secepat mungkin menuju kamarnya. Ia tidak peduli lagi dengan ramen pesanan Jieun.

Brak!

Jiyeon menutup kencang pintu kamarnya. Ia menyenderkan punggungnya di pintu sambil memegang dadanya yang terasa sesak.

Jieun menatap aneh ke arah Jiyeon yang seperti baru saja selesai mengikuti acara maraton.

"Kau kenapa?" Tanya Jieun sambil menyentuh pundak Jiyeon.

Jiyeon menenangkan dirinya dulu sejenak lalu menjawab pertanyaan Jieun.

"Tidak ada ramen" Jawab Jiyeon.

Jieun mengernyit heran. Ia bahkan lupa akan ramennya itu setelah melihat Jiyeon yang datang dengan nafas yang tersengal-sengal.

"Lupakan ramennya. Kau terlihat habis lomba lari"

"Aku memegang paha Chanyeol sunbae" Kata Jiyeon pelan.

Jieun membulatkan matanya sempurna saat mendengar pernyataan dari sahabatnya itu.

"Ba-bagaimana bisa?"

"Ruang makan asrama sangat gelap. Saat aku ingin mencari saklar lampu, tiba-tiba saja ada suara langkah kaki seseorang"

Jiyeon berhenti sejenak lalu berjalan menuju tepi kasur dan duduk di sana, yang diikuti oleh Jieun.

"Kupikir itu penjaga asrama. Kau tahu kan, kita hanya boleh menyentuh ruang makan asrama saat jam makan malam"

Jieun mengangguk mengiyakan.

"Lalu aku mencari tempat persembunyian dengan meraba-raba sekitar untuk menuntunku. Namun siapa sangka aku malah meraba-raba paha Chanyeol sunbae"

Truth Or Dare ❀Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang